Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Derita Pekerja Anak Buah Kapal yang Terancam Mati di Atas Laut demi Membalas Utang-utang Ibu

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
4 Agustus 2025
A A
pahitnya lulusan SMK kerja jadi anak buah kapal (ABK). MOJOK.CO

ilustrasi - cerita anak buah kapal kerja banting tulang demi bayar utang ibu. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Yusril (22), bukan nama sebenarnya, mengaku kesulitan mencari kerja. Apalagi, ia hanya lulusan SMK. Namun, ia harus segera mendapat kerja, karena kondisi ekonomi yang mendesak. Alhasil, ia terpaksa memilih menjadi anak buah kapal (ABK).

***

Segala rencana Yusril harus terkubur setelah lulus SMK. Ia sudah membayangkan akan menjalani perkuliahan sambil membuka bisnis kecil-kecilan.

Namun, rencana itu tertunda karena Yusril harus membayar utang ibunya senilai Rp100 juta–belum termasuk bunga. Belum lagi, tiga hari setelah pengumuman Covid-19 melanda Indonesia, ibunya mengalami kompilasi.

Biaya pengobatannya sebesar Rp10 juta. Saudara-saudaranya sudah pasrah dan tidak mau membantu. Sementara, Yusril sendiri belum dapat kerja.

Ia pun mencari informasi dari mulut ke mulut, hingga bertemulah tawaran dari seorang temannya yang juga lulusan SMK untuk bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) penangkapan ikan. Tak perlu pikir panjang bagi Yusril untuk dia menerima.

“Aku ikut jadi ABK cumi dan dikontrak selama tiga bulan tanpa sepengetahuan siapapun. Tujuanku bisa dapetin Rp10 juta pertama buat biaya berobat ibu,” kata Yusril kepada Mojok, Kamis (31/8/2025).

Melihat para ABK mati di atas kapal

Namun, Yusril hanya sanggup bekerja sebagai ABK selama satu bulan. Tidak sesuai dengan kontrak kerja pertama. Bagaimana tidak, Yusril mengaku pekerjaan ABK sangatlah berat. Berbeda jauh dengan ekpektasinya.

Di hari pertama kerja, Yusril mengaku fisiknya masih kuat. Tapi fisik dan mentalnya mulai “rusak” satu bulan setelahnya.

Selama berlayar di atas kapal, Yusril mengaku sulit beradaptasi. Ia sering mual tak terkira untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Lebih dari itu, Yusril merasa ABK di tempatnya diperlakukan secara tak manusiawi.

“Rasa sesak karena jauh dari keluarga tanpa kepastian pulang dengan selamat. Jam kerja yang tak wajar sehingga membuat kami jatuh sakit dan hanya bisa istirahat sebentar,” kata pemuda lulusan SMK tersebut.

“Mentalku juga rusak saat melihat teman-teman seperjuangan meninggal di kapal,” lanjutnya getir.

Masalahnya, para ABK tak bisa berhenti tiba-tiba karena masih terikat kontrak selama 3 bulan. Akhirnya, para ABK berunding dan memutuskan kabur dari kapal. Dan entah bagaimana caranya, mereka bisa berenang sampai ke daratan.

“Kami semua berenang di laut bebas sampai sempat dikejar awak kapal, tapi untungnya bisa kabur dan selamat,” kata Yusril.

Baca Halaman Selanjutnya

Lulusan SMK terpaksa bekerja sebagai ABK 

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 5 Agustus 2025 oleh

Tags: ABKanak buah kapalcara bayar utangkerja jadi ABKlulusan SMKSBMIsulit kerja
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Adik rela berkorban memupus mimpi kuliah dan jadi sarjana PTN gara-gara kakak sendiri MOJOK.CO
Ragam

Wong Liyo Ngerti Opo: Adik Korbankan Mimpi Kuliah PTN, Biar Kakak Saja yang Jadi Sarjana sementara Adik Urus Orang Tua

25 November 2025
lulus SMK kerja jadi pedagang burger keliling. MOJOK.CO
Ragam

Menepis Gengsi Jadi Pedagang Keliling usai Lulus SMK, meski Selalu Dihina yang Penting Bisa Bantu Ekonomi Keluarga

8 September 2025
Komentar seorang pedagang cendol lulusan SMK terhadap kenaikan gaji DPR. MOJOK.CO
Ragam

Rintihan Pedagang Cendol di Jakarta, Kerja Mati-matian Hanya Dapat Upah Kecil demi “Menggaji” DPR agar Hidup Sejahtera

28 Agustus 2025
Cerita perintis bukan bocil pewaris yang lulus SMK langsung bayar utang keluarga. MOJOK.CO
Ragam

Jadi Perintis Tak Seseru Omongan Bocil Pewaris, Susah Payah bikin Usaha buat Nanggung Utang Keluarga

2 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.