Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Sinyal Muhammadiyah Susul PBNU Urus Tambang, Bedanya Bukan karena Lagi Butuh

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
16 Juni 2024
A A
Sinyal Muhammadiyah Ambil Konsesi Tambang seperti PBNU MOJOK.CO

Ilustrasi - Sinyal Muhammadiyah susul PBNU urus tambang. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Muhammadiyah diasumsikan mungkin saja mengambil konsesi tambang sebagaimana Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Hal tersebut merujuk dari kode-kode tersirat dari pernyataan para tokoh Muhammadiyah.

Setelah Presiden Jokowi memberi izin konsesi tambang pada ormas keagamaan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024, PBNU menjadi ormas pertama yang langsung mengajukan izin. Pasalnya, seperti yang KH. Yahya Cholil Staquf selaku Ketum PBNU katakan, NU memang butuh.

“NU ini pertama-tama seperti saya katakan butuh, NU ini butuh. Apapun yang halal, yang bisa menjadi sumber revenue untuk pembiayaan organisasi,” ujarnya kepada awak media pada Kamis, (6/6/2024).

Berbeda dengan PBNU yang terang-terangan, Muhammadiyah sejauh ini memang belum mengambil sikap: mengambil atau menolak.

Setidaknya hingga tulisan ini tayang, Persyarikatan terkesan memberi sinyal atau kode-kode tersirat bahwa ormas yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan tersebut mungking-mungkin saja menyusul PBNU mengajukan izin mengelola tambang.

Muhammadiyah mandiri tapi tidak menutup diri

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan bahwa Persyarikatan memang organisasi mandiri. Tidak menempatkan tangan di bawah.

Meski begitu, kata Haedar, bukan berarti Muhammadiyah menutup diri atas setiap kepentingan kolaborasi.

“Mandiri itu tidak boleh menutup diri, harus berkolaborasi dan itu pekerjaan kita bersama,” kata Haedar dalam agenda Sidang Senat Terbuka Milad ke-21 di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) Kamis, (13/6/2024) seperti termuat dalam rilis resmi Persyarikatan.

Sinyal Muhammadiyah Ambil Konsesi Tambang seperti PBNU MOJOK.CO
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir bicara soal tambang. (Dok. Muhammadiyah)

Dalam kesempatan tersebut, Haedar Nashir tidak secara gamblang menyebut kalau Persyarikatan akan menyusul PBNU selaku ormas milik warga NU mengajukan izin mengelola tambang.

Namun, Haedar menegaskan bahwa tidak ada salahnya ormas keagamaan mengelola tambang. Malah, ormas keagamaan harusnya menjadi teladan bagaimana mengelola tambang tanpa merusak lingkungan.

“Bukan berarti kita tidak boleh mengelola tambang hanya karena orang lain buruk. Justru kalau ingin menunjukkan uswah hasanah (teladan baik), kita harus menunjukkan bahwa kita bisa. Jadi ini soal kebijakan,” beber Haedar.

Bagi Haedar, Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam harusnya bisa mengolah sumber daya alamnya dengan baik demi kebermanfaatan hidup. Di samping itu agar muslim Indonesia juga menjadi muslim yang berdaya.

“Kita harus berdaya. Dan itu pesan agama kan, mukmin yang kuat itu jauh lebih baik dan lebih dicintai Allah ketimbang yang lemah,” tegas Haedar. Pokoknya yang penting jangan merusak.

Muhammadiyah tak mau tergesa-gesa

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti pun memberi respons senada dengan Haedar.

Iklan

Abdul Mu’ti mengatakan, jika ada penawaran secara resmi dari pemerintahn terkait pengelolaan tambang, pihaknya masih akan membahasnya dengan seksama. Persyarikatan tak mau tergesa-gesa.

“Muhammadiyah tidak akan tergesa-gesa dan mengukur kemampuan diri agar pengelolaan tambang tidak menimbulkan masalah bagi organisasi, masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Mu’ti dalam keterangan tertulisanya, Minggu (9/6/2024).

Untuk selebihnya, apakah Persyarikatan bakal mengajukan izin pengelolaan tambang atau tidak seperti ormas NU, ia serahkan sepenuhnya kepada keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

“Ormas keagamaan mengelola tambang tidak otomatis, tetapi melalui badan usaha disertai persyaratan yang harus dipenuhi,” tegas Mu’ti.

Baca halaman selanjutnya…

Desakan jangan susul PBNU urus tambang 

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 18 Juni 2024 oleh

Tags: Haedar NashirMuhammadiyahnuormas tambangpbnutambang
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru, Lumajang saat erupsi. MOJOK.CO
Aktual

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru

21 November 2025
wisuda, tuli.MOJOK.CO
Kampus

Sering Dibilang Bodoh karena Tuli, Kini Membuktikan Diri dengan Menjadi Wisudawan Tunarungu Pertama di Kampusnya

24 Oktober 2025
Apa yang Terjadi Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Ada? MOJOK.CO
Esai

Fakta Menyeramkan Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Lahir di Indonesia

5 Oktober 2025
Anggota PSHT Iri dengan Perguruan Tapak Suci yang Dianakemaskan Muhammadiyah karena Merasa Dikucilkan di UMM. MOJOK.CO
Ragam

PSHT Tetap di Hati meski Belajar di Lingkungan Muhammadiyah yang Punya Tapak Suci

16 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.