Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Mahasiswa Jogja Rela Nyoblos di Perantauan Demi Mencegah Penculik Jadi Presiden

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
14 Februari 2024
A A
Mahasiswa Jogja Nyoblos di Perantauan Demi Mencegah Penculik Jadi Presiden.mojok.co

Ilustrasi Mahasiswa Jogja Nyoblos di Perantauan Demi Mencegah Penculik Jadi Presiden (Mojok)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sejumlah mahasiswa rantau yang berkuliah di Jogja memberikan hak pilih mereka dalam pemungutan suara Pemilu 2024. Salah satunya di TPS Khusus 915 Rektorat UNY, yang berdasarkan pantauan Mojok, lokasi pencoblosan sudah ramai sejak pukul 9.00 WIB.  

Ketua KPPS TPS Khusus 915 Rektorat UNY, Heru Dwi Santoso, mengatakan ada 288 pemilih yang bakal nyoblos di lokasi tersebut.

“Semuanya mahasiswa UNY. Kebanyakan mahasiswa dari luar daerah,” kata Heru kepada Mojok, Rabu (14/2/2024) siang.

TPS 915 sendiri merupakan satu dari enam tempat pemungutan suara yang oleh KPU Sleman buka di kampus ini.

Mahasiswa Jogja Nyoblos di Perantauan Demi Mencegah Penculik Jadi Presiden.mojok.co
TPS Khusus 915 di Rektorat UNY (Effendi/Mojok)

Selain rektorat, KPU bersama UNY juga membuka TPS khusus di lokasi lain. Seperti halaman GOR UNY, Gedung Dekanat Fishipol, Gedung Dekanat Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), halaman Fakultas Teknik (FT) dan Pendopo Tejokusumo FBSB.

“Petugasnya para tendik yang mendapat bantuan beberapa mahasiswa UNY,” jelasnya.

Pemilih pemula di UNY tak mau sia-siakan hak pilih

Salah satu mahasiswa UNY yang turut berpartisipasi dalam pemungutan suara adalah Ma’ruf Nur (2020). Mahasiswa Fakultas Vokasi UNY angkatan 2021 yang berkampus di Wates, Kulonprogo ini merupakan mahasiswa rantau asal Tangerang, Banten.

Ma’ruf mengakui kalau dia sebenarnya punya banyak alasan untuk tidak berangkat ke TPS dan bisa saja menikmati hari libur di kosnya.

Namun, mengingat Pemilu 2024 ini adalah kali pertama ia punya hak pilih, khususnya pemilihan umum presiden (pilpres), dia tak ingin menyia-nyiakannya. 

“Terlebih, saya juga khawatir dengan banyak berita kalau kita tak datang ke TPS, beberapa pihak bakal bikin kecurangan pakai kertas suara itu,” ujarnya, saat Mojok temui beberapa saat setelah keluar dari bilik suara.

Selain itu, Ma’ruf juga menjelaskan, mencoblos bikin dia jadi punya alasan untuk menuntut presiden terpilih apabila nantinya tak sesuai janji kampanye.

“Kalau nanti saya golput, saya seakan tak punya alasan buat menuntut presiden terpilih nantinya. Tapi kalau saya ikut nyoblos, paling tidak nanti saya bisa menagih janji mereka.”

Mahasiswa Jogja Nyoblos di Perantauan Demi Mencegah Penculik Jadi Presiden.mojok.co
Ma’ruf dan teman-temannya selesai nyoblos di TPS Khusus yang UNY sedikan (Effendi/Mojok)

Menempuh sejam perjalanan buat nyoblos

Alasan serupa yang juga oleh Fahri (19), mahasiswa Fakultas Vokasi UNY angkatan 2022 asal Bandung, Jawa Barat sampaikan. Pada hari pemungutan suara, ia rela menempuh perjalanan selama hampir satu jam dari kosnya di Wates demi bisa nyoblos.

