Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Kengerian Rumah Hantu Trinil di Gamplong Jogja, Wisata Horor dengan Teror Mencekam Bikin Jantungan

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
10 Juni 2024
A A
Kengerian Rumah Hantu Trinil Jogja MOJOK.CO

Ilustrasi - Wisata horor Rumah Hantu Trinil di Gamplong Jogja. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Rumah Hantu Trinil di Jogja memang hanya sebuah set film yang disulap jadi wahana. Namun, wahana tersebut menawarkan pengalaman horor yang tak biasa. Beda dengan wahana rumah hantu pada umumnya.

***

Usai berkeliling dan sejenak bersantai di Rumah Annelies (Museum Bumi Manusia) di Gamplong Studio, Jogja, saya melipir ke sudut-sudut lain. Gamplong masih sangat luas untuk dijelajahi. Sementara saya cuma baru mengunjungi Museum Bumi Manusia.

Sabtu (8/6/2024) siang WIB, dengan niat yang dadakan, saya meluncur dari Ngaglik menuju Gamplong Studio. Jaraknya kurang lebih 45 menitan dengan motor kecepatan stabil 80 km/jam. Saya sampai lokasi pukul 15.00 WIB.

Gamplong Studio, Jogja, sangat ramai sore itu. Beberapa bus dan mobil berderet. Antrean pun mengular di loket masuk. Maklum saja, akhir pekan.

“Jadi bayar operasional dulu seikhlasnya, Mas. Nanti di loket bayar lagi tiket wahana,” jelas seorang pemandu yang menyambut di pintu masuk Gamplong Studio, Jogja.

Ada beberapa wahana wisata yang Gamplong Studio tawarkan. Termasuk juga Museum Bumi Manusia dan Rumah Hantu Trinil. Tiket masing-masing wahana cuma di angka Rp10 ribu. Saya menyodorkan Rp10 ribu untuk Museum Bumi Manusia alias Rumah Annelise yang juga menjadi set syuting film Trinil: Kembalikan Tubuhku (bisa tonton di Netflix).

Kengerian Rumah Hantu Trinil Jogja

Saat melintasi pintu masuk Rumah Hantu Trinil, Gamplong Studio, saya sebenarnya tak terlalu tertarik. Pikir saya, ah pasti sama kayak rumah-rumah hantu pada umumnya. Kita masuk, dikagetin, ada boneka hantu gerak-gerak. Pasti tidak jauh-jauh dari itu lah.

Saya lalu hanya melintas saja. Meninggalkan dua orang penjaga di stan Rumah Hantu Trinil yang tengah duduk bersimbah keringat.

Saya lalu duduk sendirian di sebuah set kuburan dengan boneka manusia yang kepalanya digantung. Sudut yang, sepanjang saya di sana sore itu, ternyata tak cukup membuat pengunjung lain tertarik.

Tentu suasana yang sangat ideal buat saya untuk melamun dan menatap lalu-lalang pengunjung dari jauh. Saya kemudian iseng-iseng menulis “Rumah Hantu Trinil” di internet. Di urutan teratas muncul review dari Instagram Zaskia Adyamecca. Katanya, ke Gamplong Studio, Jogja, nggak bakal lengkap kalau tidak coba-coba menjajal Rumah Hantu Trinil. Sensasi horornya beda katanya.

Masih asyik membaca, saya dikagetkan dengan bunyi dari belakang saya. Ternyata boneka manusia tergantung tersebut kejang-kejang sendiri.

Kengerian Rumah Hantu Trinil Jogja MOJOK.CO
Salah satu bagian dari Rumah Hantu Trinil, Gamplong Studio, Jogja. (Aly Reza/Mojok.co)

“Kupikir apa itu, Mas,” ujar Afis (35), salah seorang pengunjung yang menggandeng dua anak perempuannya mendekat ke tempat duduk saya.

“Sepertinya ini bagian dari rumah hantu. Serem kayaknya di dalam,” lanjut Afis yang kemudian saya tahu ternyata berangkat rombongan dari Jakarta dalam rangka reuni SMP.

Iklan

Kedua anak Afis lalu mengajaknya menjajal Rumah Hantu Trinil, Jogja. Tapi sebelum membeli tiket masuk, Afis membalikkan badan ke saya.

“Ayo, Mas, sekalian, temani kami,” katanya. Saya tak menolak. Sepertinya akan seru.

Orang-orang yang tak kuat di Rumah Hantu Trinil

Akhirnya saya ikut rombongan Afis sebanyak lima orang:  Afis dan dua anaknya, lalu satu ibu-ibu dan satu bapak-bapak.

“Kau jaga belakang aja kau ya nanti. Kau kan anak muda, jagalah kami yang tua-tua ini,” ujar si bapak-bapak berlogat Makassar itu saat kami bersiap masuk Rumah Hantu Trinil. Saya mengangguk sembari melempar tawa.

