Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kuliner

Kisah yang Terlupakan, Orang Jogja Mengenal Es Doger Berawal PKL di UGM yang Terusir

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
7 Juli 2024
A A
es doger ugm jogja.MOJOK.CO

Ilustrasi es doger jogja (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Es doger, minuman sejuta umat ini ternyata mulai populer di Jogja sejak akhir 90-an. Satu hal yang sering terlupakan, femomena booming es doger di Jogja berawal dari kawasan UGM.

Minuman yang sejarahnya berasal dari Jawa Barat ini memang tak lekang zaman. Segar, jika disantap saat siang. Bukan hanya menyegarkan sebenarnya, tapi sekaligus mengganjal perut. Pasalnya, isiannya berupa jeli, sagu mutiara, alpukat, roti tawar berbalut susu kental manis coklat, dan ditutup dengan parutan es dengan sirup.

Saat ini, di Jogja, penjual es doger bisa dijumpai di berbagai sudut kota. Namun, jika menilik jauh ke belakang minuman ini awalnya booming lewat pedagang kaki lima di dalam kawasan kampus UGM.

Kisah itu saya dapat dari Supardi (54), seorang pedagang di Pusat Jajanan Lembah (Pujale) UGM. Warung Tentrem, miliknya, kini masih menjual menu seperti saat awal berjualan di pinggiran jalan. Menunya yakni es doger, siomai, dan batagor.

Sebelum direlokasi ke Pujale, Supardi berjualan di pinggiran jalan lembah UGM sekitar Stadion Pancasila sejak 2001. Saat itu, kawasan Kampus Kerakyaratan ini suasana masih sangat berbeda. Jalan-jalan di dalam kampus masih jadi rute berkendara masyarakat. Sehingga banyak pedagang di sana.

Maraknya es doger di Jogja berawal dari UGM

Sebenarnya, lelaki ini awalnya merupakan pebisnis mie ayam. Namun, bangkrut saat terjadi krisis moneter pada 1997-1998. Titik balik usahanya terjadi saat melihat deretan penjual es doger yang begitu ramai di jalanan lembah UGM.

“Saat main ke Jogja saya lihat kok banyak penjual es doger di sekitar lembah UGM. Pembelinya juga bukan cuma mahasiswa UGM saja. Ramai pokoknya,” ungkapnya.

es doger.MOJOK.CO
Segelas es doger dengan beragam isiannya (Hammam/Mojok.co)

Hal itu tiba-tiba memantik semangat Supardi untuk memboyong kembali keluarganya ke Jogja. Ia langsung berusaha mengurus izin penggunaan tempat untuk berjualan. Meski hanya dapat di pojokan ia yakin jika sudah digariskan Tuhan maka rezeki tetap datang.

Saat itu, kawasan lembah UGM memang sedang booming penjual es doger, siomai, dan batagor. Namun, akhirnya pedagang harus berpindah setelah ada kebijakan penataan area kampus. PKL di pinggiran jalan pindah ke berbagai lokasi lain. Sementara Supardi, beruntung karena dapat relokasi yang masih di dalam kampus.

Kampus berubah, kini pedagang berpencar, jejaknya bisa ditemui di Balai Yasa

Jejak pedagang es doger yang dulunya berawal dari lembah UGM kini juga bisa terlihat di area Balai Yasa Jogja. Di situlah, lokasi kuliner yang cukup ikonik di Jogja. Saat siang, orang rela antre demi bisa merasakan kesegaran minuman sekaligus berteduh di bawah pepohonan rindang sekitar sana.

Salah satu lapak penjual di sana yakni Es Doger Mas Chandra. Pemiliknya namanya bukan Chandra, melainkan Maringan Tua (49).  Saat saya wawancara, ia bercerita bahwa ‘Chandra’ bukan nama aslinya.  Sapaan itu datang dari kawan tongkrongan semasa muda.

Chandra mulai membuka usaha es doger tahun 1998 di kawasan lembah UGM. Racikan es doger yang awalnya ia buat tentu berbeda dengan sekarang. Ia mengaku asal-asalan saja saat awal jualan.

“Mungkin karena dulu [di lembah UGM] masih jarang ada penjual. Jadi ya bisa laku dan lumayan ramai. Saya akhirnya mikir, kalau begini hasilnya bisa buat hidup nih,” ujarnya.

Hanya berselang beberapa bulan, Chandra sudah membuka cabang baru di dekat Kantor Telkom, Kotabaru, Yogyakarta. Keberanian itu muncul karena omzet penjualan di lembah UGM kala itu sehari sudah bisa berkisar Rp150-200 ribu rupiah.

Iklan

Seperti Supardi, Chandra akhirnya pindah dari UGM setelah area tersebut ditata. Cabang di dekat Kantor Telkom juga sudah tidak buka lagi. Kini ia fokus di Balai Yasa.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Kesegaran Es Doger Balai Yasa dan Kenangan tentang Lapas Cebongan

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 10 Juli 2024 oleh

Tags: balai yasaes dogerJogjaKuliner JogjaUGM
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
ugm.mojok.co
Pendidikan

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Pendidikan

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.