Destinasi wisata baru Surabaya, atraksi Laser Air Mancur, akhirnya dipertontonkan pada malam pergantian tahun baru 2025. Lokasinya di Jembatan Suroboyo, kawasan Pantai Kenjeran, Surabaya.
Agaknya sudah menjadi rahasia umum bahwa Pantai Kenjeran di Surabaya memang jauh dari kata indah. Airnya terlalu keruh. Pun bukan pasir putih lembut yang terhampar, melainkan lumpur cokelat kehitam-hitaman. Belum sisi minor lain seperti isu begal dan pungli.
Reporter Mojok, Aisyah Amira Wakang, pernah wawancara beberapa orang Surabaya. Termasuk warga lokal di Kenjeran.
Mereka mengaku, demi mendapati keindahan pantai, mereka rela menempuh lima jam perjalanan ke Malang bagian selatan, yang memang terkenal memiliki pantai berair biru, berpasir putih, dan pemandangan-pemandangan yang memanjakan mata.
“Kalau sekarang ada atraksi laser air mancur itu, ya. Itu bisa jadi cara lain untuk menikmati Pantai Kenjeran, Surabaya,” ungkap Wahyu (27), pemuda asal Tuban yang sudah lama tinggal di pesisir Pantai Kenjeran, saat bercerita kepada Mojok, Minggu (5/1/2024).
Laser Air Mancur, cara lain menikmati Pantai Kenjeran
Laser Air Mancur memang sudah sejak lama disiapkan oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Sehari menjelang pergantian tahun (2024 ke 2025), dia juga sudah mengumumkan kalau akan ada atraksi Laser Air Mancur di Jembatan Suroboyo, kawasan Pantai Kenjeran.
Sontak saja, pada malam menjelang pergantian tahun, lautan manusia tumplek blek memenuhi kawasan Jembatan Suroboyo. Mereka menanti atraksi air dengan kelap-kelip lampu yang dijanjikan oleh Eri.
Wahyu menjadi salah satu orang yang berjubel di sana. Dia mengajak istri dan satu anak perempuannya yang masih TK.
“Bagi yang tinggal di Surabaya kota, mungkin sudah biasa melihat lampu-lampu atau pertunjukan. Tapi orang pinggiran seperti kami, itu hiburan yang bagus. Anak saya juga senang lihatnya,” ungkapnya.
Apalagi wacananya, Laser Air Mancur akan dipertunjukkan setiap hari.
Pada momen malam tahun baru itu, kata Wahyu, lautan manusia di Pantai Kenjeran itu bergemuruh saking takjubnya.
Semoga tak ada yang merusak
Setidaknya bagi Wahyu sendiri, yang jarang mengajak liburan keluarga kecilnya, keberadaan Laser Air Mancur tersebut bisa menjadi hiburan. Tidak jauh dari rumah pula.
Harapannya, kedepan semoga ada inovasi-inovasi baru agar warga juga tidak bosan dengan wisata baru di Surabaya itu. Agar tidak terkesan begitu-begitu saja.
“Yang lebih penting, semoga nggak ada yang merusak, Mas. Karena tahu sendiri, sering kali fasilitas-fasilitas baru semacam ini gampang dirusak oleh oknum,” ucapnya.
Berkaca saja dari peresmian kawasan Kota Lama Surabaya beberapa bulan lalu. Belum lama diresmikan, kursi besi dan kabel sudah dilaporkan hilang.
Laser Air Mancur akan masuk paket wisata Surabaya
Laser Air Mancur sendiri menghadirkan pertunjukan air dengan teknologi video mapping. Sehingga laser bisa menampilkan gambar dan video di atas air mancur yang menyembur ke udara.
Eri berencana akan menampilkan atraksi Laser Air Mancur setiap hari. Untuk weekdays, jam atraksi masih akan dibahas. Sementara untuk weekend, atraksi direncanakan berlangsung dalam rentang 18.00-22.00 WIB.
Seperti harapan Wahyu, Eri Cahyadi memastikan masih akan mengembangkan dan meningkatkan kualitas Laser Air Mancur di kawasan Pantai Kenjeran tersebut. Di antaranya dengan penambahan proyektor laser hingga menampilkan pertunjukan-pertunjukan teatrikal yang lebih menghibur.
“Saya kumpulkan anak-anak muda atau komunitas untuk membuat animasinya. Sehingga saya ingin menggerakkan anak-anak muda Surabaya untuk ekonomi kreatif. Hasil karya mereka akan saya berikan apresiasi untuk ditampilkan di Pesona Laser Air Mancur,” terangnya dalam keterangan tertulis yang Mojok dapat.
Untuk mendukung keberadaan Laser Air Mancur, Eri Cahyadi bertekad akan menggandeng pihak travel. Nah, destinasi wisata baru tersebut nantinya bisa masuk dalam paket wisata yang si pihak travel tawarkan ke wisatawan.
Kalau masuk harus larisi UMKM di kawasan Pantai Kenjeran
Lebih lanjut, Eri Cahyadi menekankan betul agar pengunjung yang datang nantinya tidak hanya sebatas ingin melihat atraksi Laser Air Mancur saja. Tapi juga melarisi dagangan UMKM yang berada di kawasan Pantai Kenjeran itu.
Oleh karena itu, setiap pengunjung nantinya akan dikenai biaya pembelian voucher. Lalu voucher tersebut bisa digunakan untuk membeli dagangan UMKM-UMKM yang rencananya akan ditempatkan di sepanjang Jembatan Suroboyo.
“Inilah yang dinamakan semangat gotong-royong memberdayakan ekonomi kerakyatan,” tekan.
Maka, aturannya jelas: setiap pengunjung nantinya dilarang membawa makanan atau minuman dari luar. Harus membeli dari UMKM di Jembatan Suroboyo.
Wanti-wanti bagi perusak
Eri Cahyadi agaknya sepakat dengan harapan Wahyu: jangan sampai ada yang merusak. Karena destinasi wisata baru di Surabaya itu memang diproyeksikan agar Surabaya bisa bersaing dengan kota atau bahkan negara lain.
“Singapura bisa, maka Surabaya juga bisa. Kita akan terus berbenah. Selain mengatasi banjir, keindahan kota juga harus kita jaga, sehingga bisa mendatangkan wisatawan,” kata Eri.
“Semakin banyak pilihan wisata menarik di Surabaya, akan semakin banyak wisatawan datang ke Surabaya,” imbuhnya.
Kembali kata Wahyu, Laser Air Mancur itu, dengan segala inovasi yang Eri canangkan, bisa menjadi cara lain menikmati kawasan Pantai Kenjeran. Jika selama ini terkesan tidak bisa dinikmati di siang-sore hari karena airnya terlalu keruh, maka bisa datang malam harinya saja.
Hanya saja, ada ancaman lain yang perlu juga diperhatikan Eri dan jajaran OPD di Pemkot Surabaya: PUNGLI.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi
BACA JUGA: Bagi Kami para Akamsi Pantai Kenjeran adalah Sebaik-baik Tempat Menenangkan Diri, Meski Banyak Begal dan Pungli atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan