Lulusan Ilmu Perpustakaan Dulu Dianggap Cuma Bakal Jadi Penjaga Perpus tapi Ternyata Mudah Diterima Kerja di Bidang Lain Bergaji Besar, Kuliah Nggak Cuma Diajari Nata Buku!

Ilmu Perpustakaan Bisa Kerja di Bidang IT Bergaji Besar MOJOK.CO

Ilustrasi - Lulusan Ilmu Perpustakaan bisa kerja di bidang IT bergaji besar. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Jurusan Ilmu Perpustakaan selama ini memang menjadi salah satu jurusan yang dipandang sebelah mata. Pasalnya, dari segi nama saja dalam benak banyak orang prospek kerja lulusannya cenderung suram: mentok jadi penjaga perpustakaan.

Bahkan seorang warganet di X baru-baru ini merasa jengkel ketika ada saudaranya yang nyinyir karena si warganet ini kuliah di jurusan Ilmu Perpustakaan. “Masa mau jadi penjaga perpustakaan pakai kuliah segala”.

Padahal, yang tidak banyak orang tahu, jurusan Ilmu Perpustakaan ternyata punya prospek kerja yang menjanjikan loh! Tidak hanya mentok sebagai pustakawan atau penjaga perpustakaan saja. Lulusan Ilmu Perpustakaan juga memiliki peluang kerja di bidang IT dengan gaji besar. Seperti misalnya Ardit* (23), bukan nama sebenarnya.

“Banyak HR yang mulai tahu kok kalau di Ilmu Perpustakaan itu nggak cuma belajar soal nata buku di rak,” ujar pemuda asal Depok, Jawa Barat tersebut saat Mojok ajak berbincang, Kamis, (11/04/2024) pagi WIB.

Masuk Ilmu Perpustakaan karena IT, bukan semata buku

Pada tahun 2019  di masa-masa SBMPTN (sekarang SNBT), Ardit sebenarnya sama sekali tak melirik Ilmu Perpustakaan. Ia saat itu mengincar Psikologi UI dan Manajemen UI. Hanya saja kedua-duanya tidak lolos.

Karena bertekad bisa kuliah di UI, Ardit pun lanjut di percobaan selanjutnya lewat jalur mandiri UI, namanya SIMAK UI. Ia masih menempatkan Psikologi dan Manajemen sebagai pilihan pertama dan kedua.

Ardit sempat hendak mengambil Kriminologi sebagai pilihan ketiga. Mengingat, dalam SIMAK UI peserta dapat memilih tiga program studi. Namun, setelah ia timbang-timbang, ia merasa tak begitu cocok dengan jurusan tersebut.

“Nah, teman dekat kan ada yang lolos Ilmu Perpustakaan waktu SBMPTN. Dia meng-influence diriku untuk mencoba memilih Ilmu Perpustakaan UI,” tutur Ardit.

“Setelah aku coba research mengenai jurusan ini, aku membaca bahwa program studi ini mempelajari tentang IT. Aku cukup tertarik karena memiliki keahlian dalam IT,” sambungnya.

Mengingat, Ardit sendiri merupakan lulusan SMK jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering.) Dalam benak Ardit, jika ia berhasil lolos Ilmu Perpustakaan UI, ia bisa membagi waktu untuk kuliah sambil kerja part time tanpa takut keteteran mengikuti perkuliahan. Karena Ardit merasa tak akan kesulitan mengejar materi IT yang bakal diajarkan di Ilmu Perpustakaan UI.

“Kebetulan aku bukan berasal dari keluarga yang berekonomi baik. Seharusnya aku lanjut bekerja setelah lulus SMK, bukan kuliah, Jadi kalau kuliah harus sambil kerja,” kata Ardit.

Dan ternyata rezeki Ardit adalah di Ilmu Perpustakaan UI. Sejak awal semester ia pun membagi waktu kuliah sambil kerja agar tak terlalu membebani orang tua. Beruntungnya, Ardit dikenal baik oleh banyak dosen. Sehingga ia sering terlibat dalam beberapa proyek berujung cuan dari dosen-dosennya tersebut.

Tak hanya itu. seiring waktu Ardit mendapat beasiswa Bidikmisi (sekarang KIPK). Dengan kata lain, urusan kuliahnya pun sama sekali tak merepotkan kedua orang tuanya.

Diremehkan karena kuliah di Ilmu Perpustakaan

Dari pihak keluarga, Ardit mengaku tidak ada yang mempertanyakan dan mempermasalahkan pilihan Ardit kuliah di Ilmu Perpustakaan. Sebab, bagi keluarga Ardit di Depok, ia bisa kuliah saja keluarganya sudah bangga sekali. Karena ia menjadi anggota keluarga pertama yang mengenyam pendidikan tinggi.

