Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Predikat Jogja Sebagai Kota Pelajar Dinilai Sirna karena Faktor Keamanan hingga Biaya Hidup Mahal

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
10 Januari 2024
A A
jogja kota pelajar.MOJOK.CO

Ilustrasi Jogja (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Predikat Jogja sebagai Kota Pelajar jadi dinilai perlahan memudar. Alasannya beragam, mulai dari faktor keamanan, biaya hidup mahal, sampai perkembangan kota-kota lain yang menjelma jadi destinasi studi yang menjanjikan.

Penasihat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah V DIY, Prof Dr Edy Suandi Hamid, menilai dengan laju penduduk Indonesia saat ini, secara proporsional seharusnya jumlah mahasiswa di Jogja bisa lebih tinggi. Berdasarkan data BAPPEDA DIY 2022, jumlah mahasiswa di DIY ada 278.202 orang.

“Misalnya, saya dulu keluarga ada 15 orang, 9 di antaranya memilih kuliah di Jogja. Kalau sekarang belum tentu ingin ke sini. Padahal kita secara mutu tergolong baik, mengapa memudar?” papar Edy kepada Mojok, Selasa (9/1/2024).

Kondisi minat studi ke Jogja, menurutnya saat ini jadi sorotan sejumlah perguruan tinggi. Terutama di kalangan perguruan tinggi swasta (PTS) Jogja yang jumlahnya lebih dari 100.

Lebih lanjut, saat ini ia melihat kota-kota lain seperti Jakarta, Bandung, Surabaya punya perguruan tinggi yang mutunya semakin baik. Perguruan tinggi di daerah tersebut perlahan menjadikannya destinasi studi yang menarik bagi calon mahasiswa selain ke Jogja.

Sebagai informasi, saat ini ada 126 PTN dan PTS di DIY. Sebarannya, 51 ada di Kota Yogyakarta, 41 di Sleman, 31 di Bantul, 2 di Gunungkidul, dan 1 di Kulonprogo.

Sosok yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Widya Mataram ini berpendapat, munculnya predikat Kota Pelajar sebenarnya bukan sesuatu yang terdesain secara matang. Statusnya sebagai Kota Pelajar, hadir lantaran pada masa awal kemerdekaan terdapat dua kampus besar yakni UGM dan UII.

“Relatif tidak ada desain untuk menjadikan Kota Pelajar tetap bertahan. Sehingga pemerintah dan masyarakat relatif biasa saja karena dulu tidak ada pesaing,” jelasnya.

“Berbeda dengan sekarang, kota lain sudah berbenah, sudah banyak pesaing. Sehingga Jogja harus melakukan sesuatu, mendesain supaya orang sekolah dan kuliah lagi di Jogja,” sambungnya.

Masalah keamanan dan biaya hidup di Jogja jadi sorotan

Selain pertumbuhan kota selain Jogja, Edy juga menyoroti beberapa persoalan yang membuat predikat Kota Pelajar perlahan pudar. Salah satunya adalah faktor keamanan yang jadi pertimbangan penting calon pelajar hingga orang tua dalam menentukan tujuan studi.

“Itu harus jadi perhatian. Klitih dan geng anak sekolah harus benar-benar disoroti Pemda,” tegasnya.

Jogja kota pelajar.MOJOK.CO
Ilustrasi. Keamanan jadi faktor penting lancar jalani studi hingga akhir (Charles deLoye/Unsplash)

Hal itu menjadi penting lantaran mahasiswa merupakan salah satu penyangga roda ekonomi Jogja selain sektor pariwisata. Salah satu hal yang menurutnya perlu diperhatikan adalah pajak untuk kos yang menyebabkan biaya sewa mahal. Baginya itu akan memberatkan bagi calon pelajar yang hendak tinggal.

“Keamanan harus lebih baik, mutu sekolah dan kampus dijaga, terakhir, sisi kemurahan Jogja harus kita jaga,” lanjutnya.

Melansir data Susenas BPS 2021 untuk survei biaya pendidikan, mahasiswa di DIY all in menghabiskan dana rata-rata Rp21 juta pertahun atau Rp1,7 juta per bulan. Hal ini mendorong perputaran ekonomi cukup tinggi di wilayah ini.

Iklan

Sebelumnya, Edy juga menyampaikan perhatian agar Jogja tetap menjadi Kota Pelajar pada agenda Musyawarah Aptisi Wilayah V pada Senin (8/1/2023). Agenda itu mengusung tema “Perguruan Tinggi Swasta Daerah Istimewa Maju Bersama”.

Agenda tersebut, Rektor UII sekaligus Ketua Aptisi Wilayah V DIY, Prof Fathul Wahid, mengatakan PTS perlu saling bantu untuk menghadapi beragam tantangan. Pada kesempatan lain, Rektor UII pernah menyoroti persoalan ketimpangan distribusi mahasiswa di PTS. Pada 2022, hanya ada enam dari 100-an PTS di Jogja yang punya mahasiswa lebih dari 10 ribu

Kendati begitu, ada banyak kesamaan dan irisan untuk saling bekerja sama dan memajukan PTS. Sebagai salah satu jalan mempertahankan daya tarik Jogja sebagai destinasi utama untuk studi lanjut.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Nestapa Mahasiswa Bidikmisi: Dianggap Foya-foya, Padahal Buat Makan Saja Susah

Ikuti berita terbaru dari Mojok di Google News

Terakhir diperbarui pada 10 Januari 2024 oleh

Tags: JogjaKampusKota PelajarPTNPTS
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.