Bangunan besar yang mangkrak di sekitaran Jalan Bugisan, Patangpuluhan, Jogja, bikin banyak orang yang melintas jadi penasaran. Belakangan diketahui kalau bangunan yang dianggap horor oleh netizen itu adalah hotel terbengkalai.
Saat akun X (Twitter) @merapi_uncover membagikan potongan video soal hotel mangkrak itu, banyak netizen pun melempar pertanyaan kepo.
Terutama sekali, mengapa bisa ada bangunan terbengkalai di sana, apakah gedung itu angker atau tidak, sampai bagaimana bisa ada mural raksasa di dinding bangunan tersebut.
Soleh (45), pedagang es kelapa muda yang berjualan tepat di samping bangunan, bercerita kalau gedung ini sudah ada sejak 2019 lalu, sebelum pandemi Covid-19. Namun, dia tak bisa memastikan siapa yang punya proyek tersebut.
“Kalau orang sini tahunya memang mau dibikin hotel, Mas, sekitar 2019 kemarin,” jelas warga Bugisan, Jogja ini, saat Mojok temui Selasa (16/7/2024).
“Kalau dari mananya kurang tahu. Soalnya dulu pekerja-pekerjanya nggak ada yang melibatkan warga lokal. Dengar-dengar bosnya dari Jakarta,” imbuhnya.
Sayangnya, saat bangunan sudah terbentuk kerangkanya, proyek malah macet. Dari desas-desus yang beredar, mandornya kabur dan banyak pekerjanya yang tak dibayar. Pihak yang terlibat pun memutuskan tak melanjutkan proyek tersebut.
“Kalau yang warga sini dengar sih, Mas, mandornya nakal. Makanya gedung itu jadi mangkrak. Belum jadi tapi pembangunannya nggak dilanjut.”
Pernah jadi tempat nongkrong anak muda sebelum dipagari
Saat saya mendatangi lokasi di Jalan Bugisan, Jogja, hotel terbengkalai itu sudah dipagari dengan tembok dan pintu seng yang tinggi. Saya tak menemukan jalan masuk ke dalam karena pintunya terikat rantai dan digembok.
Dari luar pagar, terlihat bangunan delapan lantai itu memang kosong mlompong. Dindingnya pun masih belum dilapisi cat, pertanda ditinggalkan sebelum bangunan jadi. Sementara bagian sekitar lantai dasar sudah dipenuhi semak belukar.
Saking penasarannya dengan bagian dalam bangunan, saya nekat mencari celah buat masuk ke dalam. Namun, Soleh mengatakan kalau sejak 2 tahun lalu, pemilik bangunan sudah memblokir akses masuknya.
“Gara-garanya banyak orang masuk ke dalam. Anak-anak muda gitu,” kata dia.
“Ya kan kita nggak tahu apa yang mereka lakuin. Mungkin takut ngerusak, jadi pengelola menutupnya saja,” imbuhnya.
Banyak orderan fiktif Mie Gacoan ke dalam hotel mangkrak di Jogja ini
Soal cerita horor hotel terbengkalai itu, Soleh tak memungkirinya. Hal demikian juga banyak diungkapkan oleh warga sekitar yang saya temui.
Memang, Soleh belum pernah menyaksikan “wujud” apa yang menunggu bangunan itu. Namun, cerita yang paling ia ingat adalah orderan fiktif Mie Gacoan ke dalam hotel.
“Lupa kapan tepatnya, tapi belum lama ini, Mas. Ada driver datang tanya alamat, katanya mau nganter Mie Gacoan. Lho tapi alamatnya di dalam hotel itu,” ungkapnya sambil menunjuk ke arah bangunan.
Kata Soleh, itu terjadi tak cuma sekali, malah sering. Awalnya, dia mengaku masih positif thinking, siapa tahu hanya orang iseng yang memesan dan mengarahkan tujuan pengiriman ke hotel itu.
Namun, yang bikin warga Jogja ini bingung, sang driver juga menunjukkan foto orang yang memesan itu sedang berada di dalam hotel.
“Bingung kan, Mas. Padahal dari tadi nggak ada orang. Pagernya pun ketutup terus, mana ada orang masuk,” katanya.
Sementara cerita berbeda justru diungkap Tumin (40), penjual Bakmi Risonggo yang bahkan bangunan warungnya menyatu dengan pagar tembok hotel mangkrak itu.
Kata Tumin, bertahun-tahun jualan di sana, ia belum menemui hal ganjil. Padahal Tumin selalu menutup dagangannya pada jam 3 pagi.
“Itu mungkin isu aja, Mas. Saya di sini tengah malem pun aman-aman saja,” ungkapnya, Selasa (16/4/2024) kemarin.
Mural raksasa yang dibikin dalam semalam
Yang membuat saya dan banyak netizen penasaran, bagaimana mungkin ada mural raksasa di sisi sebelah timur hotel terbengkalai. Keheranan saya makin besar mengingat buat masuk saja sulit, lantas bagaimana cara membuat mural tersebut.
Apalagi mural raksasa bertuliskan “SAUTE” itu dibikin pada sisi dinding bagian atas, menjuntai dari lantai 4 hingga lantai 8. Dengan demikian, pembuatnya pasti bukan kaleng-kaleng.
“Itu dalam semalam kok, Mas. Saya juga heran, sekarang belum ada, eh besoknya udah ada,” kata Tumin.
Beberapa warga sekitar yang menjadi saksi mata, termasuk Ami (32) berujar kalau siang harinya ada sekelompok bule mondar-mandir di sekitar lokasi. Mereka juga memotret tiap sisi gedung.
Malam harinya, sekitar pukul 1 dini hari, warga melihat beberapa drone dan orang merayap di dinding bangunan dengan menggunakan tali tambang.
“Ternyata mereka lagi nggambarin dinding itu. Itu prosesnya cepet, Mas, sekitar jam 4 gitu sudah jadi,” jelas salah satu penjual di Pasar Legi Patangpuluhan, Jogja ini, Selasa (16/4/2024) kemarin.
Ami juga bersaksi, pagi harinya beberapa genteng warga ada yang rusak. Warga pun menduga kalau pembuat mural tadi masuk bangunan dengan memanjat rumah-rumah warga, karena memang tak ada akses masuk ke dalam hotel.
“Itu sepertinya orang profesional, Mas. Kalau orang sini boro-boro mau gambarin, lewat situ malam-malam aja takut,” pungkasnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News