Skripsi selesai berkat WiFi Gratis Jatinangor Town Square
Pengalaman serupa juga dirasakan Febri (26), alumni Universitas Padjadjaran (Unpad) angkatan 2016. Bagi Febri, Jatinangor Town Square adalah segalanya: tempat ngadem, tempat bertemu gebetan, bahkan tempat yang membuatnya bisa merampungkan skripsi.
Selain karena dekat dari kosnya, bagi Febri tak ada opsi lain untuk nongkrong mengingat Jatos adalah satu-satunya mal di Jatinangor. “Sebanarnya bisa nongkrong di kafe, tapi tetap pilih jatos karena bisa cuci mata,” ujarnya yang dihubungi Mojok Senin (24/6/2024) malam.
Sama seperti Andini, WiFi gratis di beberapa titik Jatos juga amat membantu Febri. Bahkan tak cuma buat keperluan hiburan, internet gratis itu juga ia pakai buat merampungkan skripsinya yang sempat mandeg karena pandemi Covid-19.
Febri bercerita, di semester akhir masa studinya, ia sempat kesulitan mencari tempat yang proper buat mengerjakan skripsi. Perpustakaan kampus, yang sempat jadi andalannya, tutup karena kampusnya menerapkan lockdown. Hal serupa juga terjadi di perpustakaan umum kota maupun kafe-kafe terdekat.
“Itu aku stres banget, karena mahasiswa bidikmisi cuma dapat beasiswa sampai semester 8. Kalau skripsi tak selesai, ya mau tak mau beasiswa dicabut,” kata perempuan asal Jawa Tengah yang kini bekerja kantoran di tempat asalnya itu.
Masa depan terselamatkan
Di tengah kecemasannya itu, beberapa teman kosnya menyarankan Febri buat mengerjakan skripsi di Jatinangor Town Square. Kata teman-temannya itu, mal itu masih buka–meski ada pembatasan pengunjung–dan di beberapa tempat ada WiFi gratis.
Karena pandemi, saat Febri memasuki Jatos, situasinya sangat sepi. Banyak booth tutup. Tapi ketika ia mencoba WiFi di beberapa titik yang direkomendasikan temannya, ternyata berhasil.
“Sepi, udah seperti perpustakaan,” kata Febri. “Hampir tiap hari aku ke sana. Pagi sampai sore ke Jatos kadang bawa bekal sendiri dari rumah cuma buat skripsian. Alhamdulillah skripsiku beres tepat waktu.”
Bagi mahasiswa Unpad ini, Jatinangor Town Square tak hanya menyelamatkan kuliahnya, tapi masa depannya. Sebab, karena lulus tepat waktu juga ia bisa cepat dapat kerjaan. Ia membayangkan, seandainya skripsinya kala itu tak kelar, mungkin nasibnya bisa jauh lebih buruk hari ini.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News