Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Pertama Kali ke Samsat Langsung Kapok: Tak Dibantu saat Bingung Malah Dimarahi, Hanya Nemu Keramahan dari Tukang Parkir dan Satpam

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
27 Juni 2025
A A
Pertama kali ke kantor Samsat: niat taat bayar pajak malah ke uring-uring petugas hanya karena kebingungan, hanya temukan kebaikan dari tukang parkir dan satpam MOJOK.CO

Ilustrasi - Pertama kali ke kantor Samsat: niat taat bayar pajak malah ke uring-uring petugas hanya karena kebingungan, hanya temukan kebaikan dari tukang parkir dan satpam. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Nasibe wong cilik, terima dipaido (Nasib orang kecil, terima direndahkan)

Sejak hari itu, Sururi memutuskan membayar pajak sendiri tanpa pernah mengajak bapaknya lagi. Dia takut bapaknya yang awam itu merasa sangat rendah gara-gara cara petugas kantor Samsat memerlakukan orang-orang yang datang ke sana.

Sayangnya, meski sekarang sistem antrean sudah makin tertata, akan tetapi cara petugas memerlakukan orang tidak berubah sama sekali. Tetap dengan cara sengak dan, kalau pakai istilah Sururi, merasa paling pintar ketimbang mereka: orang awam yang datang.

Sururi kerap kali merasa hatinya terluka, kala melihat ada orang yang kebingungan, tapi tidak mendapat petunjuk yang ramah hingga membuat mereka merasa rendah.

“Nasibe wong cilik, terima dipaido (Nasibnya orang keci, terima direndahkan),” kalimat itu pernah keluar dari seorang bapak-bapak di kantor Samsat, berbisik dengan seorang putrinya berusia 17 tahun yang duduk di sampingnya. Sururi mendengar jelas percakapan mereka, karena Sururi duduk di bangku depan mereka persis.

Kebingungan berujung trauma

Sementara Amran (26) bahkan tidak berani lagi pergi ke kantor Samsat di tempat asalnya di Jawa Timur.

Dulu, membayar pajak tahunan di kantor Samsat menjadi tugas bapaknya. Hingga suatu ketika, sang bapak meminta Amran untuk belajar membayar sendiri.  Saat itu dia diminta bapaknya mengurus perpanjangan STNK. Lalu berangkatlah dia ditemani seorang teman yang sebenarnya masih awam juga urusan di kantor Samsat.

“Aku kena semprot petugas karena nggak mudeng, dokumennya harus ditaruh mana dulu, terus langkah selanjutnya harus ngapain,” kata Amran. Dia langsung ciut dan malu.

Tak hanya itu, sejak hari itu Amran memilih tidak pernah lagi mengurus urusan perpajakan maupun perpanjangan STNK sendiri. Kalau tidak bapaknya yang berangkat, kadang membayar tetangga untuk pergi menguruskan.

“Aku males aja berurusan dengan orang yang nggak ramah. Padahal kan orang datang ke kantor Samsat itu niatnya taat pada aturan, taat membayar pajak,” dengus Amran.

Tukang parkir dan satpam, sisa orang baik di kantor Samsat?

Dalam konteks kantor Samsat di daerah Sururi, menurutnya orang baik yang tersisa di sana adalah tukang parkir. Tukang parkir tersebut selalu sigap membantu menata motor pengunjung.

Bahkan, belakangan Sururi juga menyaksikan, tukang parkir itu justru menjadi pusat bantuan informasi. Jika ada orang bingung dan bertanya kepadanya, si tukang parkir Samsat itu akan dengan telaten membantu memberi petunjuk, dengan senyum lebar dan tindak-tanduk yang menyenangkan.

Sementara kalau bagi Amran, satpam adalah orang baik yang bisa orang-orang temui. Setidaknya, kendati dia sudah tak lagi ke Samsat, dia masih sering mendengar gojekan dari orang-orang sekitarnya, yang menyebut satpam sebagai orang paling ramah di kantor tersebut.

“Karena satpam di kantor Samsat daerahku, kata orang-orang, akhirnya jadi orang paling ramah yang menyambut kedatangan dan kepulangan orang-orang. Dia juga jadi pusat bantuan informasi,” tutur Amran.

Harus ikhlas melayani, jangan mempersulit

Pihak Kepolisian sendiri sejatinya terus berupaya membenahi pelayanan terhadap masyarakat. Semakin ke sini, banyak berita yang menyebut, Samsat di berbagai daerah terus meningkatkan pelayanan mereka. Karena itu adalah pesan penting yang ditekankan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Iklan

Dalam Rapat Koordinasi Tim Pembina Samsat Nasional T.A 2025 di Surabaya, Jawa Timur pada Selasa (25/2/2025) lalu, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo Nugroho mengingatkan kembali pesan Kapolri bahwa seluruh personel betul-betul harus melayani masyarakat dengan ikhlas.

“Kita hadir sebagai pemerintah untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat. Harus dekat dengan rakyat. Juga harus komunikasi dengan rakyat dan bermanfaat untuk rakyat. Selalu bermanfaat seperti itu,” ujar Irjen Agus dalam sambutannya sebagaimana melansir Detik.

“Oleh karena itu, Samsat saya ingatkan harus melayani betul siapapun yang hadir,” tekannya.

Mengutip pesan Kaporli, Irjen Agus juga menegaskan agar seluruh personel tidak terkesan mempersulit saat ada orang melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotornya.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Parkir Liar di Samsat Jogja, Ironi Daerah Istimewa ketika Aktivitas Ilegal Terjadi di Dekat Polisi Bekerja atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

 

 

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 27 Juni 2025 oleh

Tags: kantor samsatpajak motorpajak tahunan motorperpanjang stnkpilihan redaksisamsatsatpam samsattukang parkir samsat
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.