Sewa kamar murah di Jogja tapi penghuninya kerja bakti perbaiki kerusakan
Selain Tasya, Mojok pernah mewawancarai Nasir, narasumber lain yang tinggal di kos dengan bangunan ala kadarnya namun harga sewanya Rp125 ribu per bulan. Harga yang dipatok untuk biaya kos dengan ukuran 2,5×3 meter tersebut hanya Rp1,5 juta per tahun. Itu belum termasuk WiFi dan listrik. Nasir membayar biaya tersebut setahun sekali. Artinya kalau Rp1,5 juta dibagi per bulan, Nasir cukup membayar Rp125 ribu.
Ada harga, ada rupa. Biaya sewa kos memang murah, tapi kondisi bangunannya cukup memprihatinkan. Beberapa kali, anak kos harus kerja bakti sendiri untuk membenahi kerusakan di tempat tinggal mereka.
Ada tujuh orang penghuni di kos tersebut dan seorang penanggung jawab atau penjaga. Dalam dua tahun sejak kedatangan Nasir, bangunan kos telah mengalami kerusakan tiga kali. Oleh karena itu, Nasir dan para penghuni kos yang lainnya wajib berperan aktif dalam pembenahan kos melalui kerja bakti.
“Selama ngekos di sini tuh yang rusak ya kamar mandi tengah, atap kamar, atap garasi, kran air, pompa air. Kerja baktinya wajib kalau yang bisa aja, kalau ada kepentingan ya nggak ikut nggak papa mas. Selesai kerja bakti kita biasanya pada beli gorengan sama es,” ungkapnya.
Nasir rela tinggal di kos murah dengan kondisi serbaterbatas itu karena mengaku jarang beraktivitas di kamar. “Aku di kos cuma untuk mandi dan tidur saja,” ujarnya.
Di tengah geliat kos eksklusif dan kos dengan harga menjulang tinggi di Jogja, masih banyak kos dengan harga miring. Sebagian kondisinya nyaman untuk ditinggali tapi banyak pula yang terbilang cukup memprihatinkan.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Nestapa, tapi Rela: Tinggal di Kos Murah Rp125 Ribu per Bulan di Jogja
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News