Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Di Balik Status Warisan Dunia: Mereka yang Tergusur karena Sumbu Filosofi

Pilu di balik status warisan budaya dunia UNESCO

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
20 September 2023
A A
Kami Baru Tahu Arti Sumbu Filosofi Yogyakarta Saat Hendak Digusur MOJOK.CO

Ilustrasi Kami Baru Tahu Arti Sumbu Filosofi Yogyakarta Saat Hendak Digusur. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kawasan Sumbu Filosofi Jogja resmi jadi warisan budaya UNESCO. Di balik gegap gempita merayakan status baru yang telah lama ditunggu, ada kisah pilu yang membentang di sekitar kawasan berstatus istimewa itu.

***

Tidak ada yang berbeda sehari setelah Sumbu Filosofi resmi jadi warisan budaya UNESCO. Di Jalan Margo Utomo semuanya berjalan seperti biasa.

Saat berjalan dari Tugu Pal Putih ke arah selatan, mata ini memandangi para lelaki paruh baya yang menjadi tukang becak di pinggiran trotoar. Mereka lebih banyak menunggu sambil memandangi jalan ketimbang mengayuh becak.

Ada tukang parkir yang sibuk memberi aba-aba bagi kendaraan yang menepi ke deretan kantor dan pertokoan di pinggir jalan. Di bawah terik siang, para pekerja sektor informal ini menanti rezeki di kawasan Sumbu Filosofi.

Namun, sebagian besar di antara mereka tak tahu kabar gembira tentang peresmian kawasan tempat mereka mencari nafkah sebagai warisan budaya UNESCO. Budi (70), seorang tukang parkir di depan salah satu cabang bank swasta nasional hanya menatap bingung saat saya menanyakan tentang Sumbu Filosofi.

Ia tak tahu istilah untuk menyebut kawasan yang terbentang dari Panggung Krapyak di sisi selatan sampai Tugu Pal Putih di utara. Budi hanya paham bahwa kawasan itu merupakan sebuah garis imajiner yang cukup sakral bagi Keraton Yogyakarta.

“Saya malah nggak tahu itu namanya Sumbu Filosofi,” cetus lelaki yang mengaku berasal dari Gowongan, Kota Yogyakarta ini pada Selasa (19/9/2023).

Budi hanya mengeluh, sekarang mencari uang semakin susah. Ia merogoh saku bajunya lantas mengeluarkan segepok uang pecahan Rp2 ribu.

“Dari tadi pagi sampai mau jam tiga sore ini baru dapat Rp40 ribu. Buat makan saya sendiri sama orang di rumah. Semoga cukup,” ujarnya.

Kabar penggusuran yang mengkhawatirkan

Budi melenggang begitu saja saat ada mobil yang hendak keluar dari parkiran. Saya lantas berpindah ke titik lain di sebelah utara. Tak sampai 50 meter dari titik Tugu Pal Putih.

Di sana beberapa perempuan yang berjualan gudeg tampak sedang duduk berdiam sambil menunggu pelanggan. Tempat itu merupakan sentra gudeg Kebondalem, Jogoyudan, Jetis, Yogyakarta.

Sadinah (62), pemilik warung Gudeg Bu Widodo mengaku juga tidak tahu menahu soal kabar peresmian Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya UNESCO yang sedang banyak jadi topik pemberitaan hari ini. Pasalnya, semalam di Riyadh, Arab Saudi World Heritage Committe (WHC) resmi menetapkannya sebagai warisan budaya dunia.

Ada hal lain yang lebih jadi perhatian yakni rencana penggusuran. Kios kecilnya akan dibongkar dalam waktu dekat. Ia harus merelakan tempat mencari nafkah sejak tahun 1980-an itu.

Iklan

“Warung sebelah itu listriknya sudah dicabut. Tempat saya tinggal menunggu hari,” katanya.

pedagang di sumbu filosofi jogja.MOJOK.CO
Sadinah di depan lapak kecilnya (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Warga Jogoyudan ini mengaku sering mendengar kabar relokasi dan penggusuran beberapa waktu belakangan. Sampai akhirnya, tiba saat lapaknya juga harus mengalami hal serupa.

Saat ini, ada tiga penjual gudeg yang tersisa di kawasan Kebondalem Jogja. Tempat tersebut sudah lama menjadi salah satu sentra gudeg. Lokasinya strategis untuk menjaring wisatawan. Namun, kini mereka semua tinggal menunggu waktu untuk pindah.

“Nggak ada ganti rugi atau semacamnya. Ya kami disuruh pindah dan nggak ada pilihan lain,” keluhnya lirih.

Baca halaman selanjutnya : Baru tahu arti Sumbu Filosofi saat ada rencana penggusuran

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 21 September 2023 oleh

Tags: Jogjamalioborosumbu filosofitugu JogjaUNESCO
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.