Fahri sendiri nyoblos di TPS Khusus Fakultas Teknik (FT). Dia datang bersama beberapa temannya dari Wates sejak pukul 8.00 WIB.

Iklan

“Alasan nyoblos sih karena pengen ngerasain hype karena jadi pemilu pertama,” ujarnya. “Tapi yang lebih penting biar surat suara saya enggak dicurangin juga sih,” sambungnya.

Kata Fahri, sejak awal dia memang memutuskan buat nyoblos. Awalnya, dia merencanakan buat  pulang ke Bandung, sekaligus bertemu orang tua.

Namun, setelah tahu kalau di kampus ternyata juga bisa nyoblos, dia pun memilih memberikan hak suaranya di Jogja.

“Kebetulan teman-temanku juga excited. Pagi-pagi udah persiapan berangkat ke TPS, malah lebih rajin ketimbang mau ngampus,” ujarnya.

Alasan memilih karena tak ingin penculik jadi presiden

Ada alasan mengapa Fahri takut suaranya bakal dicurangi sehingga ia memutuskan datang ke TPS. Menurut beberapa pemberitaan yang ia baca akhir-akhir ini, ada kemungkinan surat suara bakal dicoblosi ketika pemilih tidak hadir ke TPS.

“Aku enggak mau itu kejadian. Apalagi aku udah declare buat ngalahin paslon tertentu,” katanya dengan nada serius.

Saya bertanya kepada Fahri paslon mana yang ia maksud itu. Ia pun hanya tertawa. Tanpa menyebut nama, ia mengatakan, “yang penculik”.

Fadli mengaku cukup serius melihat track record calon presiden dalam pemilu kali ini. Sejak awal, ia juga sering melakukan riset di media sosial maupun berdialog bersama teman-temannya terkait presiden yang bakal ia pilih nantinya.

“Intinya, sih, jangan sampai si penculik itu terpilih. Ketiga paslon memang punya dosa, tapi yang dosanya paling besar kalau bisa sih jangan sampai menang.”

Relawan 02 melaporkan penulis buku soal ‘capres penculik’

Isu soal capres tukang culik memang sedang ramai sejak pengumaman kandidat capres-cawapres akhir tahun 2023 lalu. Banyak pihak menganggap capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, telah bertanggung jawab atas hilangnya para aktivis menjelang Reformasi 1998.

Namun, pihak paslon 02 terus membantah tudingan itu. Bahkan, penulis penulis buku Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998, Muhidin M. Dahlan, dilaporkan ke Bawaslu atas dugaan black campaign alias kampanye hitam pada Senin (12/2/2024).

Buku tersebut berisi kliping pemberitaan media di masa lalu terkait keterlibatan Prabowo pada aksi penculikan aktivis. Muhidin sendiri dilaporkan oleh kelompok advokat LISAN dengan dalih “telah menggiring opini Prabowo terlibat kekerasan pada reformasi ’98”.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Jika Prabowo Presiden Buku-buku Sejarah Dilarang? Satu Penulis Diisukan dalam Pengawasan

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 14 Februari 2024 oleh

Tags: CapresNyoblospemilupenculikTPSuny
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO
Esai

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
UNY Bikin Liar, Ketulusan Dosen UAD Bikin Saya Jadi Tertib MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Kuliah di 2 Kampus Terbaik Jogja: Menjadi Liar di UNY, Menikmati Kasih Sayang Dosen dan Menjadi Mahasiswa Tertib di UAD

8 Desember 2025
Kiper tim futsal putri UNY, Agma. MOJOK.CO
Liputan

Perjuangan Ibu Belikan Sepatu Futsal, Beri Saya Kegigihan di Bawah Mistar

13 November 2025
futsal uny.MOJOK.CO
Sosok

Aulia, Clutch Player UNY dari Bukit Pinus yang Tak Butuh Sorotan Untuk Bersinar

13 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.