Iklim politik
Dunia kerja untuk lulusan S2 begitu mengerikan dan jadi perbincangan sejak lama. Lapangan kerjanya hanya sedikit, pun tidak banyak perusahaan yang memang mencari lulusan S2 untuk jadi karyawan. Sekilas terlihat, ada masalah dalam dunia kerja yang berimbas pada lulusan S2. Tapi, Bunga punya pendapat lain.
“Menurut saya, setahun terakhir kan iklimnya politik ya, jadinya perusahaan tidak membuka lapangan pekerjaan sebanyak biasanya. Mereka ingin melihat iklim politik ke mana. Mungkin mereka ingin menyelamatkan perusahaan dulu. Mungkin Oktober dan setelahnya baru normal. Dari artikel yang saya baca, banyak perusahaan tidak buka lapangan kerja seperti biasanya. Faktornya banyak sih, ekonomi global, politik saat ini juga jadi faktor.”
“Tapi ini bisa jadi peluang. Kita jadi terdorong untuk menciptakan suatu hal yang bisa bikin kita dapat pemasukan.”
Tidak menyesal kuliah S2
Saya menanyakan apakah ada penyesalan yang dialami Bunga karena mengambil S2 yang bikin dia overqualified, dan jadi susah dapat kerja. Bunga dengan tegas bilang tidak, dan bersyukur malah. Sebab, di MM UGM ini dia dapat ilmu yang amat membantunya sebagai entrepreneur, dan dosen serta sirkel yang ada mendukung dalam berbisnis.
Dia juga mendapat program immersion di MM UGM. singkatnya, Bunga jadi konsultan bisnis dan harus bisa menyelesaikan masalah dalam bisnis. Bagi Bunga, hal ini begitu berharga, dia jadi punya pandangan seperti apa dunia bisnis.
Maka dari itulah, Bunga berharap bahwa lulusan S2 harusnya diberi kesempatan dunia kerja, tidak lantas dianggap overqualified. Setiap orang, dengan background apa pun, selama mau belajar dan punya kapasitas mumpuni, ya harusnya diberikan kesempatan. Jangan takut pada lulusan S2 yang overqualified, jangan menganggap mereka bakal bikin ribet dan capek karena tidak sesuai dengan template. Bunga menegaskan bahwa anak S2 itu dididik untuk tidak menjadi template, jadi ya harusnya diberi kesempatan.
Reporter: Rizky Prasetya
Editor: Hammam Izzudin
BACA JUGA Biaya Kuliah Jurusan Hukum di Kampus Jogja, Ada yang Capai Ratusan Juta
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.