Kerja sama unik, bantu mamang-mamang Sunda mudik Lebaran
Salah satu bentuk kerja sama antara produsen Indomie dengan warmindo, selain lewat bantuan banner usaha juga lewat program mudik. Setiap tahun, belasan ribu pekerja warmindo difasilitas kendaraan untuk mudik gratis.
Pada Lebaran 2023 ini misalnya, ada 194 bus yang diberangkatkan dari Jabodetabek, Bandung, Jogja, dan Malang untuk mengantar para penjual warmindo mudik ke kampung halaman. Totalnya, ada 11.275 orang yang ikut program tersebut.
Kepala Cabang PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK Divisi Noodle Semarang, Devie Permana mengatakan bahwa program ini jadi bentuk menjalin kedekatan dengan mitra. Pemberian fasilitas mudik ini sudah dilakukan selama bertahun-tahun.
“Bagi kami pengusaha warmindo bukan hanya sebagai mitra, tapi sudah jadi bagian keluarga besar Indomie,” terang Devie melansir dari Antara.
Kerja sama antara Indomie dengan warmindo memang unik. Sebab, warung ini begitu dekat dengan kehidupan mahasiswa dan anak kos. Bahkan, jadi saksi peliknya kehidupan anak muda di Jogja hingga Semarang.
Saya pernah berbincang dengan beberapa orang yang hidupnya pernah terselamatkan berkat warmindo. Salah satunya Ikki (32), alumnus Universitas Islam Sultan Agung (UNISULA) Semarang.
Warmindo selamatkan mahasiswa melarat di Jogja hingga Semarang
Dulu, pada tengah malam yang sedang hujan, ia sedang menyantap Indomie yang diolah menjadi mie dok-dok khas warmindo. Tidak ada yang aneh saat ia dan seorang rekannya sedang makan.
Sampai saat hendak membayar, tiba-tiba rekan Ikki kebingungan mencari dompetnya. Ia bertanya, apakah Ikki menyimpan dompet itu sebab tadi sang rekan merasa meletakannya di meja. Sedangkan Ikki merasa bahwa sang rekan membawa dompet itu saat memesan.
Situasi itu masih tergambar jelas di ingatan Ikki. Wajah sang kawan memerah, nyaris menitikkan air mata. Ia bingung sekaligus pasrah, tanggal kiriman uang masih lama, sedangkan nyaris semua uang jajan sisanya tersimpan di dompet itu.
Ikki mencoba membantu menenangkan dan sedikit bertanggung jawab karena lalai mengawasi meja. Ia menawarkan untuk membayar semua makanan yang rekannya pesan malam itu. Namun tiba-tiba Aa warmindo menyela.
“Udah ikhlasin saja uangnya. Nanti masnya yang kehilangan dompet kalau makan ke sini saja. Saya gratisin, sampai akhir bulan nunggu kiriman uang lagi,” kata Ikki, menirukan ucapan sang Aa warmindo.
Mendengar itu, wajah sang rekan yang tadi sudah memerah, malah justru pecah air mata. “Saya terharu di situ. Malah ikutan nangis,” kata Ikki.
Selama sisa bulan itu, Aa warmindo berbadan agak gempal itu memberikan makan gratis setiap mahasiswa itu datang. Ikki tentu tidak ikut makan gratis. Tapi ia sempat menjadi saksi saat beberapa kali menemani sang rekan menikmati nasi telur dan indomie tanpa perlu mengeluarkan sepeser uang pun.
Setelah kiriman uang datang, sang rekan sempat menghampiri Aa warmindo untuk mencoba membayar segala hal yang pernah ia berikan secara gratis. Tapi Aa itu tak mau menerimanya. Ia ikhlas dan memberi pesan agar lebih hati-hati menjaga barang saat makan.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Kisah Kebaikan Warmindo Menyelamatkan Hidup Mahasiswa yang Kehabisan Uang
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News