Ada yang berakhir menambah semester kuliah
Kekhawatiran Brian bukan tanpa alasan. Andre (22), mahasiswa sebuah PTN di Jogja juga pernah merasakan rekognisi nilai yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Ia mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka MBKM pada 2021 silam saat semester enam.
Saat itu mengingat masih pandemi Covid-19, pertukaran mahasiswa berjalan secara daring. Ia pun hanya mengambil 3 SKS di kampus tujuan.
“Awalnya dari kampusku ya ada keterangan bahwa 3 SKS di sana bisa terkonversi penuh,” ujarnya.
Namun, di akhir semester saat nilai muncul ternyata hanya terhitung 3 SKS. Meski hanya selisih 1 SKS, bagi Andre itu berpengaruh signifikan pada studinya.
“Sekarang aku semester 11. Sedang skrispi saja, tapi harus ambil 1 SKS tambahan untuk menggenapi persyaratan lulus dan itu baru bisa aku ambil semester depan,” keluhnya.
Artinya, ia harus rela menunda kelulusannya dan menambah biaya UKT satu semester lagi. Ia mengaku kecewa. Selain sedang mencoba melobi prodi agar bisa merekognisi 1 SKS tersebut, ia berharap, agar kasus serupa tidak menimpa mahasiswa lain. Termasuk, Brian, yang sedang harap cemas menanti kepastian sepulang pertukaran mahasiswa Kampus Merdeka.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Terancam Drop Out, Nestapa Mahasiswa UNY dan ITS Jalani Semester 14 Penuh Tekanan dan Kesepian
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News