Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

3 Ruas Jalan Paling Menyebalkan di Jogja. Jalan Kaliurang sampai Jalan Selokan Mataram Bikin Pengendara Menderita

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
30 September 2023
A A
Jalan kaliurang dan jalan macet lain di Jogja.MOJOK.CO

Ilustrasi hidup di Jogja berhadapan dengan kemacetan (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Jalan Kaliurang menjadi ruas jalan yang banyak dikeluhkan orang Jogja. Selain itu ada beberapa jalan lain yang banyak menyimpan keluhan. Jogja memang terkenal dengan ruas jalan sempit dengan volume kendaraan yang padat sekali.

***

Soal lalu lintas di Jogja saya pernah wawancara dengan Dinas Perhubungan DIY. Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa salah satu persoalan di Jogja adalah ruas jalan sempit tak sebanding dengan luapan volume kendaraan.

Sehingga, pengaturan dan rekayasa lalu lintas cukup sulit menanggulangi permasalahan ini. Salah satu titik terparah kemacetan ada di Jalan Kaliurang. Buktinya, sampai ada Underpass Kentungan untuk menyiasati kepadatan di simpang empat terpadat di jalan tersebut.

Bukan hanya warga Jogja yang mengeluhkan salah satu ruas jalan terpanjang di Jogja tersebut. Faiz (20) seorang mahasiswa baru UGM mengaku hal yang paling membuatnya kaget dengan Jogja adalah kemacetan di jalan dekat kampusnya itu.

Jalan Kaliurang membuat pendatang kaget

Faiz tinggal di kos yang letaknya dekat Simpang Empat Kentungan, Jalan Kaliurang. Mahasiswa asli Cirebon yang belakangan sudah membawa kendaraan roda dua langsung merasakan ruas jalan terpadat di masa-masa awal ia kuliah di Jogja. Terutama setiap pulang kuliah di sore hari, ia harus bersabar karena Jalan Kaliurang hampir pasti macet.

Bahkan, ia mengaku sampai sengaja menunda pulang dari kampus saat sore demi menghindari kemacetan di jalur neraka itu. Padahal, jarak antar kampus dengan tempat tinggalnya hanya sekitar tiga kilometer.

“Macetnya di luar perkiraanku. Jelas lebih dari Cirebon. Belum lagi cuacanya juga panas,” keluhnya.

Ia sampai berkelakar, “aku kira ramai-ramai di Jalan Kaliurang itu gara-gara ada kecelakaan. Tapi ternyata kok setiap sore begitu.”

Belum genap enam bulan tinggal di Jogja, Jalan Kaliurang sudah menghadirkan kesan bahwa Jogja ternyata kota yang padat. Beruntung, menurutnya warga di sini tidak terlalu gemar menekan tombol klakson.

Rombongan bus pariwisata di jalan kaliurang jogja
Rombongan bus pariwisata tampak menerabas lampu merah di simpang tiga Besi, Jalan Kaliurang (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Jalan sekitar Malioboro sama seperti Jalan Kaliurang. Bikin sebal!

Namun, keluhan lain datang dari warga asli Jogja bernama Kholilulloh (25). Menurutnya bukan Jalan Kaliurang yang paling membuat kesal melainkan jalan di sekitar Malioboro dari arah Kridosono yakni Jalan Yos Sudarso dan Jalan Abu Bakar Ali.

Di jalan itu, bahkan ada lampu merah yang berada di tanjakan. Sesuatu yang menurut Kholil sangat membuat tidak nyaman.

Belum lagi, banyak rekayasa lalu lintas di sekitar sana. Jalan yang dulunya dua arah di Jalan Mataram belakangan menjadi satu arah.

“Rekayasanya memang bikin bingung. Misal mau ke Jalan Mataram saja harus muter jauh lewat Malioboro,” paparnya pada Sabtu (30/9/2023).

Iklan

Jalanan itu memang salah satu titik berkumpulnya wisatawan saat akhir pekan. Tak heran jika belakangan semakin banyak rekayasa untuk mengurai kemacetan. Sayang, menurut Kholil hal itu membuatnya kebingungan.

Selain itu, pemuda yang sehari-hari bekerja di sebuah kedai kopi di Sinduadi, Sleman ini mengaku Jalan Magelang juga membuatnya lelah saat melintas. Terutama di sore hari.

Setiap sore, jalan itu tak lepas dari kemacetan. Terutama di Simpang Empat Pingit yang punya durasi lampu merah terlama di Jogja. Jalan Magelang jadi salah satu ruas terpadat lain selain Jalan Kaliurang.

“Jalan Magelang kalau sore itu penuh orang pulang kerja. Kemacetan ada di mana-mana. Terutama di persimpangan-persimpangan kecil sepanjang jalan. Jam 4-6 sore pokoknya harus hindari jalan itu,” curhatnya.

