Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Proyek Kereta Cepat Whoosh Terlalu Eksklusif, Cuman bikin KAI dan Rakyat Menderita

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
10 September 2025
A A
Kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh. MOJOK.CO

Kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh mulai beroperasi sejak tahun 2023. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh ibarat bom waktu yang “menghancurkan” negara. Utangnya merugikan empat BUMN Indonesia, termasuk KAI. Bahkan, tak terkecuali bagi penumpang setia kereta api selain Whoosh yang merasa kena imbasnya.

Penumpang pilih naik Whoosh karena terpaksa

Jika tidak karena terpaksa, Surya* (37) tidak akan mau jadi pengguna kereta cepat alias Whoosh. Pemuda asal Jakarta tersebut mau tidak mau harus menggunakan Whoosh untuk urusan pekerjaan di Bandung. Terutama saat tiket kereta api Parahyangan terlanjur habis.

“Aku rutin minimal sebulan sekali pakai Whoosh yang kelas ekonomi premium, walaupun sebenarnya aku lebih suka naik Parahyangan,” kata Surya saat dihubungi Mojok, Rabu (10/9/2025).

Surya tak menampik jika kecepatan Whoosh lebih unggul dibanding kereta eksekutif, karena memang itu esensinya. Saking cepatnya, ia bahkan merasa sedang naik wahana di taman bermain. Tidak seperti naik transportasi pada umumnya.

Hanya saja, ia merasa jadwal keberangkatan kereta api Parahyangan jadi berkurang, sehingga ia selalu kehabisan tiket. Padahal kalau mau jujur, ia lebih suka naik Parahyangan karena tidak harus transit.

“Kalau pakai Whoosh, aku harus nyambung naik kereta feeder dari Padalarang ke Bandung yang durasinya hampir 20 menit. Ya ngapain kan? Jadi tidak sesuai dengan esensi naik kereta api itu sendiri,” kata Surya.

Harga tiket sebetulnya tak lebih murah

Tiket kereta api eksekutif Parahyangan memang lebih murah dibandingkan Whoosh, meski Surya harus menempuh waktu perjalanan selama hampir tiga jam. Sedangkan, dengan kereta Whoosh, ia bisa sampai ke Bandung hanya dengan waktu kurang lebih satu jam.

Namun, Surya tak terlalu soal karena harga tiket eksekutif Parahyangan masih diangka Rp176 ribu atau Rp165 ribu tergantung jam. Sayangnya, Surya selalu kalah war tiket sehingga yang tersisa hanyalah tiket-tiket kelas elit. 

Misalnya, tiket kereta api Parahyangan Luxury yang punya jadwal keberangkatan sama dengan eksekutif Parahyangan tapi harganya sudah Rp424 ribu. Lalu, Parahyangan Fakultatif seharga Rp220 ribu atau Parahyangan Panoramic seharga Rp600 ribu.

Melihat situasi yang mendesak karena tidak ada pilihan lain, Whoosh menjadi opsi yang paling menggiurkan bagi Surya. Selain karena harganya tak jauh beda dengan tiket yang tersisa, Whoosh juga punya waktu tempuh yang lebih cepat. Melansir dari laman resmi KCIC, harga tiket Whoosh berkisar antara Rp250 hingga Rp350 ribu, tergantung jadwal keberangkatan.

“Aku nggak apa banget naik Parahyangan tapi aku merasa jadi ‘tangan di atas’. Ya kali aku naik kereta dengan teknologi canggih seperti Whoosh bayarnya nggak sampai Rp500 ribu,” kata Surya.

Baca Halaman Selanjutnya

Operasional kereta lain jadi terdampak

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 10 September 2025 oleh

Tags: Bandungharga tiket whooshjakartakaikereta apikereta cepatparahyanganwhoosh

Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO
Ragam

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO
Sosok

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.