Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Derita Mahasiswa UNY Nggak Dapat KIP Kuliah Padahal Anak PNS Miskin: 8 Kali Ditolak Beasiswa, Sementara yang Tajir Malah Lolos karena Ngakalin Data Penghasilan Ortu

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
22 April 2024
A A
Kuliah, Mahasiswa PTN, bidikmisi, hp kentang.mojok.co

Ilustrasi Mahasiswa PTN Bohongi Orang Tua, Mengaku Baik-Baik Saja padahal 4 Tahun Kuliah Menderita karena HP Kentang dan Laptop Bobrok (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Rani (23) boleh jadi adalah satu dari sekian banyak “korban” KIP Kuliah yang salah sasaran. Memang, ibunya merupakan seorang PNS guru, tapi gajinya amat kecil–buat mencukupi kebutuhan sehari-hari saja sangat pas-pasan. Sayangnya, upaya mahasiswa UNY ini buat dapat beasiswa harus kandas. Tak cuma sekali, tapi 8 kali dia ditolak daftar beasiswa gara-gara latar belakang keluarganya dianggap berkecukupan.

“Ditolak daftar beasiswa gara-gara anak PNS,” ujar perempuan yang kisahnya pernah Mojok tulis dalam liputan “8 Kali Ditolak Beasiswa, Mahasiswa Anak PNS Miskin asal Jogja Rela Kerja Nyablon Demi Bisa Sarjana” ini, Minggu (18/2/2024) lalu.

“Padahal ibuku janda, gaji cuma 3 jutaan. Aku dan adik juga masih kuliah, yang UKT-nya nggak sedikit,” sambung mahasiswa UNY yang gagal dapat KIP Kuliah dengan penuh keluh kesah.

Belakangan ini perbincangan soal isu beasiswa KIP Kuliah memang sedang ramai di media sosial. Penyebabnya, ada beberapa akun base kampus di X (Twitter) meng-spill kelakuan penerima KIP Kuliah yang hidupnya serba glamor. Banyak netizen kemudian mengeluh, karena di luar sana ada banyak mahasiswa non-beasiswa yang hidupnya pas-pasan. Jangankan buat hedon, sekadar bayar uang kos dan UKT saja harus jumpalitan.

Gercep bangat mbak akunnya langsung di private dan postingannya langsung di arsip
Anak kip mampu beli tas branded? Masa bayar ukt gak mampu?
Gak usah di takedown nama dan muka dah gua sensor!
Ugm_fess pic.twitter.com/QtgnVdjRkz

— ON ! CEK HIGHLIGHTS (@UGM_FESS) April 21, 2024

Alhasil, tak sedikit mahasiswa yang menilai kalau beasiswa KIP Kuliah telah salah sasaran. Ada oknum yang sebenarnya mampu, tapi malah lolos. Sementara yang benar-benar membutuhkan, malah gagal tembus. Salah satunya, seperti kasus Rani tersebut.

Nyoba daftar beasiswa 8 kali tapi ditolak sejak awal

Pada 2019 lalu, Rani mencoba peruntungannya. Pada pendaftaran SNBT (dulu SBMPTN), ia sekaligus ingin mendaftarkan diri ke program beasiswa Bidikmisi. Fyi, sejak 2020 lalu Bidikmisi telah berganti rupa menjadi KIP Kuliah. Namun, pada dasarnya beasiswa ini sama: ngasih kesempatan mahasiswa tidak mampu untuk bisa kuliah dengan memberikan bantuan biaya kuliah dan uang saku.

Sayangnya, niat Rani mendaftar KIP Kuliah malah ditertawakan guru-gurunya. Gara-garanya, Rani adalah anak PNS, yang dalam pandangan mereka kehidupannya pasti serba berkecukupan. Mereka menyarankan agar Rani mundur saja dan memberi kesempatan siswa lain yang dianggap lebih membutuhkan.

“Apanya yang cukup, sih. Gaji ibuku saja nggak seberapa, dan buat bayar uang kuliahku dulu masih kerap ngutang sana-sini,” jelas mahasiswa UNY ini.

