Mie Serasi Solo menjadi langganan mahasiswa UNS karena selain enak dan banyak, harganya juga murah. Meski populer di kalangan mahasiswa, jalan bisnis kedai ini tak selalu mulus karena pernah mengalami penggusuran.
***
Di Solo, terdapat salah satu kedai mie oriental yang sedang naik daun. Mie Serasi namanya. Lokasinya berada di sekitar Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Awal saya mengetahui kedai tersebut sekitar November 2023 lalu. Saat itu, saya sedang ingin mencari makan di belakang UNS. Kebetulan, saya melihat sebuah warung yang ramai diserbu pembeli. Ia berada tepat di pinggir jalan arah masuk belokan Techno Park Solo.
Awalnya saya agak skeptis, karena sudah banyak yang menjual masakan sejenis, seperti mie chili oil, mie yamin, dan sebagainya. Tendanya juga kecil. Bahkan terkesan agak kumuh. Antrean yang panjang juga membuat saya malas untuk makan di sana.
Namun, karena penasaran, beberapa hari berselang saya mencoba memesan makanan di kedai tersebut memakai aplikasi ojek online. Saya memesan mie chili oil. Dan, di luar dugaan: ternyata asumsi saya di awal tadi terbantahkan.
Mie kenyal dipadukan kuah yang nendang
Menu makanan di kedai Mie Serasi memiliki porsi yang sangat banyak. Satu kemasan mie chili oil berbungkus styrofoam amat penuh, sampai sedikit terbuka karena tak sanggup menampung banyaknya porsi.
Tampilan mie-nya amat menggoda. Warna mie yang terpadu dengan minyak cabai berwarna merah cerah. Sedikit berminyak, agak nyemek, dengan toping ayam dan sayuran yang melimpah. Saya pun langsung mencicipi mie tersebut. Ternyata, rasanya memang nikmat. Rasa khas dari chili oil, yang gurih dan pedas, bersatu dengan mie yang kenyal.
Tekstur mie yang kenyal membuat saya maklum mengapa antrean pembeli selalu panjang. Akhirnya, satu pertanyaan terlintas: bagaimana rasa menu yang lain di Mie Serasi Solo? Apakah seenak ini? Saking hanyutnya dalam pertanyaan ini, saya sampai tidak fokus menonton video di Youtube.
View this post on Instagram
Saya sudah sering mencoba mie chili oil dari berbagai tempat, dan tentu saja banyak yang enak. Tetapi hanya mie inilah yang membuat saya ingin mencoba menu yang lain. Seolah-olah reputasi dari kedai mie ini sudah dijelaskan dari satu mie yang saya pesan karena rasa penasaran tadi.
Sulit dipercaya bahwa mie seharga 12 ribu ini bisa membalikan asumsi saya yang sebelumnya terkesan merendahkan. Pada akhirnya, saya pun jadi kerap mampir untuk makan dan mencoba menu yang lain. Antara lain gahyong, mie chili oil, dan yamin.
Mie Serasi, nama yang sama dengan anak pemilik kedai
Karena malas mengantre, saya pada akhirnya lebih sering memesan menu di sana via ojek online. Paling tidak seminggu sekali saya memesan makanan di sana.
Setelah berbulan-bulan jadi langganan, saya baru menyadari bahwa lapak Mie Serasi di sekitar Technopark tadi sudah kukutan. Dari rumor yang beredar, lapak di sana sudah tergusur. Kini lokasinya berada di depan Pasar Mebel belakang UNS.
Saya berkesempatan berbincang dengan pemilik kedai Mie Serasi, Bapak Novan Ginting. Menurut ceritanya, dia menamai kedai usahanya itu dari nama anaknya: Sersi Harmonia.
“Sedari awal saya bangun Mie Serasi untuk menjadi legacy anak saya apabila ia berkenan kelak,” kisah Pak Novan saat diwawancarai Mojok, Sabtu (26/10/2024).
Ternyata jiwa bisnis Pak Novan sudah terpupuk sejak duduk di bangku SMA. Bahkan saat kelas 11, tepatnya pada 2012, dia sudah memulai bisnis pertamanya.
“Saya mulai pre-order kaos dan jaket kelas ke teman teman saya. Keuntungannya untuk saya bangun brand clothing sendiri hingga menyebar ke beberapa kota besar seluruh Indonesia (sistem titip jual di distro),” kata Bapak Novan.
Lulus SMA, beliau kemudian melanjutkan usahanya dengan memasuki bidang kuliner semenjak 2014. Dengan pengalaman ini beliau merintis usaha Mie Serasi pada awal tahun 2022 di bazar dan event-event kuliner. Oktober 2023 adalah pertama kedai kaki lima Mie Serasi mulai didirikan.
“Jujur saja Mie Serasi ini project santai, dengan resep santai dan tidak terlalu memaksakan atau self proclaim ‘paling beda’ atau ‘paling enak’,” tegasnya.
Pernah digusur, tapi usaha pantang mundur
Meski populer di kalangan mahasiswa dan para pelanggannya, jalan usaha Bapak Novan tidaklah semulus yang dibayangkan. Sebab, adanya pembangunan Rumah Sakit Internasional di dekat area itu membuat para PKL, termasuk dirinya, harus tergusur.
Penggusuran ini resmi dimulai pada Juni 2024 dan sebelum ke tempat terbaru, Mie Serasi sempat berada di depan asrama UNS. Dan, pada akhirnya berada di depan Pasar Mebel Surakarta sampai saat ini.
“Saya semua mencari sendiri.” ujar bapak Novan, ketika saya bertanya apakah lokasi baru tersebut disediakan oleh pihak penggusur atau mencari sendiri.
Walaupun terkesan beresiko, memindahkan lokasi yang sudah terbilang ramai pengunjung, ternyata lokasi baru itu malah memberikan keuntungan lebih untuk kedai Mie Serasi.
“Puji Tuhan di tempat baru malah lebih ramai, Mas. Karena lebih luas, nyaman, bersih dan mudah dijangkau.” ujar beliau.
Penulis: Dwi Akbar Setiawan
Editor: Ahmad Effendi
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News