Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Derita Mahasiswa Kuliah di Jogja yang Tak Disadari: Sulit untuk Lanjut Hidup di Jogja karena Properti yang Mahal, tapi Jika Lanjut, Harus Siap Bergesekan dengan Warga Lokal

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
31 Mei 2024
A A
Derita Mahasiswa Kuliah di Jogja yang Tak Disadari: Sulit untuk Lanjut Hidup di Jogja karena Properti yang Mahal, tapi Jika Lanjut, Harus Siap Bergesekan dengan Warga Lokal

Derita Mahasiswa Kuliah di Jogja yang Tak Disadari: Sulit untuk Lanjut Hidup di Jogja karena Properti yang Mahal, tapi Jika Lanjut, Harus Siap Bergesekan dengan Warga Lokal (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Hidup mahasiswa yang kuliah di Jogja itu berat. UKT kampus di Jogja tak bisa lagi dibilang terjangkau, belum masalah keamanan, harga properti yang benar-benar gila, lapangan kerja yang tidak menarik karena UMR yang kecil, ditambah kini mulai ada isu benturan antara mahasiswa vs warga lokal.

Benturan-benturan ini yang sebenarnya aneh, karena siapa pun tahu bahwa selama ini, warga lokal dan mahasiswa itu coexist. Hidup berdampingan, dan saling membutuhkan. Ketika mulai ada isu benturan ini, rasanya begitu aneh. Bagaimana dan kenapa benturan itu terjadi, jadi pertanyaan utamanya.

Tapi apa pun alasannya, itu tadi jadi salah satu dari banyak hal yang bikin kehidupan mahasiswa di Jogja, sebenarnya nggak indah-indah amat. Justru jadi tertekan malah. Akhirnya, masa depan mahasiswa yang kuliah di Jogja, terutama untuk yang ingin meneruskan hidupnya di Jogja, jadi begitu gelap.

Ardian, yang sempat kuliah di Jogja dan lulus pada 2021, mengalami hal yang sama. Perantauan dari Kudus ini ingin lanjut hidup di Jogja, tapi berakhir harus balik ke perantauan karena lapangan pekerjaan di sini upahnya tak cukup untuk hidup. Mau tak mau, Ardian balik saja ke Kudus karena bertahan juga tak mungkin.

“Faktor utama meninggalkan Jogja setelah kuliah, karena saya belum siap untuk tinggal di Jogja dengan pemasukan yang baru.”

Masalah mahasiswa yang kuliah di Jogja itu kelewat kompleks

Prabu Yudianto (32), anggota Serikat Buruh SEMESTA menyatakan bahwa masalah yang dialami mahasiswa yang kuliah di Jogja ini begitu kompleks. Satu masalah selesai, lanjut masalah lain. Harapan untuk hidup di Jogja terasa begitu sulit untuk diwujudkan karena masalah yang sudah ada sejak lama tak kunjung selesai, masih ditimpa masalah baru. Contoh, masalah dengan warlok.

Sebenarnya, mahasiswa Jogja ini terjebak kesenjangan sosial dan ekonomi yang sama parahnya dengan warlok, ungkap Prabu. Biaya kuliah tinggi, tapi tidak bisa mencukupi kebutuhan jika bermodal uang saku saja apalagi kerja di jogja.

“Namun, (mahasiswa) tetap mendapat stigma sebagai kelompok ekonomi atas yang membuat ‘Jogja jadi mahal’ karena kebutuhan pokok mengikuti kemampuan belanja mahasiswa.”

Banyaknya mahasiswa yang memutuskan untuk menetap di Jogja setelah lulus memperkuat stigma kelompok ekonomi atas tersebut. bahkan, banyak yang menganggap harga properti jadi melonjak drastis gara-gara mahasiswa pada menetap di Jogja. Itu memang bisa jadi salah satu faktor, tapi tentu saja bukan faktor utama.

Selain faktor ekonomi, ada faktor moral yang kerap disinggung oleh warga lokal di media sosial. Mahasiswa kerap dianggap sebagai perusak moral karena “kebebasan” yang mereka punya. Tak pelak, daerah macam Seturan dianggap jadi tempat yang dianggap punya noda yang begitu kelam.

Stigma dan asumsi ini secara tak disadari memupuk gesekan-gesekan yang tak perlu terjadi. Hal inilah yang bikin fakta kuliah di Jogja itu sebenarnya berat, karena pendatang tak lagi disambut tangan terbuka, tapi dengan kecurigaan yang makin hari makin berat.

Duit dari mahasiswa, yang kena ejek ya mahasiswa

Prabu menambahkan bahwa ini sebenarnya ironis, karena uang yang muncul di Jogja itu juga ada sumbangsih dari mahasiswa. Mahasiswa yang kuliah di Jogja menyumbang begitu banyak uang yang bikin banyak usaha bisa jalan.

Selama ini, menurut Prabu, orang-orang hanya terpaku pada narasi pariwisata lah yang jadi penggerak ekonomi utama. Padahal ada sektor pendidikan yang tak bisa dimungkiri lagi jadi salah satu penyumbang ekonomi besar di Jogja. Bahkan, klaim Prabu, bisa menggeser pariwisata. Sayangnya, warga lokal belum teredukasi. Padahal secara kasat mata, jelas sekali sumbangsih ekonomi dari keberadaan mahasiswa. Perkara itu dinikmati warga lokal atau tidak, beda soal.

Baca halaman selanjutnya

Iklan

Sejak Orde Baru sudah terlihat

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 1 Juni 2024 oleh

Tags: DiskriminasiKuliah di jogjaMahasiswa Jogjastigma
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

UMK Jogja bikin perantau Jawa Tengah menderita. MOJOK.CO
Ragam

Penyesalan Orang Jawa Tengah Merantau ke Jogja: Biaya Hidup Makin Tinggi, Boncos karena Kebiasaan Ngopi di Kafe, dan Gaji yang “Seuprit”

11 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Aktual

Perantau Aceh di Jogja Hidup Penuh Ketidakpastian, tapi Merasa Tertolong Berkat ‘Warga Bantu Warga’

10 Desember 2025
Beasiswa Kepemimpinan TELADAN Tanoto Foundation beri bekal soft skills untuk mahasiswa menyongsong dunia kerja setelah lulus dari perguruan tinggi MOJOK.CO
Kampus

Soft Skills untuk Mahasiswa agar Tak Gagap di Dunia Kerja, Dari Kedai Kopi hingga Organisasi Filantropi

21 November 2025
Kenangan mahasiswa di Jogja dengan pensiun dokter. MOJOK.CO
Sosok

Kebaikan Seorang Pensiunan Dokter yang Dikenang Mahasiswa Jogja, Berikan Tempat Inap Gratis hingga Dianggap Seperti Keluarga

25 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.