Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Penyesalan Orang Surabaya yang Mengadu Nasib ke Jakarta, Tak Sesuai Ekspektasi

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
10 April 2025
A A
Warga Surabaya merantau ke Jakarta. MOJOK.CO

ilustrasi - pendatang baru yang memutuskan merantau ke Jakarta. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Padatnya Kota Jakarta tak terlepas dari fenomena urbanisasi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta tahun 2025 sekitar 10 ribu sampai 15 ribu orang. Meski pun jumlahnya terus turun dari tiga tahun terakhir, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung tetap membuka peluang luas bagi mereka yang ingin mengadu nasibnya ke ibu kota.

Ia menjelaskan, salah satu penyebab penurunan terjadi karena rencana pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara atau IKN yang terletak di Kalimantan Timur. Para perantau pun tak lagi memusatkan hati di Jakarta, tapi tersebar merata ke kota lain.

“Sekarang ini pemerataan pembangunan tidak hanya terpusat di Jakarta, juga terjadi di mana-mana,” ujar Pramono dikutip dari laman resmi RRI, Rabu (9/4/2025).

Belum ada yang menandingi panasnya Surabaya

Tak pelak, hiruk-pikuk Kota Jakarta membuat Elyza maupun Maulia sering kelelahan secara fisik maupun mental. Lebih-lebih saat terjebak macet. Rasanya, energi mereka langsung terkuras habis. 

“Sangking suntuknya dengan hustlelife di sana, terkadang aku butuh waktu sendiri sambil mengisi energi,” ujar Maulia.

Masalahnya, Maul lebih suka ke wisata alam untuk menghilangkan penat. Sedangkan, Jakarta jauh dari ekspetasi itu bahkan sekadar taman-taman kota saja jarang terlihat. Oleh karena itu, Maul memilih solusi dengan berjalan-jalan di tempat ramai seperti pasar. 

Khususnya pasar yang tidak pernah dia datangi sebelumnya. Di sanalah, Maul merasa tak ada orang lain yang mengenalnya secara pribadi. Namun, dari sana pula ia bisa bertemu dengan orang-orang baru.

“Bertemu dan berbincang dengan orang yang nggak aku kenal bisa membuatkan menemukan cerita-cerita hidup yang menarik dan memotivasi,” ujarnya. 

Lagi-lagi, Elyza sepakat dengan Maul. Ia berujar taman kota di Surabaya lebih banyak dijumpai dan sering dikunjungi oleh warga ketimbang di Jakarta. Bahkan, kota yang sempat menempati posisi pertama dengan tingkat polusi terburuk di dunia itu terasa pengap.

“Pertama kali datang ke Jakarta aku langsung sakit panas dalam dan batuk. Akhirnya aku pindah ke daerah Jakarta Selatan karena menurutku lebih rindang,” ujar Elyza.

Untuk menghadapi setres, Elyza lebih memilih menonton konser gratis dan berkunjung ke berbagai festival. Kalau ke alam-alam, supaya melihat yang ijo-ijo, paling mentok ya di Gelora Bung Karno. Anehnya, panas di Surabaya masih tak bisa ditandingi meski lebih banyak taman kota.

“Kalau di Surabaya aku lebih mending me time atau di rumah aja, panasnya bukan main!” kata dia.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Iklan

Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Merindukan Lebaran “Berdarah” di Negeri Mamala, Pengalaman yang Tidak Bisa Dirasakan di Jakarta atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 11 April 2025 oleh

Tags: beda Surabaya dan Jakartabekerja di jakartadinamika merantau ke jakarta
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Menteng Jakarta Pusat, Saksi Bisu Perantau “Diinjak-injak” Orang Kaya.MOJOK.CO
Ragam

Nekat Merantau ke Jakarta Karena Desa Bikin Stres, 2 Bulan Kerja Memilih Resign Meski Gaji Tinggi Karena Kerjaan Buat Mentalnya Tak Sehat

4 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik

27 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.