Tidak disangka, awalnya datang untuk kuliah tapi ternyata bisa jadi pengelola kos di Purwokerto. Banyak lika-liku yang dihadapi dan terkadang cukup merepotkan. Salah satunya maling yang meresahkan.
***
Meski beruntung, penghuni kosnya tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran aturan, ternyata tantangan datang dari faktor eksternal yakni maling. Paling parah, suatu kali kos di Purwokerto yang ia kelola kemalingan tiga kali dalam sebulan.
Kos yang ia kelola berada di kawasan pinggiran Purwokerto. Tepatnya di Kembaran, Banyumas. Di wilayah itu memang ada beberapa Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Sehingga, potensi bisnis kos cukup menggiurkan.
Pengalaman unik mengelola kos berawal dari kisah Awan (25) hijrah ke Purwokerto setelah menamatkan SMA di Jogja pada 2017 silam. Ia berkuliah di sebuah PTS di sana.
Di kota yang sejuk itu, kebetulan orang tuanya telah membelikan rumah sejak beberapa tahun silam. Sebenarnya bukan untuk dirinya, melainkan untuk kakaknya yang sudah bekerja di sana. Harapannya, rumah itu bisa dipakai ketika kakaknya berkeluarga sekaligus Awan tempati selama kuliah.
Rumah di daerah Kembaran, Banyumas itu memang cukup besar. Ada empat kamar tidur di dalamnya. Secara lokasi, agak masuk gang sekitar 150 meter dari jalan raya utama.
“Nah di dalam gang ini suasananya memang agak sepi. Tetangga cuma sedikit, di sampingnya sawah dan ada kuburan,” kata Awan saat bercerita kepada Mojok Senin (1/7/2024) malam.
Tergiur potensi kos di Purwokerto
Beberapa tahun awal, Awan tinggal bersama kakaknya. Namun, tiba-tiba kakaknya pindah kerjaan ke luar kota sehingga rumah itu pun ia tinggali sendiri.
Selang beberapa waktu, bapaknya tiba-tiba muncul dengan ide menjadikan rumah itu sebagai kos. Awan awalnya kaget. Pasalnya bapaknya memang tidak terlihat sebagai orang yang punya insting bisnis.
“Tapi gara-gara ada saudara yang menceritakan potensi menarik bikin kos di Purwokerto akhirnya bapakku tergiur. Ternyata punya jiwa wirausaha juga dia,” kelakarnya.
Akhirnya, bagian belakang rumah itu pun direnovasi. Sambil menunggunya, pada 2018 perlahan mulai ada penghuni lain yang menempati kamar tersedia.
“Awalnya yang kos di tempatku cuma saudara sama teman kuliah. Dulu sewanya 350 per bulan, sudah termasuk listrik dan WiFi,” ungkapnya.
Selama masa awal rumah berubah jadi kos di Purwokerto, Awan bertanggung jawab untuk segala kebutuhan operasional. Membayar WiFi hingga mengurus segala kerusakan fasilitas yang dikeluhkan penghuni.
Kosnya mulai ramai justru saat Awan mulai masa akhir kuliah. Renovasinya berakhir. Rumahnya sudah jadi kos dengan 11 kamar.
Baca halaman selanjutnya…
Honda BeAT hilang, lalu tiga kali beruntun kemalingan, bikin pusing!