Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kuliner

Sate Kere Jogja dan Solo Beda Bahan tapi Sama-sama Tanpa Daging, Mana yang Lebih Enak?

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
19 Desember 2023
A A
sate kere.MOJOK.CO

Aktivitas membakar sate kere (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Jogja dan Solo punya kuliner khas dengan nama sama, yakni sate kere. Meski sama, keduanya punya perbedaan yang signifikan.

Dari namanya, sate kere memang tidak semewah sate daging. Potongannya terbuat dari bahan yang harganya relatif terjangkau.

Di Jogja, salah satu warung sate kere yang terkenal adalah Sate Kere Mbah Mardi. Letaknya di Jalan Godean. Saya sempat berjumpa dengan pengelola warung tersebut yang bernama Samijo. Ia mengaku sering mendapati pelanggan yang salah kira.

“Banyak Mas yang datang ke sini, ngertinya sama kaya yang di Solo. Padahal beda,” kata Samijo saat itu.

Sate kere Jogja

Saat berkunjung ke warung tersebut, semerbak aroma amis yang sedap langsung menusuk indera penciuman saat tatkala saya memarkirkan motor. Sate kere ini bahan dasarnya adalah gajih atau lemak sapi. Meski bukan daging, namun komponennya masih berasal dari hewan. Beda dengan versi Solo.

Berdiri sejak 1980-an, warung ini hampir selalu ramai. Begitu buka di sore hari, pelanggan langsung menyerbu. Biasanya, sebelum jam 10 malam, stok sate sudah ludes dilahap pembeli.

Sajian sate ini memang agak unik.  Isinya lima tusuk sate kere, kupat, dan sayur dengan kuah bersantan. Harganya Rp12 ribu rupiah per porsi.

Setiap tusuk sate terdiri dari dua bagian. Satu potong daging dan satu potong gajih. Kuah santannya terasa gurih dan agak pedas.

Seporsi sate kere jogja berbeda dengan solo.MOJOK.CO
Seporsi Sate Kere Mbah Mardi (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Sementara itu, tekstur kuah santannya tipis, sehingga tak begitu terasa mengganjal saat numpang lewat di tenggorokan. Saat disantap, perpaduan sate dengan kupat sayur ternyata tak aneh seperti yang saya bayangkan sebelumnya.

Samijo menuturkan bahwa orang tuanya, Mbah Mardi yang sudah meninggal, dahulu tidak menamakan sajian ini sebagai “sate kere”. Nama itu justru datang dari pelanggan.

Mulanya, Mbah Mardi berjualan keliling dengan pikulan. Ternyata saat itu sudah ada beberapa penjual sate serupa di daerah Godean, Sleman.

Selain itu, julukan ‘kere’ justru datang dari para pelanggan yang sering datang ke Warung Sate Mbah Mardi. Terutama dari kalangan mahasiswa.

“Mpun dangu (sudah lama) itu mahasiswa yang namain. Katanya murah meriah, jadinya cocok buat orang kere,” jelasnya, tertawa.

Selain di Godean, kalian bisa menemukan sate serupa di Pasar Beringharjo. Tepatnya di Warung Bu Sum. Warung ini jadi salah satu spot kuliner paling ramai di pasar tersebut. Menu andalannya adalah sate kere.

Iklan

Sate kere Solo

Agak berbeda, sate kere di Solo terkenal dengan bahannya yang berasal dari gembus atau ampas tahu. Sebenarnya, ada juga sate dengan nama yang sama di sana dan berbahan dasar  kikil, limpa, hati, dan bagian organ dalam sapi lainnya. Namun, yang paling dikenal di Solo tetap sate kere versi gembus.

Salah satu penjual yang legendaris di Solo adalah Mbah Yem. Warungnya terletak di Jalan Sukoreno, Kemlayan, Serengan, Kota Surakarta. Mbah Yem juga terbilang legendaris. Ia mengaku sudah berjualan sejak zaman penjajahan Jepang saat usianya masih 15 tahun. Artinya jauh lebih lama ketimbang versi di Jogja. Mbah Yem dulunya berkeliling, sebelum mangkal di salah satu tempat karena faktor usia.

Sajian sate gembus ini dipadukan dengan sambal kacang dan kupat. Hal ini semakin membedakan dengan yang berkembang di Jogja.

Benu Buloe, pengulas kuliner di YouTube Cerita Rasa mengungkapkan cita rasa gembusnya itu gurih bercampur pedas karena bumbu kacangnya yang berpadu dengan cabai. Sebelum dibakar, tusukan satenya juga dicelupkan ke bumbu yang berisi gajih sapi.

“Bumbu kacangnya enak banget. Karena dicampurkan ke lemak sapi jadi gurih dan teksturnya semakin berminyak,” kata Benu.

Begitulah, dua sajian sate kere versi Jogja dan Solo. Enak mana? Itu tergantung. Jika kalian penyuka lemak sapi, versi Jogja bisa jadi pilihan. Namun, bagi yang ingin mencicipi uniknya cita rasa ampas tahu yang berpadu dengan bumbu kacang pedas nikmat, Solo jadi pilihan yang tepat.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Empal Bu Warno, Resep Warisan Dapur Luweng Jagalan

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 19 Desember 2023 oleh

Tags: gajihJogjaKulinersate keresolo
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.