“Apalagi tembus di UI,” ucap pemuda asal Depok itu.

Sementara dari luar keluarganya, suara-suara terpecah menjadi dua. Ada teman dan guru di SMK-nya yang turut bangga. Pasalnya, di antara anak-anak lain di SMK-nya yang lulus langsung kerja, Ardit justru punya tekad untuk kuliah.

“Sejumlah guru yang kukenal bangga karena salah satu siswanya bisa masuk ke UI,” kata Ardit.

Di samping itu, ada juga selentingan-selentingan yang nyinyir soal pilihan Ardit kuliah di Ilmu Perpustakaan. Maksudnya, lulusan SMK berbasis IT kok kuliahnya malah ngambil Ilmu Perpustakaan. Bukan ngambil perkuliahan yang berbasis IT pula: Teknik Informatika misalnya.

Ilustrasi – Lulusan Ilmu Perpustakaan bisa kerja di bidang IT. (Christin Hume/Unsplash)

Biar keterampilan yang ia dapat di SMK bisa diperdalam. Sehingga nanti mudah saat mencari pekerjaan karena sudah menjadi ahli. Persepsi tersebut lahir karena tak banyak yang tahu kalau ternyata di Ilmu Perpustakaan juga belajar perihal IT.

Baca halaman selanjutnya…

Matkul mudah, lulus kerja gaji besar

Menikmati matkul yang diajarkan

Meski bukan merupakan pilihan utamanya di SBMPTN dan SIMAK UI, tapi Ardit mengaku sangat menikmati setiap mata kuliah di Ilmu Perpustakaan. Karena di luar dugaan, ternyata porsi mata kuliah yang berhubungan dengan IT cukup banyak di Ilmu Perpustakaan UI.

“Jika telah memiliki kemampuan atau terbiasa membaca bahasa Inggris dan memiliki minat baca yang cukup, menurutku semua materi di Ilmu Perpustakaan UI bisa dipelajari dengan mudah, khususnya pada materi yang berfokus pada teoritis,” beber Ardit.

Sementara pada materi yang berkaitan dengan praktis, misal pengindeksan subjek, kata Ardit hanya perlu latihan lebih sering untuk menguasainya.

“Soalnya di Ilmu Perpustakaan UI untuk IT-nya akan belajar terkait HTML & CSS (web pemogragaman dasar), SQL (database dasar), dan WordPress/SLiMS (aplikasi perpustakaan dasar). Aku cukup menguasai sejak SMK,” ungkap pemuda Depok tersebut.

Ardit lulus tepat waktu dari Ilmu Perpustakaan UI pada 2023 lalu, persis delapan semester. Ia lulus dengan predikat Cumlaude dengan IPK 3,76.

Kerja di bidang IT bergaji besar

Umumnya lulusan Ilmu Perpustakaan memang bekerja di bidang perpustakaan dan kearsipan. Namun ternyata peluang kerja Ilmu Perpustakaan lebih luas dari itu. Sebab, Ardit sendiri saat ini justru bekerja di bidang UX Designer dan Market Research di sebuah perusahaan swasta di Depok.

Statusnya sementara ini memang masih sebagai pekerja freelance, bukan karyawan tetap. Tapi gaji yang ia dapat saja sudah di angka UMR Depok: 2023 sebesar Rp4,6 juta, sementara 2024 ini sebesar Rp4,8 juta. Gaji yang sebanding dengan biaya kuliah di Ilmu Perpustakaan (jika non beasiswa) yang berada di angka mulai dari Rp4 juta.

“UKT variatif lah dari Rp4 juta sampai di atasnya. Tergantung kondisi ekonomi dan jalur masuk,” jelas Ardit.

Itulah kenapa ia masih bertekad untuk bisa menjadi karyawan tetap di bidang yang sama di sebuah perusahaan. Karena ia melihat peluang kerja yang sangat menjanjikan.

“Beberapa lulusan dari Ilmu Perpustakaan yang aku kenal, ada yang menjadi Project Manager (PM), Social Media Specialist, UX Designer, dan Programmer,” beber pemuda Depok tersebut.

Reporter: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Lulus SMA Hidup Makmur karena Kerja Gaji UMR Sidoarjo, Nekat Dilepas Demi Kuliah tapi Berujung Hidup Nelangsa karena Ijazah Kampus Nggak Laku

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Exit mobile version