Jalan kaliurang jalan magelang.MOJOK.CO
Bagi mahasiswa baru yang kuliah di Jogja, macet di jam-jam tertentu membuat mereka kaget. Foto diambil di perempatan Pingit, Yogyakarta. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Selain itu, ada jalan lain di Jogja yang beberapa tahun terakhir mengalami sejumlah rekayasa lalu lintas. Ini salah satu tanda bahwa ruas itu menjadi perhatian dan pusat kepadatan.

Jalan Selokan Mataram yang padat dan penuh lubang

Bukan Jalan Kaliurang, ruas itu berada di area Selokan Mataram, Depok, Sleman. Penuturan dari Petrus Seno Wibowo (36) jadi salah satu gambaran keluhan warga Jogja tentang jalan sempit ini.

“Selain sudah super padat, lalu lintasnya tuh seakan-akan nggak pernah bisa ditata. Aku ingat dulu antara tahun 2015 sampai 2017 aku lumayan sering lewat sana karena kerja di Jalan Wahid Hasyim,” keluhnya.

Pagi saat warga mulai banyak beraktivitas jalan itu mulai menunjukkan kepadatannya. Puncaknya ketika sore menjelang magrib, kendaraan nyaris susah bergerak.

Salah satu yang Jalan Selokan Mataram padat adalah keberadaan banyak persimpangan. Menurut Seno, menyediakan lampu merah di jalan itu juga tidak menjadi solusi.

“Masang lampu merah itu bikin tambah macet. Ini yang sulit,” katanya.

Terlebih di sana jarang ada polisi yang mengatur kepadatan. Sebab, jalannya memang kecil dan terkesan penghubung antar kampung semata. Padahal volumenya kendaraannya terbilang tinggi.

Dekatnya Jalan Selokan dengan permukiman dan kos pendatang membuat banyak pelanggaran lalu lintas. Pengendara banyak yang tidak menggunakan helm. Susahnya lagi, menurut Seno, mereka enggan diatur oleh pemuda pak ogah yang mencoba membantu penyeberangan di persimpangan.

Menurut pantauan Mojok, beberapa titik jalan itu juga berlubang. Kondisi yang sebenarnya cukup membahayakan pengendara. Saat malam, penerangan pun begitu remang. Hal ini semakin memperparah kondisi Jalan Selokan Mataram.

“Intinya, jalan selokan mataran itu menyebalkan karena sudah kadung semrawut tapi solusi untuk mengatasinya kayak nggak ada selain kesadaran pengendara. kayak ada masalah tapi nggak bisa diapa-apain,” paparnya.

Memerlukan penanganan yang lebih serius

Persoalan lalu lintas di Jogja tampaknya perlu penanganan lebih serius. Jalan Kaliurang dan beberapa ruas jalan lain hanya segelintir contoh.

Di sisi lain, volume kendaraan di Jogja juga semakin padat. Melansir BPS, jumlah kendaraan bermotor di DIY pada 2021 mencapai 3 juta unit. Jumlah kendaraan di DIY tersebut menempati urutan ke-13 pada daftar provinsi dengan kendaraan terbanyak seluruh Indonesia. Urutan pertama ditempati Jawa Timur dengan jumlah 22,861 juta kendaraan, disusul DKI Jakarta (21,034 juta), dan Jawa Tengah (18,811 juta).

Penulis : Hammam Izzuddin

Editor  : Hammam Izzuddin

BACA JUGA Kisah Mahasiswa UNY Bertahan Hidup di Jogja Bermodalkan Rp250 Ribu per Bulan

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 30 September 2023 oleh

Tags: jalan kaliurangjalan magelangjalan selokan mataramlalu-lintasliputan
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Dari Indomaret Point Jakal km 9, menguak fakta orang-orang yang merasa iri hati pada standar orang lain MOJOK.CO
Ragam

Duduk di Kursi Indomaret Ternyata Juga bikin Orang Makin Nelangsa dan Iri Hati karena Standar Orang Lain

11 November 2025
Ilustrasi Kualifikasi MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Yogyakarta Seri 1 2025-2026 - MOJOK.CO
Liputan

Drama Kualifikasi MLSC Yogyakarta Seri 1: Tangisan Anggun yang Timnya Tak Lolos Meski Tak Pernah Kalah

16 Oktober 2025
Jalan Kaliurang, Jalan Paling Tidak Ramah Pejalan Kaki Mojok.cp
Pojokan

Jalan Kaliurang, Jalan Paling Tidak Ramah Pejalan Kaki 

4 Oktober 2025
Cangkringan, Kecamatan Paling Cantik di Sleman (Foto oleh Mohammad Sadam Husaen)
Pojokan

Ketika Klub Sepeda Bahagia Cycling Comedy Membelah Cangkringan Sleman, Kecamatan Paling Cantik yang Membuat Kecamatan Lain Minder

10 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.