Empat hari keliling Wonogiri membuat saya sadar bahwa tempat ini adalah rumahnya mie ayam. Banyak rekomendasi mie ayam enak yang saya dapat dari warga setempat.
November lalu, Tim Liputan Mojok kedapatan tugas untuk membuat video feature tentang mie ayam wonogiri. Tugas ini memaksa saya untuk makan mie selama empat hari berturut-turut, sekaligus berinteraksi dengan banyak warga soal rekomendasi terbaik di wilayah gersang tersebut.
Warung-warung ini hanya sebagian kecil dari tempat santap mie yang enak di Wonogiri. Sebab, jumlahnya sangat banyak dan masing-masing punya keunikan cita rasa.
Bakso dan mie ayam Titoti
Sebelum berangkat, salah satu redaktur Mojok asal Wonogiri, Rizky Prasetya, mewanti-wanti agar jangan sampai melewatkan Titoti. Warung ini memang jadi salah satu yang terbesar sekaligus terkenal dengan cita rasanya yang maknyuss.
Warung ini didirikan oleh orang Wonogiri yang merantau ke Jakarta. Baru setelah berkembang, pemiliknya membuka cabang di kota kelahirannya. Ada dua cabang Titoti di Wonogiri.
Saat berkeliling di kabupaten tersebut dan menanyakan ke beberapa warga, nama yang nyaris tak pernah luput mereka sebut juga Titoti.
Saya menyambangi cabang yang terletak di pusat kota. Sajian mie di warung ini terbilang agak modern. Mie dan kuahnya terpisah.
Cita rasa kuahnya sedap dan gurih. Kaldu ayamnya terasa cukup kuat. Tak heran apabila warung ini ramai oleh berbagai kalangan dari yang tua sampai anak muda. Untuk harga, mulai dari Rp10 ribu saja. Relatif terjangkau untuk warung yang konsepnya modern.
Mie Ayam Bakso Raksasa
Saat sedang bersantap ria di Titoti, saya berbincang dengan seorang PNS yang merupakan pelanggan di situ. Selain Titoti, ia menyarankan saya untuk mencicipi Mie Ayam Bakso Raksasa. Katanya, dua warung ini yang punya cita rasa khas Wonogiri banget.
Keesokan harinya, saya pun menyambangi warung yang ia rekomendasikan tadi. Lokasinya berada di Girimarto, Wonogiri. Saat sampai di warung, terlihat pelanggannya banyak dari kalangan keluarga. Tempatnya yang lapang memang cocok untuk makan ramai-ramai.
Warung ini produk unggulannya sebenarnya bakso. Namun, cita rasa mie ayamnya juga nikmat. Potongan ayamnya cukup besar.
Mie Ayam Es Asem
Selanjutnya, ada warung lain yang banyak disebut oleh warga. Letaknya di samping Pengadilan Agama Wonogiri. Tak heran jika warung ini menyandang julukan tempat mengisi amunisi bagi mereka yang hendak bercerai.
Saat mencicipi sajiannya, mie ayam ini rasanya teksturnya cukup lembut. Bumbunya terasa gurih dan uniknya mienya berwarna agak kehijauan.
Sumarno, pemilik warung ini bercerita kalau sudah berjualan sejak tahun 80-an. Mulanya berkeliling dengan gerobak, sampai akhirnya ia bertemu dengan Sukarto, penjual es asem.
“Saya ditawari untuk jualan bareng. Akhirnya jadilah mie ayam es asem ini,” ungkapnya.
Baca selanjutnya…
Jangan lupakan destinasi mie ayam di dalam pasar yang menggoda