Harus diakui, tak banyak calon mahasiswa baru (camaba) yang memilih Jurusan Teknik Perminyakan pada pilihan pertama mereka. Namun, berbeda dengan seorang mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta ini. Dari awal, ia sudah memantapkan hati kuliah di sana karena “bayangan masa depan yang cerah”, walaupun bukan alumni kampus terkenal seperti ITB.
***
Dulu, saat teman-temannya bingung memilih minat dan bakat untuk mendaftar kuliah, Allan Javier (23) sudah membulatkan hatinya untuk masuk di Jurusan Teknik Perminyakan. Jurusan yang kurang populer di sekolahnya pada saat itu.
Laki-laki asal Sleman, Jawa Tengah itu mengaku banyak temannya yang memilih jurusan di bidang sosial dan humaniora (soshum). Menurut survei Aku Pintar bersama Katadata Insight Center pada tahun 2021, camaba paling banyak memilih Jurusan Ilmu Komunikasi, Manajemen, Psikologi, hingga Akuntansi.
Kalaupun ada yang memilih jurusan di bidang sains dan teknologi (sainstek), camaba bakal memilih Jurusan Teknik Informatika atau Psikologi. Dengan kata lain, Jurusan Teknik Perminyakan jarang menjadi pilihan pertama camaba pada saat itu.
Namun, bukan berarti mudah untuk masuk jurusan tersebut. Sebab, hanya sedikit kampus yang membuka Jurusan Teknik Perminyakan di Indonesia sehingga persaingannya juga ketat. Kampus yang paling terkenal misalnya Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, hingga Universitas Pertamina.
Meski pertanyaan soal apakah “gelar sarjana masih penting di industri kerja saat ini?” masih menjadi perdebatan di media sosial, Allan tetap yakin jika kuliah adalah salah satu cara mencapai karier impian.
Jurusan Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta lebih unggul dari ITB
Allan memang sudah lama mengincar Jurusan Teknik Perminyakan. Motivasinya tak jauh dari sosok ayahnya yang juga bekerja di bidang migas. Kebetulan, ia juga tinggal di Sleman, yang tak jauh dari UPN Veteran Jogja.
“Aku pilih UPN Veteran Jogja karena memang dekat dengan rumah. Kebetulan juga banyak saudara saya yang alumni sana. Apalagi setahu saya, UPN Veteran Jogja merupakan salah satu universitas negeri terbaik yang punya Jurusan Teknik Perminyakan,” kata Allan.
Pernyataan Allan bukan tong kosong nyaring bunyinya. Jurusan Teknik Perminyakan Yogyakarta sering mendapat prestasi, bahkan menyaingi kampus-kampus ternama. Misalnya, juara 1 di Oil Rig Design Competition di ITB tahun 2024. Serta memborong penghargaan pada ajang PROTECT 2024.
Baca Halaman Selanjutnya
Alumni UPN Veteran Yogyakarta diperhitungkan perusahaan besar
Selain itu menurut Allan, alumni mereka juga sering diperhitungkan untuk bekerja di perusahaan besar. Tak kalah dengan alumni kampus besar seperti ITB. Membuatnya lebih yakin bahwa masuk di Jurusan Teknik Perminyakan adalah pilihan tepat karena peluang kerjanya luas dan terjamin.
“Memang sekarang banyak lowongan pekerjaan itu mengutamakan mereka yang sudah berpengalaman, karena risiko pekerjanya pun cukup besar,” kata Allan.
Melansir dari laman resmi UPN Veteran Yogyakarta, presentase IPK Jurusan Teknik Perminyakan tiap angkatan senilai 2,75 hingga 3,5 saat mereka lulus. Hal itu membuktikan bahwa mahasiswa UPN Veteran Jogja sudah cukup mumpuni untuk terjun di dunia kerja.
Umumnya jurusan teknik, solidaritas nomor satu
Sejak awal diterima di Jurusan Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta, Allan sudah mengira bahwa ia akan menjumpai materi yang tak terduga. Seperti dasar-dasar geologi, fisika, kimia, atau lebih spesifik teknik reservoir, pemboran, hingga produksi.
“Jujur materi kuliahnya sangat berat. Jadi ada yang namanya hulu ke hilir. Di hilir kami harus menganalisis reservoir hingga pengembangan minyak mentah. Setelah masuk hilir, kami harus belajar pengolahan tahap lanjut sehingga bisa diolah menjadi BBM, oli, petrokimia,” jelas Allan.
Selain materi pembelajaran, Allan merasa kehidupannya sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Perminyakan di UPN Veteran Yogyakarta tak jauh berbeda dengan mahasiswa juruan lain. Di mana mereka harus menjumpai dosen killer, tugas yang bejibun, dikejar deadline, hingga dituntut solid.
“Didikan senior kami memang keras jadi harus punya mental baja, alhasil jurusan kami itu terkenal solid serta punya ikatan kekeluargaan yang sangat erat dengan angkatan tua atau alumni,” kata Allan.
“Seiring berjalannya waktu, saya bisa menikmati itu semua karena dari awal sudah punya cita-cita untuk kuliah di Jurusan Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta,” lanjutnya.
Setelah 4 tahun kuliah, Allan akhirnya lulus. Meski tidak langsung mendapat kerja dan masih nyambi internship but, in this economy, ia tetap percaya bahwa peluang kerja yang ia impikan bakal terwujud.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Derita Lulusan Teknik Perminyakan: Dikira Bergaji Besar sampai Jadi Sasaran Utang Tetangga, padahal Hidup Pas-pasan di Perantauan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.
