Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Guru TK: Gajinya Kecil Nggak Papa yang Penting Masa Depan Anak Baik

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
11 September 2023
A A
Guru TK: Gajinya Kecil Nggak Papa yang Penting Senang MOJOK.CO

Ilustrasi Guru TK: Gajinya Kecil Nggak Papa yang Penting Senang MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Profesi guru TK tidak menjanjikan kemapanan finansial. Bahkan tidak sedikit yang gajinya di bawah Upah Minimum Kabupaten/Provinsi. Hanya pengabdian yang membuat merek bertahan untuk memberi bekal pada pendidikan anak.

***

Suara anak-anak terdengar riuh di TK ABA Kauman. Ada yang berteriak marah, bungah, sampai menangis karena bertengkar dengan teman sebaya. Di antara bocah-bocah itu ada sosok guru yang setia mendampingi.

Saya berkunjung ke TK tertua di Indonesia ini pada Jumat (8/9/2023) pagi sekitar pukul sembilan. Ini bukan kali pertama saya berkunjung. Sebelumnya, saya pernah datang untuk menulis sejarah sekolah tersebut.

Beberapa guru menyambut kedatangan saya dan mempersilakan duduk di ruang tunggu. Tak berselang lama datang Emi Widayati, perempuan yang menjabat sebagai kepala TK ABA Kauman sejak 2014 silam.

Pada kunjungan kali ini, saya ingin menggali pengalaman dan kisah hidup para guru TK. Emi dengan antusias langsung membeberkan banyak kisah.

Perempuan ini menekuni profesi ini selama lebih dari tiga puluh tahun. Ia mulai terpikir untuk menjadi guru sejak duduk di bangku SMA. Saat itu alasannya sederhana: Emi merasa suka dengan anak-anak.

“Padahal dulunya saya takut jadi guru. Soalnya saya itu nggak bisa cerita dan banyak bicara. Namun, kok sama anak-anak itu saya suka,” kenangnya.

Gayung bersambut, selepas lulus sekolah, Emi mendapat tawaran untuk mengasuh anak-anak di sebuah TK dekat rumahnya. Akhirnya, pada 1986 ia resmi menjadi guru TK. Pekerjaan yang setia ia jalani hingga sekarang.

Guru TK menemani anak-anak yang unik

Bagi Emi, tanpa modal senang dengan anak-anak, sulit untuk menjadi seorang guru. Setiap anak punya keunikannya masing-masing. Sedangkan menghadapi keberagaman itu seringkali perlu kesabaran dan perhatian yang besar.

Di sela perbincangan, satu dua anak-anak berlarian di ruang guru. Mereka sesekali menggoda Emi dengan ekspresi yang lucu. Perempuan ini lantas mengambil ponselnya lalu berlagak seolah hendak menelepon.

“Aku telfon bapak lho,” ujarnya kepada anak itu. Anak itu lalu berlari keluar dari ruangan sambil melompat-lompat.

Setiap anak punya ciri khas dan perlu pendekatan yang berbeda-beda. Setidaknya itulah yang Emi pahami dari puluhan tahun pengalamannya sebagai pendamping bocah-bocah kecil ini.

Ia masih ingat betul dengan bocah bernama Fatan yang begitu sulit untuk masuk kelas. Anak itu selalu menolak ketika Emi mengajaknya bergabung bersama anak-anak lain.

Iklan
Kegiatan belajar mengajar di TK ABA Kauman MOJOK.CO
Kegiatan belajar mengajar di TK ABA Kauman. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Saat yang lain sedang berkegiatan, anak itu malah asyik sendiri melihat tukang yang sedang melakukan renovasi bangunan TK. Selama proses renovasi itu, sang anak justru lebih banyak bermain di dekat para tukang ketimbang masuk ke kelas.

Ia selalu mengajaknya dengan sabar meski selalu mendapat penolakan. Baru saat Fatan beranjak naik ke TK B, bocah itu mau mengikuti kegiatan di dalam kelas.

“Itu salah satu anak yang paling berkesan. Mungkin sekarang dia sudah berkeluarga,” kenang Emi.

Baca selanjutnya…

Alasan mau menerima gaji kecil

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 11 September 2023 oleh

Tags: guruguru tktaman kanak-kanak
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO
Ragam

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Guru tak pernah benar-benar pulang. Raga di rumah tapi pikiran dan hati tertinggal di sekolah MOJOK.CO
Ragam

Guru Tak Pernah Benar-benar Merasa Pulang, Raga di Rumah tapi Pikiran dan Hati Tertinggal di Sekolah

8 November 2025
Pemkot Semarang dorong dukungan finansial layak untuk guru agama, marbot, hingga pemandi jenazah MOJOK.CO
Kilas

Mendorong Dukungan Finansial Layak untuk Guru TPQ, Marbot, hingga Pemandi Jenazah: Selama Ini Berkontribusi Nyata tapi Terabaikan

23 September 2025
Ketulusan guru di Sekolah Gajahwong Jogja. MOJOK.CO
Liputan

7 Tahun Mengabdi Jadi Guru di Jogja, Tak Tega Melihat Realita Siswa Putus Sekolah meski Diri Sendiri Tidak Sejahtera

9 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.