Selain itu, ada kisah dari Zidni* (18) yang lolos SNBP di D4 Perbankan UGM pada 2024 lalu. Namun, kebahagiaan bisa masuk UGM hanya bertahan sebentar.
“Orang tua saya bekerja sebagai buruh. Saat pengumuman UKT keluar itu saya langsung disuruh mundur,” kenangnya.
Zidni mendapat biaya UKT sebesar Rp8.550.000 atau kategori Pendidikan Unggul Bersubsidi 25%. Ketidakmampuan orang tua membuat perempuan ini bingung. Dulu ia mengaku sempat mendatangi guru BK sekolahnya untuk berkonsultasi mengenai kemungkinan mundur dari kuliah.
“Kalau mengundurkan diri bisa berdampak buat adik kelas nanti. Guru BK memberi solusi supaya saya ikut banding dulu. Kalau misal UKT ga turun, saya diperbolehkan keluar,” ujarnya.
Banding UKT tidak sesuai harapan
Kedua mahasiswa yang kini sudah berkuliah di UGM itu sempat mengalami masa nyaris gagal kuliah. Ani saat itu gagal mendapat keringanan UKT setelah mengajukan lewat sistem. Ia juga telat mendapat informasi bahwa sebagian calon mahasiswa lain berhasil mendapat keringanan setelah langsung mendatangi fakultas.
Ani terbentur kondisi. Orang tuanya tak mampu untuk membayar biaya pertama kali. Perempuan ini pun akhirnya menguras tabungan yang telah ia kumpulkan sejak masih duduk di bangku SMP. Nominalnya sebesar Rp5,6 juta.
“Ya bagaimana, tidak ada jalan lagi. Pakai uang tabungan, sisanya orang tua menambahkan. Itu tabungan dari uang Lebaran sampai hadiah lomba saat SMA,” curhatnya.
Hal serupa juga dialami Zidni, saat itu ia berharap UKT-nya bisa turun menjadi subsidi 75% atau nominalnya menjadi Rp2.850.000. Baginya, itu angka paling rasional yang bisa orang tuanya bayarkan. Namun, ternyata hanya bisa turun menjadi kategori subsidi 50% atau Rp5.700.000.
Pada akhirnya, dengan segala keterbatasan mereka yang lolos SNPB ini tetap bisa berkuliah di UGM. Namun, perjuangan untuk mengajukan keringanan terus berlanjut. Baru awal kuliah, Ani langsung terpikir untuk mencari pekerjaan sampingan untuk meringankan beban orang tua. Sementara Zidni, beruntung meski UKT nya tidak turun namun ia mendapat KIP Kuliah pada November 2023 sehingga orang tuanya terbebas dari beban.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Cara Mereka Dapat IPK 4 di ITS hingga UGM, Awalnya Sulit Memahami Materi tapi Lulusnya Sempurna
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News