Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kuliner

Kisah Warung Kopi di Jogja yang Berani Tolak Tukang Parkir karena Kasihan sama Mahasiswa Dompet Tipis

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
22 Februari 2024
A A
warung kopi di Jogja berani tolak tukang parkir.MOJOK.CO

Ilustrasi parkir (Ega/Mojok)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mato Kopi, sebuah warung kopi murah andalan mahasiswa Jogja berani menolak tukang parkir demi ringankan beban para pelanggan. Padahal, warung kopi dengan lebih dari tiga cabang ini tiap malam berisi puluhan bahkan bisa sampai seratus motor.

Puluhan motor masih berderet di parkiran Mato Kopi 3, Condongcatur, Sleman saat saya dan sejumlah teman usai ngopi. Saat itu, Rabu (21/2/2024), jam sudah menunjukkan pukul 00.30, tapi warung kopi itu masih ramai oleh mahasiswa kampus sekitar seperti Universitas Amikon, FE UII, hingga UPN Jogja.

“Edan ya,” celetuk Mega (28), teman saya yang heran dengan motor sebanyak itu tanpa tukang parkir. Pasalnya, jika dikomersialkan, ini tentu jadi ladang yang cuan yang lumayan bagi tukang parkir.

Di Jogja, saat ini tukang parkir memang jadi isu yang memicu keluhan masyarakat. Mulai dari tukang parkir liar hingga tukang parkir yang mematok tarif lebih dari ketentuan. Saya beberapa kali menjumpai, di plang restoran jelas tertera parkir motor sebesar Rp1000 tapi tukang parkir buang muka dan enggan bantu menyeberang jika pelanggan hanya menyerahkan sebesar nominal tersebut.

Namun, Mato Kopi seakan jadi anomali di antara persoalan itu. Ciri khas warung kopi ini terlihat dari tempatnya yang lapang dengan bangunan dari kayu bergaya limasan. Ada deretan kursi panjang dan juga lesehan untuk menampung banyak pelanggan.

Belum lagi, fasilitas WiFi gratis dan juga pilihan kopi dan makanan yang relatif terjangkau. Kopi hitam hanya Rp7 ribu dan kopi cangkir Rp8 ribu. Selain itu, ada makanan seperti nasi telur hingga nasi pecel yang tak sampai Rp15 ribu. Modal Rp20 ribu saja sudah bisa menemani pelanggan nongkrong seharian lantaran koneksi WiFi-nya pun cukup lumayan.

Mending bayar gaji tukang parkir daripada mahasiswa harus bayar

Tak heran jika setiap cabangnya ramai. Saat ini, Mato Kopi punya cabang di Jalan Selokan Mataram, Condongcatur, hingga di dekat Pasar Gentan. Pendiri warung kopi ini, Hanafi Baedhowi juga mendirikan Secangkir Jawa, kedai dengan gaya mirip yang juga sudah banyak bercabang di Jogja.

Hanafi, yang akrab disapa Cak Hanafi karena asalnya dari Madura, mengawali perjalanannya di Jogja pada 2001. Saat itu ia kuliah di UIN Sunan Kalijaga. Masa kuliah banyak ia habiskan dengan nongkrong di warung kopi sehingga ia pun terpikir untuk membuka bisnis serupa.

Hingga akhirnya, cikal bakal Mato Kopi ia dirikan pada 2005.  “Saya akhirnya beranikan diri buka warung. Modalnya tiga setengah juta,” ujar Cak Hanafi saat saya wawancara beberapa waktu silam.

area tukang parkir mato kopi jogja.MOJOK.CO
Mato Kopi 3, Condongcatur, Sleman (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

“Mato” menurutnya berasal dari bahasa Madura yang artinya candu. Nama itu diberikan dengan harapan orang yang datang bisa nyaman dan ingin kembali datang lagi. Tak heran jika pemiliknya ingin menghadirkan suasana warung yang nyaman bagi pelanggan dari segi harga dan tempat. Termasuk urusan parkir.

Di beberapa cabang, sempat ada tukang parkir yang menata kendaraan. Namun, tidak pernah meminta uang kepada pelanggan.  Cak Hanafi mengaku kasihan, kopi saja harganya nggak sampai Rp10 ribu kok pelanggannya harus membayar parkir.

“Lha gimana Mas, wong pelanggan saya itu kebanyakan mahasiswa. Sehari bisa ke sini bolak-balik tiga kali. Sebelum kuliah ngopi, jeda kuliah balik ke sini lagi, pulang kuliah ya di sini lagi. Kasihan kalau ada biaya parkir terus. Uang parkirnya mending buat ngeteng rokok,” jelasnya sambil tertawa terbahak.

Baca halaman selanjutnya…

Harus negosiasi urusan parkir dengan warga hingga kisah warung kopi yang punya juru kunci

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 23 Februari 2024 oleh

Tags: JogjaMaduraMahasiswa JogjaMato Kopiwarung kopi
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Macam-macam POV orang yang kehilangan botol minum (tumbler) kalcer berharga ratusan ribu MOJOK.CO

Macam-macam POV Orang saat Kehilangan Tumbler, Tak Gampang Menerima karena Kalcer Butuh Dana

28 November 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.