Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Cerita Mahasiswa Farmasi Surabaya yang Gagal Tes Masuk Jurusan Kedokteran 3 Kali, Sempat Mengurung Diri di Kamar 3 Hari karena Dianggap Tak Sadar Diri!

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
21 April 2024
A A
Cerita Mahasiswa Farmasi Surabaya yang Gagal Tes Masuk Jurusan Kedokteran 3 Kali, Sempat Mengurung Diri di Kamar 3 Hari karena Dianggap Tak Sadar Diri

Cerita Mahasiswa Farmasi Surabaya yang Gagal Tes Masuk Jurusan Kedokteran 3 Kali, Sempat Mengurung Diri di Kamar 3 Hari karena Dianggap Tak Sadar Diri (MOJOK/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ada ungkapan terkenal berbunyi “third time’s the charm”, yang artinya kesuksesan akan datang pada percobaan ketiga. Tapi, hal ini tidak berlaku buat Arif, mahasiswa jurusan Farmasi salah satu universitas di Surabaya. Tiga kali daftar jurusan kedokteran, tiga kali dia gagal.

***

Apa yang bikin Arif begitu gigih mendaftar jurusan kedokteran hingga tiga kali? Pertanyaan inilah yang saya lontarkan paling awal ketika Arif mau diwawancarai kemarin (20/04/2024). Setelah melontarkan pertanyaan tersebut, bulir keringat mulai muncul di dahi saya. Entah karena cuaca memang panas, atau saya waswas pertanyaan yang terlontar bikin Arif sakit hati.

Syukurlah, jawaban Arif justru santai. Beliau menjawab, dia memang sudah serius kepengin jadi dokter sejak kecil. Tujuannya sederhana: dia ingin jadi dokter agar bisa membantu keluarganya yang sakit. Keinginan yang dia punya bikin keluarganya menaruh harapan, dan hal tersebut sedikit banyak membebaninya. Makanya, dia mencobanya hingga tiga kali.

“Kalau dibilang memaksakan ya saya juga sadar diri aslinya kemampuan kurang daripada teman-temang yang dulu sempat les bareng setahun belom dapet kampus. Tapi kembali lagi, atas keyakinan dengan usaha dan niat ikhlas bantu orang, saya kembali mencobanya.”

Demi mewujudkan cita-citanya, Arif memutuskan untuk les setahun, alias gap year ketika percobaan pertama gagal. Dia sadar diri bahwa tes awal dia merasa niatnya kurang, makanya mencoba lagi les setahun. Ketika percobaan kedua datang, dia begitu mantab.

Tapi seperti yang terjadi di paragraf awal, dia gagal lagi.

Kegagalan kedua

Arif sudah mencoba mendaftar beberapa universitas yang membuka jurusan kedokteran. UI, UGM, Udayana,UNEJ, dia coba. Semuanya gagal. Padahal biaya pendaftarannya lumayan mahal, bagi Arif, mahasiswa farmasi Surabaya ini.

Kegagalan kedua ini bikin Arif harus menelan pil pahit dan memilih masuk jurusan farmasi di salah satu universitas di Surabaya. Selama setahun pertama, dia masih terngiang, apa yang salah, apa yang kurang.

Segala usaha sudah dicoba oleh Arif. Tapi memang, keberhasilan bukan milik semua orang.

Kegagalan ketiga

Third time’s the charm, adalah proverb yang pertama kali terekam pada 1721, dalam James Kelly Scottish Proverb. Artinya kesuksesan datang pada percobaan ketiga, atau lebih singkat lagi, coba terus hingga berhasil. Tapi, seperti yang sudah tertulis, Arif gagal lagi. Ketiga kalinya. Dan pada kegagalan ketiga, dia memilih untuk menyerah.

Usaha Arif di tahun terakhir lebih gila. Les dua tempat, hampir tiap hari membuka soal tes, tidur satu jam sehari dia lalui hanya demi ini. Saya terbelalak, tidur sejam sehari?

“Serius, tidur sejam sehari, Mas?”

“Ya demiii…. Hehehe.”

Iklan

Tapi Arif akui, hal tersebut ternyata bukanlah hal yang baik. Dia tahu bahwa ini semua justru tak membantu. Akhirnya, kegagalan datang, lagi.

Percobaan-percobaan yang Arif lakukan sempat mengundang cibiran beberapa orang. Banyak yang bilang, Arif tak sadar kemampuan. Udah tahu nggak pinter, tapi maksa jadi dokter. Dia diminta sadar diri.

Arif pun mengaku, hal itu ada benarnya. Tapi bukan berarti dia bisa menerima itu semua.

“Saya inget banget 3 hari merenung nggak keluar kamar sambil mikir, apa aku seremeh itu ya di mata orang?”

Baca halaman selanjutnya

Gagal rasanya sesakit itu

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 21 April 2024 oleh

Tags: fakultas kedokteranJurusan Farmasijurusan kedokteranSurabayates masuk
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit MOJOK.CO
Ragam

Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit

10 November 2025
Wisudawati jual harta berharga untuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), sempat ditolak di PTN. MOJOK.CO
Kampus

Uang Habis untuk Biaya Pengobatan Ibu sampai Jual Harta Berharga agar Bisa Kuliah, Kini Jadi Wisudawati dengan Segudang Prestasi

27 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.