Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Kisah Driver Ojol yang Terpaksa Membawa Anak Sambil Narik Pesanan, Berujung Apes karena Bertemu Pelanggan yang Tak Punya Perasaan

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
4 September 2025
A A
Cerita driver ojol di Pekalongan. MOJOK.CO

ilustrasi - driver ojol bela-belain antar pesanan sambil bawa anak malah dimaki. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Seorang driver ojek online (ojol) asal Pekalongan, Bagus Purwandi (50) mengelap tetesan gerimis yang menerpa wajahnya berkali-kali. Penglihatannya pun mulai remang, apalagi jam sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB. Ia harus bergegas pulang untuk menengok dua anaknya yang sendirian di rumah.

Setibanya di rumah, ponsel Bagus tiba-tiba berbunyi. Ada notifikasi pesanan makanan masuk di gawainya. Ia hanya bisa menepuk jidat karena lupa menonaktifkan aplikasi ojolnya. Sebetulnya, ia bisa menolak pesanan tersebut, tapi hatinya terasa berat. Tak ingin mengecewakan pelanggan. Alhasil, ia malah mengajak dua orang anaknya untuk mengantar makanan.

“Rumah saya sepi dan nggak ada yang jaga, istri saya sudah meninggal. Akhirnya, saya ajak kedua anak saya yang kelas 5 dan 6 SD buat ngojol,” tutur Bagus kepada Mojok, Jumat (29/8/2025).

Tanpa babibu lagi, Bagus berangkat menggunakan motor dan jaket ojolnya sembari membawa kedua anaknya untuk pergi ke resto. Ia sempat ngebut karena resto yang dipesan sudah hampir tutup.

Pelanggan marah karena pesanan lama

Alih-alih sedih ikut ayahnya kerja sebagai driver ojol, anak-anaknya malah senang karena bisa keluar malam saat gerimis. Barangkali mereka berpikir kalau Bagus sedang mengajaknya jalan-jalan.

Setelah berhasil mengambil pesanan, Bagus dan kedua anaknya pun bergegas pergi ke rumah pelanggan. Sayangnya, dalam perjalanan tersebut hujan semakin lebat. Membuat motor Bagus harus menepi. Mereka pun berteduh cukup lama di teras masjid yang memiliki atap. 

“Tapi karena terlalu lama, customer nelpon terus sambil marah-marah. Ternyata rumahnya nggak jauh dari masjid,” kata driver ojol asal Pekalongan tersebut.

Tak lama kemudian, pelanggan itu menghampiri Bagus sambil memakai payung. Bagus langsung meminta maaf karena merasa bersalah, tapi ia tidak menyahut dan hanya memberikan uang selembar Rp100 ribu tanpa meminta kembalian.

“Total yang harus dibayar Rp37.500. Seharusnya saya memberi kembalian Rp62.500. Berhubung uang saya saat itu hanya Rp10.000, maka saya meminta ibu itu menukar uangnya dulu. Tapi ia pergi saja tanpa menjawab. Saya berusaha mengejarnya, tapi saya kehilangan jejaknya,” kata Bagus.

Tak habis akal, Bagus pun menghubungi pelanggan tersebut lewat nomor telepon yang tertera di aplikasi. Bagus hendak memastikan untuk memberikan kembalian, tapi pelanggan itu justru meminta Bagus menerima kembaliannya dengan nada yang lembut.

“Dia sempat bilang kalau tadi terbawa emosi karena pesanannya telat dan sudah dingin. Tapi begitu melihat saya yang basah kuyup kena hujan dia berubah jadi iba,” kata Bagus yang merasa terharu dengan kejadian tersebut, “dia akhirnya bilang begini ‘kembaliannya buat Bapak saja. Demi Allah saya ikhlas. Sekarang bisa diselesaikan pesanannya. Jenengan tetap saya kasih bintang lima’.” lanjutnya.

Driver ojol adalah penyelamat hidup

Tiga tahun yang lalu, istri Bagus berpulang. Kini ia harus mengurus sendiri anaknya yang masih duduk di bangku kelas 5 dan 6 SD. Itu jadi salah satu alasan Bagus memilih pekerjaan sebagai driver ojol karena waktunya yang fleksibel.

Saat istrinya masih hidup, Bagus pernah membuka warung sembako dan laundry. Namun, usaha itu tak bertahan lama. Harga kebutuhan pokok semakin naik, tapi pendapatan Bagus tak kunjung meningkat dan malah rugi.

“Saya akhirnya daftar jadi driver ojol tahun 2019. Selain untuk mengobati kesedihan dan dan stress karena usaha jatuh, saya berharap bisa dapat penghasilan harian,” kata driver ojol asal Pekalongan tersebut.

Iklan

Jika dirata-rata, Bagus hanya bisa memperoleh upah sebesar Rp1 juta-Rp2 juta dalam sebulan. Ia rutin ngojol sejak pukul 09.00 WIB setelah mengurus anak-anaknya pergi ke sekolah. Siang harinya, ia istirahat sejenak dan menengok mereka di rumah.

Kemudian, ia lanjut lagi untuk ngojol hingga sore hari. Namun, Bagus mengaku akhir-akhir ini pesanan penumpang semakin sepi. Alhasil, ia sering menambah waktu kerjanya hingga malam hari. Tak hanya mengantar-jemput penumpang, tapi juga mengambil pesan antar makanan di sekitar Pekalongan.

Di sisi lain, Bagus juga tak bisa melupakan kewajibannya sebagai ayah. Kadang-kadang, ia tak tega meninggalkan kedua anaknya sendirian di rumah. 

Oleh karena itu, ia sering mengajak kedua anaknya saat ngojol. Akhir-akhir ini, ia hanya bisa mengsyukuri hidup karena berkat ngojol ia masih mampu memberi keluarganya makan.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Bapak Ojol Pinjam Sepatu Bola ke Tetangga demi Anak Ikut Sepak Bola Putri di Jogja atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 4 September 2025 oleh

Tags: antar makananderita ojoldimaki pelanggandriver ojolojol
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Jadi ojol di Malang disuruh nyekar ke Makam Londo Sukun. MOJOK.CO
Liputan

Driver Ojol di Malang Pertama Kali Dapat Pesanan Bersihin Makam dan Nyekar di Pusara Orang Kristen, Doa Pakai Al-Fatihah

16 November 2025
Driver ojol di Simpang Lima Semarang terlalu Ramah. MOJOK.CO
Catatan

Pelajaran Hidup dari Seorang Driver Ojol di Semarang yang Suka “Yapping”: Tak Lupa Membantu Sesama di Tengah Tekanan Hidup

6 November 2025
Driver ojek online (ojol) Semarang cari untung di tengah kebingungan penumpang MOJOK.CO
Ragam

Siasat Ojol Semarang Mencari Keuntungan di Tengah Kebingungan Penumpang

5 November 2025
Indomaret Pasteur, Saksi Penderitaan Orang Kecil di Bandung MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Penderitaan dan Perjuangan Orang Kecil di Bandung dari Bawah Neon Putih-Biru-Merah Indomaret Pasteur

31 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.