Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Putuskan Belajar Mandiri, Lulusan Guru Penggerak Kualitasnya Dianggap Kalah dari Guru Biasa

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
19 Januari 2024
A A
guru penggerak.MOJOK.CO

Ilustrasi guru (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ada guru yang memilih tidak ikut program Guru Penggerak. Alasannya beragam, salah satunya karena menilai lulusannya yang bisa kalah kompeten dari guru biasa yang rajin mengakses materi.

Buat sebagian guru, tahun 2023 lalu adalah masa kejar tayang berbagai program terkait implementasi Kurikulum Merdeka. Adrian* (34) misalnya, yang baru bernapas lega mendapat SK guru PPPK langsung berjibaku dengan tuntutan untuk mengentaskan pelatihan mandiri di Platform Merdeka Mengajar (PMM) demi dapat sertifikat sebanyak-banyaknya.

Ada berbagai kanal seperti pengembangan diri; perangkat ajar mulai dari modul ajar, modul projek, hingga buku teks; panduan pengelolaan kinerja dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian; dan masih banyak kanal dan fitur bermanfaat lainnya.

Namun, yang jadi tuntutan utama adalah pelatihan mandiri yang terdiri dari puluhan materi seperti Penguatan Profil Pancasila, Kurikulum Merdeka, Merdeka Belajar, hingga Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran.

Selain itu, tahun lalu jadi masa guru digenjot untuk ikut program Guru Penggerak. Adrian adalah salah satu yang dapat dorongan itu dari kepala sekolahnya. Sebab, ia memenuhi beberapa kriteria utama Guru Penggerak seperti guru PNS, PPPK, atau wiyata bhakti yang sudah mengantongi Dapodik.

“Kepala sekolah mendorong minimal ada satu di tempat saya. Tahun lalu lumayan sibuk buat guru, PMM dan Guru Penggerak digenjot,” ungkapnya kepada Mojok, Rabu (16/1/2024).

Guru Penggerak merupakan program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama enam bulan.

Adrian mengaku lebih pilih untuk tidak mengikuti Guru Penggerak karena istrinya juga sudah lolos program yang sama. Pasangan ini sama-sama berprofesi sebagai guru.

Meski tidak ikut, Adrian sudah terlibat banyak untuk membantu istrinya mengerjakan program tersebut. Terutama untuk membuat video-video dari tugas tertulis atau materi yang sudah istrinya buat.

Alasan pilih tidak ikut Guru Penggerak

Buat Adrian, program Guru Penggerak sebenarnya tidak memberatkan seperti keluhan sejumlah guru. Mojok pernah mewawancarai Tiara* (45), seorang guru yang mengaku mundur dari proses seleksi program tersebut karena menganggap tugasnya terlalu banyak.

“Saya tanya ke guru yang sudah ikut, mereka bilang tugasnya benar-benar menyita waktu. Malah tugas pokoknya untuk mengajar jadi keteteran karena siang dan malam ngurus Guru Penggerak,” papar Tiara beberapa waktu lalu.

Namun, Adrian beranggapan sebaliknya setelah melihat istrinya lolos program berdurasi enam bulan ini. Kuncinya ada di manajemen waktu. Asal setiap selesai sesi pertemuan langsung mengerjakan tugas maka ia yakin tidak akan keteteran.

guru penggerak.MOJOK.CO
Ilustrasi. Saat ini guru harus bisa banyak mengoptimalkan perangkat digital (Julia Cameron/Pexels)

Jika programnya ia rasa tidak memberatkan, hal lain yang membuat Adrian enggan ikut serta karena kualitasnya tidak selalu lebih baik dari guru biasa. “Saya melihat bahkan di level yang sudah jadi pendamping Guru Penggerak di kabupaten, ternyata kualitasnya di bawah ekspektasi,” ungkapnya.

“Jadi ini program bagus tapi ya SDM di tingkat kabupaten biasa saja. Kualitasnya begitu-begitu saja. Bahkan ini di level yang sudah jadi pendamping bagi mereka yang sedang mengikuti Guru Penggerak,” imbuhnya.

Iklan

Baca halaman selanjutnya…

Yakin belajar mandiri bisa mengalahkan kualitas Guru Penggerak

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 21 Januari 2024 oleh

Tags: guruguru penggerakpmmsekolah
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO
Ragam

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Guru tak pernah benar-benar pulang. Raga di rumah tapi pikiran dan hati tertinggal di sekolah MOJOK.CO
Ragam

Guru Tak Pernah Benar-benar Merasa Pulang, Raga di Rumah tapi Pikiran dan Hati Tertinggal di Sekolah

8 November 2025
Pemkot Semarang dorong dukungan finansial layak untuk guru agama, marbot, hingga pemandi jenazah MOJOK.CO
Kilas

Mendorong Dukungan Finansial Layak untuk Guru TPQ, Marbot, hingga Pemandi Jenazah: Selama Ini Berkontribusi Nyata tapi Terabaikan

23 September 2025
Ketulusan guru di Sekolah Gajahwong Jogja. MOJOK.CO
Liputan

7 Tahun Mengabdi Jadi Guru di Jogja, Tak Tega Melihat Realita Siswa Putus Sekolah meski Diri Sendiri Tidak Sejahtera

9 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.