Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
2 Desember 2025
A A
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Kesulitan guru gen Z mengajar Matematika. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Survei dari PISA menunjukkan bahwa siswa Indonesia yang berusia 15 tahun masih belum mencapai kecakapan dasar dalam Matematika. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru, guna mengubah persepsi mereka bahwa Matematika bukan momok, tapi ilmu yang menyenangkan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. 

Siswa di Indonesia belum cakap Matematika

Baru saja diangkat sebagai guru honorer di salah satu SMP Palangkaraya, Sekar (23) sudah menemui tantangan dalam mengajar Matematika. Di mana, sebagian muridnya yang berjumlah tak sampai 20 orang belum bisa membaca dan berhitung secara cepat.

Padahal, kedua kemampuan itu seharusnya sudah dikuasai saat mereka duduk di bangku sekolah dasar. Namun, Sekar tak bisa sekonyong-konyong menyalahkan mereka, mengingat sistem pendidikan yang seringkali memaksa guru.

“Dalam kurikulum merdeka, siswa tidak boleh tinggal kelas dan mengharuskan mereka naik kelas. Dampaknya, siswa yang tidak bisa membaca dan berhitung yang seharusnya tinggal kelas justru dinaikkan,” kata Sekar, Senin (1/2/12/2025).

Alhasil, lanjut Sekar, guru yang mengajar siswa di jenjang berikutnya memiliki tanggung jawab lebih untuk memberi pengetahuan dasar. Tak hanya Sekar, ia mengaku teman-temannya yang berprofesi guru juga mengalami keluhan serupa.

Faninda (23) yang belum lama ini mengajar sebagai guru Matematika di salah satu sekolah Surabaya berujar, jika siswanya masih kesulitan dalam mempelajari perkalian. Sementara, ilmu itu seharusnya sudah dikuasai anak sejak kelas 3 atau 4 SD.

“Nyatanya masih banyak siswa SD bahkan SMP belum lancar perkalian,” kata Faninda kepada Mojok, Senin (1/12/2025).

Berdasarkan survei yang dilakukan Programme for International Student (PISA) tahun 2022, sebesar 18 persen siswa Indonesia yang berusia 15 tahun masih belum mencapai kecakapan dasar dalam Matematika. 

Mendapati siswa berkebutuhan khusus

Tantangan di atas sebenarnya masih remeh-temeh bagi Sekar, sebab ia pernah mengalami kendala yang lebih sulit. Di sekolah tempat mengajarnya yang lama, Sekar mendapat satu orang siswa berkebutuhan khusus di mana kemampuan kognitifnya rendah. 

“Dia nggak bisa baca, menghafal abjad, bahkan berhitung. Kondisi itu jadi tantangan besar bagi guru, terutama aku yang mengajar Matematika,” kata Sekar.

Sekar tak menampik, setiap guru memang sudah mendapat pelatihan mengajar siswa inklusif. Namun, pelatihan yang diadakan hanya beberapa hari itu nyatanya masih kurang efektif untuk membekali guru. 

“Mengajar siswa inklusif butuh tenaga yang ekstra. Akhirnya aku sering diskusi dengan orang tua dan guru-guru lain, bagaimana cara mengajar yang baik dengan latar belakang siswa yang demikian,” ucapnya.

Alih-alih menyerah sebagai guru, Sekar berharap bisa membantu siswanya. Ia ingin para siswa menganggap Matematika adalah ilmu yang seharusnya menyenangkan bagi siswa. Bukan momok yang perlu ditakuti. 

“Aku jadi tertantang untuk membuat strategi mengajar yang lebih baik,” ucap Sekar.

Baca Halaman Selanjutnya

Padahal, Matematika adalah ilmu penting dalam kehidupan

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 3 Desember 2025 oleh

Tags: gurukemendikdasmenmatematikapelajaran numerikpendidikan di Indonesiatantangan guru
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Guru tak pernah benar-benar pulang. Raga di rumah tapi pikiran dan hati tertinggal di sekolah MOJOK.CO
Ragam

Guru Tak Pernah Benar-benar Merasa Pulang, Raga di Rumah tapi Pikiran dan Hati Tertinggal di Sekolah

8 November 2025
Pemkot Semarang dorong dukungan finansial layak untuk guru agama, marbot, hingga pemandi jenazah MOJOK.CO
Kilas

Mendorong Dukungan Finansial Layak untuk Guru TPQ, Marbot, hingga Pemandi Jenazah: Selama Ini Berkontribusi Nyata tapi Terabaikan

23 September 2025
Ketulusan guru di Sekolah Gajahwong Jogja. MOJOK.CO
Liputan

7 Tahun Mengabdi Jadi Guru di Jogja, Tak Tega Melihat Realita Siswa Putus Sekolah meski Diri Sendiri Tidak Sejahtera

9 September 2025
sri mulyani, guru beban negara.MOJOK.CO
Ragam

Video Sri Mulyani soal “Guru Beban Negara” Memang Hoaks, tapi Isinya adalah Fakta

21 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Macam-macam POV orang yang kehilangan botol minum (tumbler) kalcer berharga ratusan ribu MOJOK.CO

Macam-macam POV Orang saat Kehilangan Tumbler, Tak Gampang Menerima karena Kalcer Butuh Dana

28 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.