Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Bangunan Tua di Sleman Jogja Simpan Benda Keramat Bersejarah Sejak 1941, Nyaris Tak Terawat tapi Berdiri Kokoh 81 Tahun

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
16 Juli 2024
A A
Bangunan Tua di Sleman Jogja Petilasan Sunan Kalijaga MOJOK.CO

Ilustrasi - Bangunan tua di Sleman Jogja tempat menguburkan rambut dan kuku Sunan Kalijaga. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Langkah kaki kuda di balik munculnya bangunan tua Sleman Jogja

Usai berkeliling, saya lantas menghampiri seorang warga yang tengah memindahkan jemuran. Namanya Yanti, perempuan asli Grogol yang kini berusia 50 tahun.

Awalnya saya minta diantar Yanti untuk sowan ke rumah Suyanto untuk mengulik lebih dalam perihal bangunan berisi rambut dan kuku Sunan Kalijaga tersebut. Namun, kata Yanti, Suyanto baru saja diterpa kabar duka. Sehingga rasa-rasanya agak kurang pas kalau saya bertamu hari itu.

“Saya dari kecil di sini. Bangunannya juga sudah ada. Ceritanya juga orang-orang sini sudah pada tahu. Itu isinya rambut dan kuku Sunan Kalijaga,” beber Yanti.

Perempuan ramah tersebut lalu bercerita sama persis dengan cerita Suyanto di Media Center Pemkab Sleman.

Kata Yanti, bertahun-tahun sebelum 1941, di lokasi tersebut awalnya hanya berupa gundukan tempat mengubur rambut dan kuku Sunan Kalijaga. Sampai akhirnya pada 1940 terjadi hal ganjil terhadap seorang saudagar Jogja yang hendak melintas.

“Waktu lewat area gundukan, kudanya tidak mau melangkah. Mandeg deg. Si Saudagar lalu berdoa, dan konon langsung bisa jalan lagi,” beber Yanti.

Menariknya, usai mengalami hal ganjil itu, usaha si saudagar justru makin maju. Sebagai rasa syukur, ia lalu membuatkan bangunan untuk gundukan tersebut yang kemudian menjadi salah satu bangunan tua di Sleman, Jogja.

“Itu kemudian sempat ditiru warga. Setiap Jumat Pahing bulan Maulud (Rabiul Awal), ada acara midhangan di sini,” jelas Yanti.

Acara tersebut diniatkan sebagai rasa syukur kepada Tuhan YME atas kenikmatan yang sudah diberikan. Berupa doa bersama dan arak-arakan gunungan dari Ngampon, Margodadi dan berakhir di Grogol.

“Arak-arakannya dari Tuk Si Bedug. Itu mata air yang katanya juga peninggalan Sunan Kalijaga,” kata Yanti. Mata air itu konon muncul dari tancapan tongkat Sunan Kalijaga sebelum melakukan perjalanan dan istirahat di Grogol.

Bangunan Tua di Sleman Jogja Petilasan Sunan Kalijaga MOJOK.CO
Tuk Si Bedug, mata air peninggalan Sunan Kalijaga di Jogja. (Aly Reza/Mojok.co)

Tradisi tersebut sayangnya sudah tidak lagi berjalan di tengah masyarakat Grogol. Kendati begitu, sampai saat ini masih ada saja orang dari daerah luar yang setiap Jumat Pahing singgah ke petilasan Sunan Kalijaga di Sleman, Jogja, itu untuk merapal doa.

Sosok gaib berbusana Jawa

Saat Yanti masih kecil, area petilasan itu tentu tidak seramai sekarang. Masih berupa hamparan tanah terbuka.

Setiap sore, dulu Yanti dan beberapa temannya kerap bermain di sekitaran petilasan. Namun, setiap menjelang Magrib atau selepasnya, para orang tua akan melarang anak-anaknya bermain di sekitaran sana.

“Kalau kejadian gaib saya sendiri tidak pernah mengalami. Melihat penampakan juga tidak pernah. Cuma hawanya dulu itu memang terasa wingit. Apalagi dulu kan belum ada listrik,” tutur Yanti.

Iklan

Selain itu, ia juga beberapa kali mendengar cerita, ada peziarah di petilasan tersebut yang mengaku dihampiri oleh sosok lelaki (gaib) berbusana khas Jawa. Benar atau tidaknya, Yanti tidak bisa memastikan.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA: Bong Supit Jogja Saksi Orang Baru Sunat di Usia 80 Tahun hingga Sunat demi Kepuasan, Kulit Alot Tak Jadi Masalah

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 16 Juli 2024 oleh

Tags: banguna tua di jogjaBangunan TuaJogjapetilasan di jogjasitus di jogjaslemansunan kalijagaurban legend jogjaurban legend sleman
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.