Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Derita Pekerja Anak Buah Kapal yang Terancam Mati di Atas Laut demi Membalas Utang-utang Ibu

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
4 Agustus 2025
A A
pahitnya lulusan SMK kerja jadi anak buah kapal (ABK). MOJOK.CO

ilustrasi - cerita anak buah kapal kerja banting tulang demi bayar utang ibu. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Lulusan SMK terpaksa bekerja sebagai ABK

Cerita Yusril adalah satu dari banyaknya pengalaman perbudakan yang dialami oleh ABK. Pada tahun 2024, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menerima pengaduan di Sektor Awak Kapal Perikanan (AKP) Migran sebanyak 196 kasus.

Mereka kerap mengalami eksploitasi, penipuan upah, cedera tanpa menerima kompensasi asuransi, dan sebagainya. Risiko-risiko seperti ini bukannya tidak dipikirkan oleh ABK. Sama seperti Yusril, mereka tergiur dengan gaji besar serta mencari pengalaman baru. Terutama dia yang hanya lulusan SMK.

Sementara itu, Kementerian Perlindungan Pekerja Migram Indonesia (BP2MI) mengungkap terdapat perbedaan jumlah yang signifikan jika dilihat dari lulusan pekerja migran. Paling banyak adalah lulusan SMA/SMK.

Oleh karena itu, SBMI mendesak pemerintah untuk meningkatkan perlindungan buruh migran Indonesia. Salah satunya dengan menegakkan hukum tegas terhadap pelaku yang mempekerjakan buruh secara paksa. 

“Permasalahan ini sudah lama terjadi, tetapi pemerintah Indonesia dan para pemangku kepentingan lainnya terkesan tidak berupaya untuk membenahi pelindungan,”  ujar Ketua Umum SBMI, Hariyanto Suwarno dikutip dari laman resmi SBMI pada Senin (4/8/2025).

“Bahkan cenderung membiarkan. Pembiaran adalah pelanggaran serius hak asasi manusia,” lanjutnya.

Senyum ibu jadi kebahagiaan luar biasa

Beruntung, Yusril masih bisa kabur dan selamat. Selama satu bulan itu ia juga berhasil mendapat upah untuk biaya pengobatan ibunya. Sisanya, akan ia bayar setelah mendapat pekerjaan lain.

Tak perlu waktu lama bagi Yusril untuk mencari pekerjaan baru, seperti bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik. Ia masih minder mau melamar ke perusahaan sebagai pekerja profesional karena hanya lulusan SMK. 

Ada masa-masa ia harus bekerja dua kali dalam sehari. Pagi bekerja di pabrik, sore hingga malam bekerja di hotel. Semuanya ia lakoni dengan legowo. Jika tidak begitu, dua orang adiknya nanti tidak bisa makan. Belum lagi biaya sekolah mereka.

Salah satu hal yang memotivasi Yusril adalah kondisi ibunya yang berangsur-angsur membaik setelah mengalami komplikasi, serta senyum bahagianya di dunia.

“Setiap aku melihat senyum ibu, saat itu juga aku mulai semangat bekerja,” ucapnya.

Kini, pemuda lulusan SMK itu mencoba berbagai usaha seperti berjualan stroberi, susu kedelai, hingga cathering. Tentu saja perjalanannya tidak mulus, walaupun sudah terlepas menjadi ABK ia masih saja kena tipu. Tapi, sebagai pembelajar sejati, Yusril selalu menjadikan pengalaman gagalnya menjadi pembelajaran. 

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Iklan

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Jadi Perintis Tak Seseru Omongan Bocil Pewaris, Susah Payah bikin Usaha buat Nanggung Utang Keluarga atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 5 Agustus 2025 oleh

Tags: ABKanak buah kapalcara bayar utangkerja jadi ABKlulusan SMKSBMIsulit kerja
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Adik rela berkorban memupus mimpi kuliah dan jadi sarjana PTN gara-gara kakak sendiri MOJOK.CO
Ragam

Wong Liyo Ngerti Opo: Adik Korbankan Mimpi Kuliah PTN, Biar Kakak Saja yang Jadi Sarjana sementara Adik Urus Orang Tua

25 November 2025
lulus SMK kerja jadi pedagang burger keliling. MOJOK.CO
Ragam

Menepis Gengsi Jadi Pedagang Keliling usai Lulus SMK, meski Selalu Dihina yang Penting Bisa Bantu Ekonomi Keluarga

8 September 2025
Komentar seorang pedagang cendol lulusan SMK terhadap kenaikan gaji DPR. MOJOK.CO
Ragam

Rintihan Pedagang Cendol di Jakarta, Kerja Mati-matian Hanya Dapat Upah Kecil demi “Menggaji” DPR agar Hidup Sejahtera

28 Agustus 2025
Cerita perintis bukan bocil pewaris yang lulus SMK langsung bayar utang keluarga. MOJOK.CO
Ragam

Jadi Perintis Tak Seseru Omongan Bocil Pewaris, Susah Payah bikin Usaha buat Nanggung Utang Keluarga

2 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.