Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Mendalam

Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora, Nama Jalan yang Dianggap Ribetkan Warga meski Pram Berjasa

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
13 Januari 2025
A A
Jalan Pramoedya Ananta Toer ditolak warga Blora, kota kelahiran Pram sendiri MOJOK.CO

Ilustrasi - Jalan Pramoedya Ananta Toer ditolak warga Blora, kota kelahiran Pram sendiri. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Jalan Sumbawa sudah berganti-ganti nama, nyatanya tidak ada masalah

Benee Santoso, anak Mbah Soes yang sekaligus merupakan keponakan Pram langsung merespons argumentasi Eko. Sebab argumennya, bagi Benee, kelewat mentah.

Benee memberi beberapa catatan. Pertama, jika penamaan jalan Pramoedya Ananta Toer harus relevan dengan konteks sosial dan geografis, maka Jalan Sumbawa lebih masuk akal. Karena jalan itulah yang sering Pram lewati semaca kecil.

Kedua, dari mana argumen resisteni masyarakat dan OPD karena akan menimbulkan persoalan administratif itu? Sebab, senyatanya, Jalan Sumbawa tercatat sudah empat kali berubah nama. Begitu pula dengan jalan-jalan lain di Blora, seperti Jalan Halmahera, Jalan Nusantara, Jalan Maluku, Jalan Mr. Iskandar, Jalan Soemodarsono.

“Toh masyarakat selama ini ayem tentrem saja soal perubahan nama jalan. Lagipula, masyarakat yang mana yang kawan itu (Eko) maksud?” sanggah Benee.

Bahkan, di titik ekstrem, bagi Benee, misalnya dampak administratif memang tidak terhindarkan, ya apa salahnya? Toh dampak administratif itu memang sudah sewajarnya untuk mengingat Pram dan sumbangsihnya yang begitu besar. Bukan hanya kepada masyarakat Blora, melainkan juga kepada masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat dunia.

“Blora, dan bahkan Kali Lusi, menjadi dikenal di dunia sastra Indonesia dan sastra dunia salah satu faktor utamanya adalah karena Pram. Tidak ada yang bisa membantah itu,” tegas Benee

Masyarakat Blora belum sepenuhnya “menerima” Pramoedya Ananta Toer karena masa lalu kelam

Pram memang punya nama besar di jagat sastra Indonesia. Dia pun jadi satu-satunya sastrawan Indonesia yang diusulkan masuk dalam nominasi Nobel Sastra. Akan tetapi…

“Masyarakat Blora, terutama pejabat Pemkab Blora, banyak yang belum bisa sepenuhnya “menerima” Pram. Kecuali kalau untuk keperluan yang menguntungkan mereka,” ujar Mbah Soes kepada saya, Jumat (10/1/2025).

“Sebenarnya bukan hanya masyarakat Blora saja, bahkan masyarakat Indonesia pun demikian,” sambungnya getir.

Saya lantas teringat dengan pertemuan saya dengan Mbah Soes pada Maret 2019 lalu. Momen saat saya mengantar seorang teman dari Aceh untuk melihat rumah masa kecil Pram sekaligus sowan kepada Mbah Soes.

Laporan pertemuan itu masih tersimpan dalam media rintisan kami waktu itu (bisa baca di sini). Saat saya dan teman Aceh saya itu belajar menulis.

Barangkali, resistensi pada penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora sepenuhnya bukan karena persoalan administratif. Tapi memang karena masih banyak orang Blora yang belum bisa menerima Pram dan keluarganya. yang sedari dulu dicap sebagai “Orang Merah” (PKI).

Selain itu, asumsi Mbah Soes waktu itu, keluarga Pram juga kerap dicap miring lantaran lahir dari nenek seorang pelacur. Kisahnya diabadikan Pram dalam karyanya, Midah: Si Manis Bergigi Emas.

Iklan

“Saya bangga dengan nenek saya yang pelacur. Begini, pelacur saja melahirkan keturunan seperti Pram, apalagi jika nenek saya itu seorang berpendidikan?” tuturnya waktu itu.

Penggantian nama Jalan Sumbawa menjadi nama Pramoedya Ananta Toer, hingga tulisan ini tayang, masih belum menemui titik terang. Buntu.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Bandara Ngloram Blora: Proyek Mahal, Tapi Berakhir Sepi Bagai Kuburan dan Cuma Bikin Susah Petani atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2025 oleh

Tags: blorajalan pramoedya ananta toerpilihan redaksiPramoedya Ananta Toer
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.