Motor hilang di Malang Raya karena ulah maling motor sepertinya sudah jadi hal wajar. Tahun lalu bahkan ada 344 kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di kawasan ini.
Mojok bertemu dengan beberapa mahasiswa yang motornya hilang karen dicuri. Bahkan dalam satu kontrakan ada yang mengalami pencurian sebanyak 4 kali. Apesnya, ada salah satu mahasiswa pernah kehilangan motor dua kali.
***
Rasa nyesek masih tersisa di hati Afif (22) karena menggali luka lama yang belum kering. Ia saksi mata empat motor hilang jadi sasaran maling dari kontrakan di dekat kampus Universitas Brawijaya. Salah satu yang hilang itu juga motor milik Afif, satunya lagi motor temannya yang dititipkan padanya.
Kehilangan motor sebulan dua kali
Afif dengan detail menulis rincian kronologi kehilangan motor. Dia sudah melaporkan empat kehilangan ke kantor polisi sektor Lowokwaru, Kota Malang.
Motor yang hilang itu antara lain Scoopy warna merah hitam, Honda Beat warna merah putih, Scoopy warna merah putih, dan Mio Sporty warna biru.
“Kehilangan pertama terjadi di tahun 2021 saat sidang akhir tahun kepengurusan. Tiga kejadian selanjutnya terjadi di tahun 2023 dalam jangka waktu tiga bulan. Punya saya hilang di bulan Maret 2023 dan dua lainnya hilang di bulan Juni,” terangnya 5 September 2023.
Tak lama berselang usai pencurian keempat, sebuah motor Nmax juga jadi sasaran maling motor. Untungnya motor dalam kondisi digembok dengan rantai yang pemiliknya lilitkan ke pagar. Maling memang gagal mencuri, tapi motor mengalami kerusakan karena maling menarik paksa.
Sebenarnya kontrakan memiliki delapan penghuni. Namun, kontrakan tersebut sekaligus menjadi sekretariat organisasi mahasiswa. Bisa dibilang ramai hampir setiap hari. Hanya saja hari apes tak ada di kalender. Saat kontrakan sepi, maling dengan cepat melakukan pencurian.
Motor ringsek juga jadi sasaran pencuri
Sampai hari ini Afif tak habis pikir pada pencurian motor Mio Sporty alias pencurian keempat. Pasalnya kondisi motor dalam keadaan ringsek. Motor itu memang bukan miliknya, tapiAfif dapat kepercayaan dari pemilik untuk mengurus motor tersebut karena rusak habis kecelakaan.
“Saya baru selesai mengambil motor tersebut dari bengkel repair body, karena dua minggu sebelumnya pemilik motor mengalami kecelakaan, alhasil motor ringsek body depannya dan ia menitipkan motor kepada saya untuk dibawa ke bengkel,” kata Afif.
Untungnya teman yang menitipkan tak minta ganti rugi. Ia hanya mendapat wejangan oleh orang tua temannya tersebut untuk lebih hati-hati.
Ia dan teman-teman kontrakan berkomunikasi dengan RT/RW setempat. RW lalu berkoordinasi dengan babinkamtibmas pasca-pencurian. Hanya saja lingkungan sekitar UB memang tempatnya anak kos, sulit bagi Afif untuk menyimpulkan atau curiga.
Motor hilang, lapor polisi dan disuruh sabar
Mengurus laporan kehilangan motor di polisi mungkin sama perihnya dengan kehilangan itu sendiri. Berbulan-bulan sudah sejak melaporkan, tidak ada perkembangan sama sekali. Ia hanya disuruh sabar dan menunggu tanpa kejelasan.
Setiap kejadian kehilangan motor di kontrakan, Afif dan teman-temannya segera melaporkan kejadian pencurian langsung ke pihak berwajib. Ia berharap tangan dingin polisi bisa menemukan motor hilang.
“Sabar ya, Mas. Masih dilakukan penyelidikan,” kata Afif mencontohkan ucapan dari polisi.
Di motor hilang yang terakhir, ia hampir tak datang ke kantor polisi. Ada rasa kecewa karena tiga laporan sebelumnya nihil hasil. Karena teman-teman kontrakan mendesaknya, Afif berangkat juga ke kantor polisi dan melakukan laporan kehilangan keempat.
“Sebenarnya saya juga nggak terlalu percaya dengan kinerja polisi. Ya udah lah saya menggugurkan kewajiban waktu ada pencurian aja dengan lapor sesuai prosedur,” katanya kecewa berat.
Kekecewaannya ini lantaran sampai di laporan keempat barulah polisi datang ke tempat kejadian perkara (TKP). Padahal pencurian yang terjadi bisa dibilang sebulan dua kali.
“Singkat banget ke TKP nggak sampai lima menit udah kelar,” Afif mengeluhkan BAP bisa sampai tiga jam tapi ke TKP nggak sampai lima menit.
Pasang CCTV dan pindah kontrakan
Setelah empat kali motor hilang karena kemalingan, Afif dan teman-temannya segera mencari cara agar tak kecurian lagi. Mulai dari pasang CCTV sampai parkir motor di ruang tamu.
Kalau pengunjung kontrakan sedang banyak dan ruang tamu tak muat parkir. Motor-motor yang parkir di luar kontrakan diberi rantai serta mengemboknya di pagar.
“CCTV ini dipasang karena dari kejadian-kejadian sebelumnya, CCTV yang berada di lingkungan sekitar mati atau bahkan tidak merekam,” kata Afif.
Beberapa waktu belakangan sekitar dua minggu lalu. Seorang pemuda pakai hoodie hitam kedapatan mondar-mandir di depan kontrakan. Untungnya seorang penghuni berjaga di ruang tamu dan segera membangunkan Afif juga penghuni lain.