Sebelum masuk, kami sempat mendapat briefing dari Mbah Dukun Trinil, pria berkumis dan berpakaian ala dukun yang berjaga di pintu Rumah Hantu Trinil, Jogja. Pintu masuknya berada seperti di tengah perladangan.

“Bangunan ini awalnya memang bangunan kosong yang nggak pernah digunakan. Nanti kalau tidak kuat angkat tangan saja, ada kamera yang berjaga,” jelas Mbah Dukun.

Kami tak lantas langsung masuk karena rombongan Afis masih sibuk bertanya-tanya. Sebagian Mbah Dukun jawab. Sebagian lain Mbah Dukun biarkan sebagai misteri. Misalnya perihal pertanyaan apakah hantu yang ada di dalam adalah manusia atau boneka.

“Ada kok yang tidak kuat, di tengah jalan nyerah dan lambaikan tangan. Ada juga yang pingsan,” jelas Mbah Dukun membuat suasana jadi agak mencekam.

Ibu-ibu di rombongan Afis sempat hendak balik badan. Ia berasumsi bahwa ia tak mungkin kuat kalau level menyeramkannya benar-benar beda dari rumah hantu pada umumnya. Tapi dua anak Afis memaksa si ibu-ibu untuk lanjut. Maka berangkatlah kami berenam memulai petualangan di Rumah Hantu Trinil.

Teror tak henti-henti

Saya tentu tak bisa cerita detil mengenai apa yang kami lihat dan lalui selama di dalam Rumah Hantu Trinil, Gamplong Studi, Jogja. Anda harus datang dan mencoba sendiri. Saya juga tak bisa menunjukkan gambar karena aturannya memang tak boleh merekam atau memotret selama ada di dalam.

Tapi agaknya benar apa yang Zaskia Adyamecca katakan. Teror di Rumah Hantu Trinil memang tak biasa. Ada bagian-bagian yang sebenarnya klise. Tapi teror yang Rumah Hantu Trinil sajikan juga bisa dibilang cukup berbeda dengan rumah hantu pada umumnya. Sebab, terornya cukup intens.

Oleh karena itu, tak berlebihan jika Mbah Dukun menyebut sampai ada pengunjung yang pingsan. Yang memilih nyerah tak lanjut pun tak kalah banyak.

Terlebih, ruang demi ruang di Rumah Hantu Trinil sangat Panjang. Mau segera mengakhiri teror, tapi ternyata perjalanan menuju pintu keluar belum tuntas.

Kengerian Rumah Hantu Trinil Jogja MOJOK.CO
Rumah Hantu Trinil tampak luar. (Aly Reza/Mojok.co)

Rombongan Afis sempat mengira teror berakhir ketika kami keluar di sebuah ruang terbuka. Yakni ruang kuburan tempat boneka manusia digantung kepalanya. Ternyata itu bukanlah titik akhir. Sebab, pintu gerbang yang menghubungkan keluar wahana digembok.

“Waduh berarti masih ada satu lorong lagi ini,” keluh Afis. Alhasil, kami harus melewati Lorong terakhir yang juga menyajikan teror yang tak kalah menegangkan.

Kami akhirnya berhasil keluar, menyisakan wajah-wajah tegang dari rombongan Afis. Dari luar, terdengar jeritan yang melengking dari pengunjung yang baru memulai perjalanan.

“Aku nggak kuat, aku mau balik.” Begitu samar-samar jeritan yang terdengar, yang sontak membuat rombongan Afis tertawa terbahak-bahak.

Sensasi bertemu hantu sungguhan

“Duh, saya itu kan nggak pernah lihat hantu. Nah, di dalam itu kayak berhadapan dengan hantu sungguhan. Ngeri lah,” ungkap Afis.

Memang ada bermacam-macam jenis hantu yang menanti di setiap sudut Rumah Hantu Trinil, Jogja, tersebut. Beberapa memang terkesan seperti hantu sungguhan (atau jangan-jangan memang hantu sungguhan, saya tidak tahu).

Kengerian Rumah Hantu Trinil Jogja MOJOK.CO
Pintu masuk Rumah Hantu Trinil di Gamplong Studi, Jogja. (Aly Reza/Mojok.co)

Sudah pukul setengah lima sore. Afis pamit untuk berkumpul dengan rombongannya lagi. Saya pun beranjak meninggalkan area dalam Gamplong Studio, Jogja. Sementara di pintu masuk Rumah Hantu Trinil tampak makin ramai pengunjung saja.

Sebagian besar memilih terus masuk meski sudah mendapat gambaran kengerian dari Mbah Dukun. Sedangkan sebagian yang lain memilih mundur. Takut pingsan lihat wujud hantu.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Orang-Orang yang Bernasib Sial di Jalanan UIN Jogja Depok, Harus Lewati Malam dengan Ngenes dan Sendu

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

 

 

 

Terakhir diperbarui pada 11 Juni 2024 oleh

Tags: gamplong jogjagamplong studiogamplong studio jogjaJogjarumah hantu trinilrumah hantu trinil gamplongrumah hantu trinil jogjawisata hororwisata jogja
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.