Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Jembatan Lempuyangan Saksi Orang-orang yang Kerja Pagi sampai Pagi untuk Hidup di Jogja

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
21 Maret 2025
A A
Kehidupan para ojol di bawah jembatan Lempuyangan, tidak jauh dari Stasiun Lempuyangan Jogja MOJOK.CO

Ilustrasi - Kehidupan para ojol di bawah jembatan Lempuyangan, tidak jauh dari Stasiun Lempuyangan Jogja. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Lepas subuh, suasana di bawah jembatan Lempuyangan—tidak jauh dari Stasiun Lempuyangan Jogja—sudah ramai orang-orang berjaket hijau: driver ojek online (ojol). Beberapa duduk di atas motor sembari memantau ponselnya. Beberapa yang lain duduk-duduk di bawah.

Itu pemandangan yang saya jumpai kala mengantar istri ke Stasiun Lempuyangan, Jogja, pada Selasa (25/3/2025). Setelah keretanya berangkat pada pukul 07.00 WIB, saya putuskan tak langsung mengambil motor untuk kembali ke Ngaglik, Sleman. Saya berjalan kaki menuju Jembatan Lempuyangan.

Ojol makin berkerumun di Jembatan Lempuyangan pada jam-jam tersebut. Seiring dengan kehidupan pagi di Jogja yang mulai bergeliat.

Harapan dari Stasiun Lempuyangan Jogja

Selambat-lambatnya pukul 06.00 WIB, Edi (33) akan keluar dari rumah dengan jaket hijau khas driver ojol. Dia kerap kali memulai hari dari Stasiun Lempuyangan Jogja.

Sebagaimana ojol lainnya, dia akan mangkal di bawah jembatan Lempuyangan. Menyalakan aplikasi. Lalu menunggu penumpang nyantol sambil menyeruput kopi dalam botol yang dia bawa dari rumah.

“Stasiun Lempuyangan itu ibarat pembuka dan penutup,” tutur Edi.

Kehidupan para ojol di bawah jembatan Lempuyangan, tidak jauh dari Stasiun Lempuyangan Jogja MOJOK.CO
Kehidupan para ojol di bawah jembatan Lempuyangan, tidak jauh dari Stasiun Lempuyangan Jogja. (Aly Reza/Mojok.co)

Pembuka, karena seperti yang saya singgung di atas: mobilitas di daerah tersebut terbilang padat. Tidak hanya dari orang-orang yang baru tiba di Jogja melalui Stasiun Lempuyangan. Tapi juga geliat warga sekitar: pekerja, anak sekolah, maupun mahasiswa yang mobilitasnya mengandalkan jasa ojol.

Penutup, sebab biasanya saat kereta tiba malam, para penumpang yang tiba masih akan tetap ramai. Stasiun Lempuyangan, Jogja, bagi Edi, memberi harapan untuk mendapat pundi-pundi rezeki.

“Saya keliling. Beberapa teman ojol ada yang full mangkal di Jembatan Lempuyangan ini. Karena stasiun kan nggak pernah sepi. Kalau habis ngantar ke titik mana, langsung balik ke sini buat nunggu penumpang lain.” Bahkan, kata Edi, ada juga ojol yang dari pagi sampai pagi lagi mangkal di jembatan tersebut.

Yang tiba di Stasiun Lempuyangan Jogja, pasti mencari ojol

Minggu (2/3/2025) kemudian, saya mencoba merekam situasi khusus di pintu kedatangan Stasiun Lempuyangan, Jogja. Tidak ada ojol di sana. Melainkan para ojek pangkalan dan taksi konvensional.

Berjam-jam mereka berdiri. Setiap ada penumpang tiba, bergegas menawari jasa mereka. Sayang, tak satu pun peduli. Orang-orang melalui mereka begitu saja.

Kebanyakan orang-orang yang tiba itu kalau tidak menanti jemputan ya berjalan menuju arah Jembatan Lempuyangan: tempat para driver ojol mangkal. Jadi wajar saja jika akhirnya bawah jembatan Lempuyangan menjadi titik kumpul para driver ojol.

Artinya, pundi-pundi rezeki secara kasat mata mengalir pada para ojol tersebut. Sementara para ojek pangkalan lebih tidak jelas penghasilannya.

Baca halaman selanjutnya…

Iklan

Saling pengertian dengan tukang ojek pangkalan

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 23 Maret 2025 oleh

Tags: Jembatan LempuyanganJogjaojol lempuyanganStasiun Lempuyangan
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dalil Al-Qur'an dan Hadis agar manusia tak merusak alam, jawaban untuk tudingan wahabi lingkungan dari Gus Ulil ke orang-orang yang menjaga alam MOJOK.CO

Dalil Al-Qur’an-Hadis agar Tak Merusak Alam buat Gus Ulil, Menjaga Alam bukan Wahabi Lingkungan tapi Perintah Allah dan Rasulullah

12 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Jadi omongan saudara karena sarjana nganggur. MOJOK.CO

Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur

12 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.