“Tiga kali mondar-mandir dan akhirnya teman saya menegur. Orangnya langsung pergi,” ujarnya.
Peristiwa tersebut memberi kekhawatiran kepada para penghuni kontrakan. Mereka akhirnya memutuskan pindah kontrakan ke kawasan lain.
“Salah satu alasan pindah karena khawatir dan kejadian-kejadian kehilangan yang membekas. Kami takut kejadian berlanjut,” kata Afif.
Hari apes pemilik motor yang biasanya pakai gembok cakram
Zakky (22) biasanya selalu menggembok cakram kendaraan roda duanya. Hanya sekali ia tak menggembok cakram dan cuma kunci stang. Hari itulah yang jadi hari sialnya, 18 Agustus 2023.
Hari itu Zakky kelelahan sepulang kegiatan kampus. Memarkirkan motor di garasi kos seperti biasa. Sore saat mau beli makan, motor sudah raib. Menurut keterangan bapak kos, ini pertama kalinya ada maling di kosan.
Kosnya berada di daerah padat penduduk Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Di depan kos ada barber shop dan penjual makanan. Namun, Zakky tak curiga karena ramainya lingkungan. Ia justru merasa aman saat sedang ramai.
“Saya langsung ke Polsek Lowokwaru (saat kejadian) dan belum ada kemajuan sampai hari ini,” kata Zakky memberi keterangan soal polisi.
Pasca-kehilangan, Zakky segera mengabarkan ke media sosial. Harap-harap cemas barangkali motornya bisa ditemukan.
Ia juga sempat tak tidur tiga hari untuk tetap mengawasi keadaan. Meskipun ia mengakui, jaga malam sambil main game bersama teman, tapi ia tetap awas.
Sekali waktu sehabis subuh, ia mendapati seseorang mencurigakan di sekitar kos. Saat turun untuk mencari tahu, orang tersebut sudah lari dengan keadaan pintu garasi terbuka.
“Arahnya itu arah keluar, kalau orang itu anak kos, tidak mungkin soalnya beda arah larinya. Keadaan pintu terbuka padahal setahu saya kalau subuh atau sepi itu pintu garasi selalu tutup,” terangnya.
Lapor bapak kos dan polisi soal motor hilang, tapi berujung kecewa
Kejadian tersebut ia laporkan ke bapak kos. Sebelumnya ia juga meminta agar pemilik kos segera memasang CCTV untuk mengantisipasi maling motor, tapi tak kunjung ada sampai sekarang.
“Real ini, cuma sedikit kecewa aja sama bapak kos. Mungkin ceritaku dipandang alibi soalnya di kos belum dipasang CCTV,” keluhnya.
Selain itu, tak ada perilaku yang cukup berubah dari penghuni lain yang jumlahnya 30-an kamar. Penghuni tetap nggak mengunci pagar depan secara benar, sama seperti sebelum kejadian.
Di sisi lain proses pelaporan kehilangan di polsek masih berjalan. Selanjutnya Zakky melakukan pemblokiran nomor STNK agar tidak menimbulkan masalah lain yang tidak ia inginkan.
Kepada saya, ia mengaku bingung bagaimana harus menceritakan uneg-unegnya. Bersamaan dengan proses pelaporannya di Polsek, ia bertemu seorang perempuan juga melakukan aduan yang sama dengan bukti CCTV. Saat ia tanya ke polisi, jawabannya sudah ia tebak, “masih dalam proses pencarian.”
View this post on Instagram
Bagi Zakky, ia melakukan laporan kehilangan untuk memenuhi administrasi. Ia takut ada yang memakai motornya untuk hal yang tidak-tidak dan seolah-olah melibatkannya.
“Untuk ketemu tidaknya motor saya, saya berpikir kalau polisi juga manusia biasa dan bukan malaikat. Kalau dibilang percaya atau tidak sama polisi ya bagaimana, ya,” katanya tersenyum kecut.
Hari apes di tanggal 18 Agustus 2023 tersebut Zakky jadikan sebagai pelajaran. Saat wawancara ini berlangsung, saya seperti merasakan mau tidak mau ia terpaksa dan seakan ikhlas dengan keadaan.
Polisi sudah berupaya atas maling dan motor hilang
Polisi di Malang Raya atau sebutan untuk Kabupaten Malang Kota Malang, dan Kota Batu sebenarnya bukan tak berupaya mengatasi masalah maling motor ini, tapi rupanya tak pernah tuntas.
Mengutip Radar Malang edisi 3 Februari 2023, sepanjang 2022 lalu, Polresta Malang Kota dan Polres Batu mencatat ada peningkatan laporan kasus curanmor dibandingkan tahun sebelumnya. Bila ditotal, sepanjang tahun lalu ada 344 laporan curanmor di Malang Raya atau sebutan untuk Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Bayu Febrianto Prayoga mengatakan, sepanjang Januari 2023, pihaknya menerima 56 laporan motor hilang di Kota Malang. Sebanyak 20 perkara terselesaikan. Tahun sebelumnya, rara-rata per bulan ada 26 laporan curanmor atau motor hilang yang masuk.
Tahun 2023, Kompol Bayu memperkirakan masih akan terjadi trend pencurian motor. Ia mengimbau, masyarakat untuk menambahkan kunci pengaman tambahan. Selain itu, beberapa waktu lalu, polisi juga mengembalikan barang bukti yang dicuri oleh maling motor kepada masyarakat yang memiliki.
Reporter: Ussy Sara Salim
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Kos Dekat Kampus di Malang, Harga Elite Fasilitas Sulit
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News