Kondisi seperti teman Imron memang jamak dirasakan mahasiswa yang tidak bisa merampungkan studi sampai batas tenggat waktu yang diberikan kampus. Mereka biasanya mendapat opsi untuk pindah kampus demi bisa merampungkan studinya.
Meski harusnya tinggal melanjutkan tugas akhir, terkadang ada beberapa penyesuaian. Mahasiswa UNS Solo itu dulunya berasal dari Jurusan Pendidikan Jasmani dan Olahraga, sehingga saat pindah ke Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ada beberapa mata kuliah yang perlu ia ambil untuk penyesuaian kurikulum.
“Setelah bisa ngobrol dia langsung tanya macam-macam. Salah satunya soal kewajiban ikut magang kepelatihan olahraga. Ya itu salah satu bagian dari proses penyesuaian kurikulum,” ujarnya.
Bertemu teman lain yang pada 2024 masih proses menyelesaikan studi S1
Imron mengaku langsung memberikan semangat dan keyakinan bahwa temannya akan lulus menyandang gelar sarjana di UTP. Selanjutnya, sesekali ia pun saling berkabar progres perkuliahan temannya tersebut. Sampai akhirnya ia berhasil lulus.
“Setiap ketemu dia, candaan kami selalu sama, mengenang masa jadi mahasiswa UNS. Termasuk tentang proses skripsi bersama dosen pembimbing yang menantang. Sekarang dia sepertinya sudah jadi guru olahraga,” ujarnya tertawa
Namun, jauh setelah itu, Imron juga sempat kaget bertemu teman lain dari UNS yang baru melanjutkan studinya yang tidak rampung. Rekannya sempat berhenti kuliah lama setelah gagal lulus dari UNS.
“Saya ketemu dia itu pas lagi ngurus administrasi. Sampai sekarang masih proses menamatkan kuliah di UTP,” katanya.
Bedanya, meski satu angkatan teman yang satu ini dulunya tidak dapat dosen pembimbing yang sama dengan Imron. Sehingga, ia sama sekali tak tahu kabarnya.
Pertemuan-pertemuan dengan teman lamanya ini membuat Imron memahami betapa kompleksnya proses studi mahasiswa. Di balik terlambat lulus, selalu ada kendala baik teknis maupun personal yang mereka hadapi. Pemahaman itu membuatnya menjadi punya pandangan yang pijak saat menjadi dosen.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.