Sempat ramai, kini lumayan redup, itulah siklus kehidupan isu rangka eSAF Honda. Motor terlipat, patah jadi dua, rangka karatan, menghiasi lini masa saat itu. Tapi, meski begitu, motor Honda tetap mengudara di jalanan. Apakah para pelanggan tak peduli, atau sudah pasrah?
***
Gegeran rangka eSAF Honda dulu sempat menghiasi lini masa. Tak pelak, kemunculan isu kerusakan rangka jadi banyak concern para pengguna Honda, terutama yang beli motornya setelah 2020. Sebab, hampir semua motor Honda keluaran tahun tersebut menggunakan rangka eSAF. Padahal, rangka tersebut bermasalah.
Banyak yang menuding pihak produsen sengaja tidak memaksimalkan produksi demi profit. Lapisan coating yang harusnya ada pada esaf, justru tidak ada yang bikin rangka tersebut berkarat dan ringkih. Trust issue, menyeruak dan meninggi saat itu juga.
Tapi, berita tersebut akhirnya memudar. Meski penjualan Honda menurun di awal 2024, tapi itu tidak dipengaruhi oleh isu esaf. Isu global dan harga komoditas tinggi jadi alasan kenapa pasar motor Honda lesu, itu pun masih tidak menggeser peringkat Honda sebagai salah satu pabrikan motor paling laris.
Dilansir dari Detik, Executive Vice President Director AHM, Thomas Wijaya, pangsa pasar Honda masih ada di 76 persen per Februari 2024, ungkapnya ke media pada Selasa, 26/3/2024. Turun, tapi tidak drastis. Itu pun bukan karena rangka eSAF Honda.
Meski begitu, pengguna motor Honda lah yang merasakan langsung pengalaman rangka eSAF. Apakah isu turun ini karena mereka tak peduli, atau malah pasrah?
Tak ada masalah dengan rangka eSAF
Aldi (21), penduduk Sidoarjo, adalah pengguna Vario 160 keluaran 2022, motor dengan rangka eSAF Honda. Sebelum menggunakan Vario 160, dia pengguna Vario 125 2015, jadi dia tahu betul rasanya beda rangka biasa ke esaf. Menurut dia, ada perubahan, tapi tak yakin betul karena rangka.
“Lek dibandingkan sama motor yang sebelumnya, ada, Mas. Tarikane lebih enteng yang ini. Jadi, kalau dibuat ngebut di jalan lebih enak. Tapi, aku nggak ngerti, ya, ini pengaruh dari rangkane atau gimana. Soale dari cc-ne kan udah beda, Mas, motorku kemarin cuma 125, lha yang ini 160.”
Aldi juga mengaku kalau dia sempat mendengar berita rangka eSAF Honda yang bermasalah. dia sendiri tak ambil pusing, tak ada rasa khawatir. Tapi justru bapaknya lah yang khawatir.
“Ngikuti aku, Mas, tak kasih tau ke bapak juga. Tapi, yang paling khawatir waktu itu bapak. Kan itu lek di internet sepedane sampe jadi dua ngunu, Mas. Makanya bapak khawatir, sampe sempet hampir dijual, mau dituker tambah sama motor lain. Cuma ya aku nggak mau.”
Alasan Aldi tak mau menjual motornya karena sudah telanjur suka dan nyaman dengan Vario 160. Isu rangka eSAF honda tak mengurangi kecintaannya pada motor tersebut. Lagian, sayang juga menjual motor hanya karena isu yang belum tentu bakal dia alami.
Sudah dioptimalisasi
Ketika ditanya apakah Aldi sempat takut kalau amit-amit dia kena musibah rangka eSAF ini, dia menjawab takut juga. Tapi memilih untuk tidak menyerah pada ketakutan.
“Ya, takut, Mas. Tapi, pikirku gini, yang di internet itu paling kebetulan apes aja. Kan wajar, Mas, kalau ada beberapa barang yang cacat gitu. Tapi, pertanyaane, mosok semua produk yang dijual cacat? Nggak mungkin sekelas Honda kayak gitu.”
“Toh, alhamdulillahnya selama tak pake nggak kejadian, Mas. Aku bukan minta, yo, tapi nyatane emang gitu.”
Tapi hal berbeda diungkapkan oleh Wawan (bukan nama sebenarnya, 32). Mantan karyawan leasing ini mewanti-wanti untuk perhatian pada unit-unit Honda yang pakai rangka eSAF.
“Ada beberapa nasabah yang komplain kalau motornya bermasalah di rangka. Aku kerap dengar gosip kalau motor yang baru turun dari truk pengangkut motor itu udah pada nggak senter (tidak simetris/lurus). Ini gosip doang, jadi nggak tahu benar apa nggak. Tapi dari awal memang aku nggak mau ambil risiko. Kalau nasabah mau ambil motor Honda, ya monggo saja. Aku sih prei.”
Rangka eSAF Honda pun masih diterapkan pada produk-produk Honda terbaru. Salah satunya, BeAT Street terbaru. Meski banyak yang meragukan, tapi Thomas Wijaya mengatakan bahwa rangka eSAF yang ada sudah dioptimalisasi dan diuji terus menerus, jadi tak perlu diragukan lagi. Untuk meminimalisir isu, Honda memberikan garansi lima tahun. Misal ada masalah, bisa datang ke jaringan bengkel, lanjut Thomas Wijaya.
Reporter: Rizky Prasetya
Editor: Hammam Izzudin
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.