Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Kenangan Pahit Bersama Jupiter MX Komeng, Ditolak Sebelum Menembak  

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
17 Februari 2024
A A
Kenangan Pahit Bersama Jupiter MX Komeng, Ditolak Sebelum Menembak MOJOK.CO

Ilustrasi - Jupiter MX Komeng kasih pengalaman pahit. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Motor Yamaha Jupiter MX 135 milik bapak memang sudah lama dijual. Namun, kenangannya masih membekas hingga sekarang.

Bapak membeli motor yang identik dengan sosok Komeng itu pada 2009, lalu menjualnya pada tahun 2014 ke tetangga dusun.

Sejak saat itu, saya sudah jarang lagi melihat motor berwarna biru tersebut. Meskipun si pemilik baru sebenarnya sering riwa-riwi di dusun saya.

Ya mungkin karena saat Jupiter MX itu dijual, saya lebih banyak menghabiskan waktu di pesantren daripada di rumah. Belum lagi saat kuliah di Surabaya, saya malah jadi jarang pulang.

Jadi saya kira, motor itu sudah tidak ada lagi sekarang. Barangkali sudah terjual lagi. Karena mungkin si pemilik kepincut untuk beli motor-motor keluaran terbaru.

Eh tapi, dugaan saya salah. Dalam kesempatan pulang akhir September 2023 silam, saat saya hendak mengantar ibu ke rumah saudara, di jalan saya berpapasan dengan orang yang membeli Jupiter MX bapak. Dan Yamaha MX Komeng itu ternyata masih ia pakai.

“Saya kira sudah terjual lagi motor itu. Jebul masih awet,” celetuk saya pada ibu.

“Lah iya kok awet. Sekarang dipakai buat cari ramban (pakan kambing),” timpal ibu.

Kenangan demi kenangan tentang Jupiter MX itu pun seketika berkelebat di kepala saya. Kenangan bersama bapak hingga kenangan pahit saat mencoba peruntungan pada cinta pertama semasa SMA.

Jupiter MX jadi motor pertama keluarga

Jupiter MX 135 yang bapak beli pada 2009 itu merupakan motor pertama bagi keluarga kami.

Sebelum memiliki motor sendiri, jika ingin bepergian agak jauh, mau tidak mau ya harus ngojek. Kalau untuk mobilitas sehari-hari, seperti sekolah atau pergi ke mana yang masih dalam satu desa, jelas ya harus jalan kaki.

Lalu pada suatu hari, sepulang sekolah (saat itu saya masih SD), saya melihat bekas kopi dan sepiring jajanan pasar di meja ruang tamu. Sepertinya bapak dan ibu baru saja kedatangan tamu.

Belum juga saya bertanya siapa yang baru saja bertamu di rumah, bapak langsung merangkul saya sembari berbisik, “Bapak punya sesuatu yang bagus”. Saya masih nggak ngeh karena memang di rumah tidak ada apa-apa.

Kemudian bapak mengajak saya ke rumah tetangga belakang rumah. Di sana sudah terparkir Jupiter MX berwarna biru. Masih kinyis-kinyis.

Iklan

“Loh ya bapak punya motor sekarang. Kalau sekolah sekarang tak antar,” kata bapak.

Saya sempat mengira kalau bapak hanya bercanda. Karena kalau motor bapak, kenapa kok ditaruh di rumah tetangga? Sebelum akhirnya saya tahu kalau hal itu merupakan bagian dari hitung-hitungan Jawa.

Jadi sebelum masuk ke rumah sendiri, maka motor harus singgah ke rumah tetangga dulu, sambil nunggu tanggal yang bagus dalam hitungan Jawa untuk pindah ke rumah sendiri.

Setelah Jupiter MX Komeng tersebut parkir di rumah, barulah saya merasa bahagai sekali. Berarti memang motor bapak sendiri. Itu artinya, kalau sekolah atau ke mana bisa minta bapak yang antar.

Jupiter MX jadi Impian bapak sejak di Malaysia

Bapak memang sudah sejak lama memimpikan punya Jupiter MX. Alasannya, karena Jupiter MX pakai kopling.

Saya tidak tahu pasti, kalau yang dicari motor kopling, kenapa kok pilihannya jatuh pada Jupiter MX, bukan yang lain?

Bapak hanya pernah cerita, teman-teman rantaunya di Malaysia rata-rata pakai motor produk Yamaha yang berkopling. Dan bagi bapak, mengendarai motor kopling itu enak.

Lebih-lebih, di desa saya pada tahun-tahun tersebut belum banyak warga desa yang punya motor kopling. Kebanyakan pakai motor bebek biasa. Supra X 125 paling mendominasi. Jadi, mungkin bapak bisa sedikit bergaya karena beda dari yang lain.

Akhirnya, terbeli lah Jupiter MX biru itu dari sebuah diler di Lasem, Rembang dengan sistem kredit.

Kenangan satu momen diantar-jemput bapak

Jarak antara rumah dan SD saya memang cukup jauh. Kira-kira satu jaman jika jalan kaki.

Oleh karena itu, betapa senangnya saya ketika akhirnya saya tidak harus lagi jalan kaki pergi pulang naik turun desa saat berangkat sekolah, karena bapak siap siaga mengantar jemput.

Sayangnya, momen antar-jemput bapak dengan Jupiter MX itu tak berlangsung lama.

Seperti yang sudah-sudah, durasi bapak berada di rumah tak pernah lebih dari tiga bulan. Di atas tiga bulan, bapak pasti akan balik lagi ke Malaysia. Dan sekalinya di Malaysia, butuh waktu dua tahun bahkan lebih bagi bapak untuk pulang lagi.

Alhasil, sejak bapak balik lagi ke Malaysia, saya kembali jalan kaki lagi. Karena ibu dan apalagi saya masih belum bisa naik motor. Jupiter MX itu hanya terpakai ketika ada saudara yang pinjam atau saat ibu minta saudara untuk mengantarnya bepergian.

Baca halaman selanjutnya…

Cerita pahit tertolak sebelum menembak

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 18 Februari 2024 oleh

Tags: Jupiter MxKomengmotorpilihan redaksi
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Aktual

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
Dalil Al-Qur'an dan Hadis agar manusia tak merusak alam, jawaban untuk tudingan wahabi lingkungan dari Gus Ulil ke orang-orang yang menjaga alam MOJOK.CO
Catatan

Dalil Al-Qur’an-Hadis agar Tak Merusak Alam buat Gus Ulil, Menjaga Alam bukan Wahabi Lingkungan tapi Perintah Allah dan Rasulullah

12 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

11 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dalil Al-Qur'an dan Hadis agar manusia tak merusak alam, jawaban untuk tudingan wahabi lingkungan dari Gus Ulil ke orang-orang yang menjaga alam MOJOK.CO

Dalil Al-Qur’an-Hadis agar Tak Merusak Alam buat Gus Ulil, Menjaga Alam bukan Wahabi Lingkungan tapi Perintah Allah dan Rasulullah

12 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Warung Jayengan Pak Tris di Solo. MOJOK.CO

Sempat Dihina karena Teruskan Usaha Warung Mie Nyemek Milik Almarhum Bapak, Kini Bisa Hasilkan Cuan 5 Kali Lipat UMK Solo

10 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

11 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025

Video Terbaru

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025
Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

6 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.