Beruntungnya, selepas proses panjang, anaknya berhasil meraih keringanan UKT. Penurunannya sampai setengah dari nominal awal.
“Bersyukur, tapi tetap kecewa karena di awal harus bayar mahal. Sistemnya memang harus dibenahi karena nggak semua PNS punya kemampuan finansial yang baik,” keluhnya.
Anak pengusaha bisa menipu
Jika PNS yang kehidupannya terbatas harus tersiksa dengan UKT mahal, banyak anak pengusaha mapan yang mengakali data demi kuliah murah. Mojok pernah mewawancarai Juned* (23), seorang anak pengusaha kuliner di Jogja yang berhasil mendapat biaya kuliah Rp500 ribu per semester.
Padahal, kemampuan orang tua Juned jauh di atas itu. Bagaimana tidak, usahanya punya lima cabang dan uang sakunya per bulan saja jauh di atas UMR Jogja.
Juned mengaku menuliskan akumulasi penghasilan kedua orang tuanya sebesar Rp1,5-2 juta per bulan. Angka yang jauh dari realita aslinya. Meski pengusaha pendapatannya fluktuatif, tapi tidak serendah itu.
Bahkan, pihak kampus sampai mengira bahwa Juned datang dari keluarga tidak mampu sehingga ia dapat tawaran beasiswa bidikmisi. Namun, tentu ia menolaknya karena tidak sampai hati.
Ia mengaku sempat mengalami gejolak batin lantaran melihat banyak temannya yang benar-benar tidak mampu, termasuk anak PNS, namun mendapat UKT golongan tinggi. Namun, ia takut untuk memperbaiki data lantaran khawatir kecurangannya di awal terbongkar.
Sehingga, sampai lulus di semester 10 ia hanya keluar biaya Rp4,5 juta. Jauh lebih rendah dari beban UKT yang awalnya anak Hana dapat setiap semester. Fenomena ini tentu memprihatinkan. Tidak semua PNS punya kemampuan finansial mapan untuk dibebani golongan UKT tinggi.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Tersiksanya Anak PNS Kabupaten Kuliah di PTN Bayar UKT Tertinggi
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News