Tak bisa daftar KIP Kuliah, Rani berusaha berlapang dada. Toh, pada akhirnya ia lolos SNBT 2019 pada pilihan pertama di UNY dan itu bisa mengobati rasa dongkolnya. Rani juga berpikir selama kuliah nanti ada banyak beasiswa lain, baik negeri maupun swasta, yang bisa ia coba daftar.

Sayangnya, kekecewaannya tetap saja berlanjut. Semasa kuliah, Rani mencoba mendaftar lagi di berbagai beasiswa. Kalau ia hitung, total ada 8 beasiswa dalam kurun 2019-2021. Semuanya ditolak.

“Ngenesnya lagi, ditolaknya itu pas seleksi administrasi. Jadi di berkas persyaratan saja sudah ditolak karena aku anak PNS,” katanya.

“Kalau mau jujur, ada banyak kok teman-temanku yang sebenarnya mampu. Anak pengusaha, penghasilan tak sedikit, tapi tetap saja daftar beasiswa dengan ngakalin data penghasilan orang tua,” sambungnya, masih dengan kekecewaan yang sama.

Alhasil, sejak memasuki semester 5 perkuliahannya, Rani pasrah saja. Ia telanjur pesimis dan sudah tak mau daftar beasiswa lagi karena hasilnya kurang lebih bakal sama. Buat meringankan beban ibunya, secara diam-diam Rani bekerja di usaha percetakan milik temannya selama hampir setahun.

Tak sedikit mahasiswa UNY yang pakai data palsu buat lolos KIP Kuliah

Pada Minggu (21/4/2024) saya kembali menghubungi Rani untuk mengobrol perihal KIP Kuliah yang dianggap salah sasaran baru-baru ini. Di Twitter, berseliweran oknum mahasiswa Unpad dan UGM yang menggunakan duit beasiswa buat foya-foya.

Iklan

“Kalau mau jujur, di UNY dulu juga banyak, Mas,” ujar alumnus kampus biru yang sudah wisuda pada Februari 2024 lalu ini.

Fenomena mahasiswa foya-foya pakai duit beasiswa, termasuk KIP Kuliah, kata Rani bukan hal baru lagi di UNY. Di lingkar pertemanannya, misalnya, ada banyak mahasiswa penerima beasiswa yang menggunakan duit bantuan buat membeli ponsel baru atau belanja outfit mahal.

“Nggak semua kayak gitu, memang ada yang beneran membutuhkan. Cuma yang pakai uang beasiswa buat hedon ya nggak sedikit juga.”

Tak cuma pakai uang beasiswa buat dihambur-hamburkan, fenomena lain yang kerap terjadi adalah mahasiswa yang sebenarnya mampu, tapi tetap dapat beasiswa. Caranya, adalah dengan mengunggah data palsu ketika mendaftar.

“Kalau cerita teman-temanku, terutama yang Bidikmisi itu biasanya ngisi penghasilan ortu serendah mungkin. Foto rumah juga pakai yang palsu karena nggak disurvei. Padahal aslinya kaya, tapi dapat beasiswa. Jadi tiap uang beasiswa cair ya buat senang-senang saja,” jelasnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Cerita Mahasiswa Kupu-Kupu UNY Lulus 3,5 Tahun Tapi Susah Cari Kerja, Sekalinya Kerja Kantoran Resign dalam 3 Bulan Karena Nggak Betah

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 22 April 2024 oleh

Tags: beasiswa bidikmisiBeasiswa KIP Kuliahbidikmisikip kuliahkip kuliah salah sasarankipkmahasiswa UNYuny
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO
Esai

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
UNY Bikin Liar, Ketulusan Dosen UAD Bikin Saya Jadi Tertib MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Kuliah di 2 Kampus Terbaik Jogja: Menjadi Liar di UNY, Menikmati Kasih Sayang Dosen dan Menjadi Mahasiswa Tertib di UAD

8 Desember 2025
Kiper tim futsal putri UNY, Agma. MOJOK.CO
Liputan

Perjuangan Ibu Belikan Sepatu Futsal, Beri Saya Kegigihan di Bawah Mistar

13 November 2025
futsal uny.MOJOK.CO
Sosok

Aulia, Clutch Player UNY dari Bukit Pinus yang Tak Butuh Sorotan Untuk Bersinar

13 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.