Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Tanpa Mbok Yem dan Pecel “Termahal”-nya, Mendaki Gunung Lawu Terasa Tidak Sah dan Tak Menarik Lagi

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
23 April 2025
A A
Mbok Yem tiada. Mendaki Gunung Lawu tidak sah dan tidak menarik lagi tanpa warung pecel hangat itu MOJOK.CO

Ilustrasi - Mbok Yem tiada. Mendaki Gunung Lawu tidak sah dan tidak menarik lagi tanpa warung pecel hangat itu. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mbok Yem, pemilik warung nasi pecel di puncak Gunung Lawu telah tiada. Mendaki salah satu gunung tertinggi di Jawa itu pun kini terasa tidak sah dan tidak cukup menarik lagi. Para pendaki tidak akan bisa lagi merasakan sensasi pecel sederhana tapi termahal dari tangan empunya langsung.

***

Wakiyem (82), atau yang kemudian lebih dikenal dengan nama Mbok Yem, mengembuskan nafas terakhir pada Rabu (23/4/2025) pukul 13.30 WIB.

Pada Maret 2025 sebelumnya, Mbok Yem mulai jarang berjaga di warung pecelnya di puncak Gunung Lawu. Lantaran pneumonia, dia harus menjalani perawatan di RS Aisyiyah Ponorogo, Jawa Timur.

Setelahnya, untuk benar-benar memulihkan kesehatannya, dia menjalani rawat jalan di rumah sakit yang sama. Hingga siang itu (Rabu/23/4/2024), sepulang dari RS Aisyiyah, Mbok Yem meninggal dunia di kediamannya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur.

Bukan tanpa alasan kenapa ribuan untaian doa dilangitkan atas nama Mbok Yem di media sosial. Sosok sepuh itu sudah kadung melekat dalam ingatan banyak orang yang pernah menginjakkan kaki di ketinggian 3.150 mdpl—lokasi persis warung pecelnya berdiri. Selisih 115 mdpl dari puncak gunung.

Warung Mbok Yem Gunung Lawu hangatkan saya saat menggigil

Bani (26) menjadi salah satu pendaki yang turut melangitkan doa di X usai mendengar kabar wafatnya Mbok Yem. Doa yang terbaca begitu tulus.

Bani sebenarnya termasuk gentar untuk mendaki Gunung Lawu. Pasalnya, berdasarkan apa yang pernah dia dengar, gunung tersebut terlampau mistis. Belum lagi bayang-bayang hawa dingin menusuk saat musim kemarau.

“Aku ke sana Juli 2021. Di lereng aja udah dingin banget waktu malam sampai pagi,” ujarnya, Rabu (23/4/2025) petang.

Itu adalah kali pertama Bani mendaki Gunung Lawu, bersama tiga temannya. Mereka menempuh jalur Candi Cetho, Karanganyar.

Perjalanan mereka terasa amat panjang. Mengingat, ada satu teman pemula yang berkali-kali minta berhenti karena kelelahan.

Berangkat dari basecamp sekitar jam 8 pagi, mereka berempat baru tiba di warung Mbok Yem selepas Magrib. Mereka memang mengincar istirahat di warung itu sejenak, menyelonjorkan kaki sambil makan nasi pecel, sebelum memutuskan hendak membangun tenda di mana.

“Suasana waktu itu nggak rame-rame banget. Mungkin karena masih dalam masa pembatasan Corona. Di warung, Mbok Yem sedang sibuk di hadapan tungku perapian, mendadar telur,” ujar Bani.

Suasana dingin di luar benar-benar menusuk tulang. Bani dan teman-temannya mendekat ke tungku api warung pecel Mbok Yem. Hangat sekali. Cara bicara Mbok Yem pun, bagi Bani juga, hangat. Seperti nenek sendiri.

Iklan

Baca halaman selanjutnya…

Nasi pecel sederhana tapi termahal di Indonesia

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 24 April 2025 oleh

Tags: gunung lawumbok yemmbok yem meninggalmbom yem gunung lawupilihan redaksiwarung pecel mbok yem
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO
Ragam

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.