Sering dapat perlakuan “istimewa” karena jumlah mahasiswa sedikit
Selain di kelas, menurut Ican dia dan teman-temannya juga beberapa kali mendapat perlakuan istimewa di masyarakat gara-gara jumlah mahasiswa yang sedikit itu.
Misalnya, ia mencontohkan, saat mengunjungi sebuah pabrik paving block di Gorontalo, pemilik pabrik heran karena biasanya ada banyak mahasiswa yang berkunjung saat studi lapangan di sana. Tapi karena saking sedikitnya mahasiswa yang datang pula, mereka malah mendapat perlakuan khusus.
Acara yang harusnya formal, kata Ican, malah berubah jadi santai-santai saja. Ican dan kawan-kawannya lebih banyak menyimak materi studi lapangan sambil duduk-duduk di sofa dan menyantap kopi, susu, serta aneka kue.
“Bayangkan kalau kami datang ramai-ramai, mungkin bisa bangkrut itu pabrik,” kata Ican dengan nada bercanda.
Sebelum pulang, karena masih hujan, beberapa teman Ican malah ada yang sempat tidur di rumah pemilik pabrik. Mereka juga sempat makan bakso traktiran sang pemilik pabrik. “Jadi pas pulang perut malah kenyang.”
Tapi memang kerap diremehkan
Kendati banyak hal-hal menyenangkan yang Ican alami, ia tak memungkiri kalau ada sebagian orang yang meng-underestimate jurusannya. Bahkan, ayahnya sendiri sempat melarangnya mengambil jurusan itu.
“Pas sudah diterima pun bapak nyuruh pindah ke jurusan S1, meski masih satu kampus juga,” kata Ican.
Dia bersikeras tak mau pindah. Ayahnya pun tak bisa berbuat banyak. “Bapak sih responsnya ‘no comment’, sekarang cuman berpesan aja buat ‘kuliah dengan bener’, kata bapak.”
Karena “keberadaannya” jarang terendus publik, banyak orang kerap meremehkan jurusannya itu. Bahkan, mahasiswa satu kampusnya sendiri banyak yang tidak mengetahui soal keberadaan jurusan yang isinya total 12 mahasiswa ini.
“Bahkan ada yang nanya, ‘kamu beneran anak UNG?’,” ujarnya, menirukan beberapa mahasiswa yang meremehkan.
Tapi mau bagaimana pun, Ican masih menikmati kehidupan kuliahnya. Toh, ia baru mau menginjak semester dua dan masih banyak lika-liku kehidupan kampus yang siap menunggunya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Curahan Hati Seorang Mahasiswa dari Kampus yang Kurang Terkenal di Surakarta
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News