Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Jadi Buruh Pabrik di Rembang: Kerja Habis-habisan dari Pagi hingga Larut Malam, Masih Tak Dikasih Libur

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
2 Mei 2025
A A
Hari Buruh semu bagi buruh pabrik Rembang. Tetap kerja pagi buta hingga larut malam MOJOK.CO

Ilustrasi - Hari Buruh semu bagi buruh pabrik Rembang. Tetap kerja pagi buta hingga larut malam. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tenaga buruh pabrik di Rembang diperas habis-habisan

Setiba di rumah, ibu saya ternyata sudah di rumah. Hari itu dia ternyata sengaja izin libur karena ada saudara yang meninggal.

“Kalau pabrik tetap masuk. Teman-teman (sesama buruh di Rembang) juga pada masuk,” ungkap ibu. “Hari buruh tetap kerja.”

Ibu mulai bekerja menjadi buruh di sektor pengolahan ikan di Rembang sejak 2020. Berpindah-pindah dari satu pabrik ke pabrik lain hingga sekarang.

Ibu sebenarnya sempat ingin berhenti. Akan tetapi, karena dia merasa masih belum terlalu tua, agak sayang jika tenaganya tidak disalurkan untuk sesuatu yang produktif—menghasilkan uang. Itung-itung buat tambahan kebutuhan.

Toh pabrik yang ibu tempati sekarang setidaknya menawarkan upah yang jauh lebih layak dari pabrik-pabrik lain. Pemberian upah lembur pun sesuai. Meski memang, sama seperti pabrik lainnya, nyaris tidak pernah ada hari libur untuknya.

Sebelumnya memang lebih ngeri. Ibu bisa berangkat pagi buta, tapi pulang hingga larut malam. Itu berlangsung nyaris setiap hari. Menyisakan nyeri luar biasa di setiap persendian. Sementara upah dan lembur yang diberikan pabrik di Rembang itu tidak sebanding dengan tenaga yang ibu dan para buruh lain keluarkan.

Satu-satunya jalan untuk hidup cukup

Jika ibu masih punya pilihan berhenti, maka berbeda dengan teman-temannya sesama buruh di Rembang.

Ibu saya berumur 45-an. Sedangkan mayoritas temannya adalah ibu-ibu yang lebih tua. Yang sudah punya cucu pun ada.

Kata ibu, banyak di antara mereka yang memang tidak punya banyak pilihan. Kehidupan di Rembang serba sulit. Umumnya para laki-laki menggantungkan hidup dengan bertani, melaut, atau nguli.

Demi hidup cukup, maka para istri mau tidak mau harus ikut bekerja. Sialnya, tidak banyak pilihan kerja juga untuk para ibu-ibu. Apalagi dengan usia paruh baya.

Nah, keberadaan pabrik pengolahan tangkapan laut di Rembang menjadi satu-satunya jalan yang bisa mereka ambil. Tanpa syarat keterempilan tetap bisa masuk. Karena nanti bakal dilatih. Tidak ada syarat minimal ijazah pula.

Beda misalnya dengan sejumlah pabrik lain di Rembang—tekstil dan sepatu—yang mensyaratkan minimal ijazah SMA bagi yang hendak melamar.

Di pabrik pengolahan tangkapan laut, syarat utamanya pokoknya siap bekerja, beres. Dan siap bekerja itu berarti harus siap diperas tenaganya. Harus siap jika berangkat pagi buta dan pulang larut malam tujuh hari dalam seminggu, alias tidak ada libur satu haripun.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

Iklan

BACA JUGA: Ibu-Ibu Rembang Dipaksa Kerja Pabrik karena Para Suami Tak Bisa Lagi Jadi TKI di Malaysia, Kaget Ternyata Kerja Secapek Itu, Baru 3 Hari Langsung Berhenti atau liputan Muchamad Aly Reza di rubrik Liputan

 

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 5 Mei 2025 oleh

Tags: buruh pabrikloker rembangpabrik rembangpilihan redaksirembang
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.