Ketika ada pembukaan pendaftaran CPNS, fresh graduate berbondong-bondong mendaftarkan diri. Namun, ada yang sudah lolos namun nekat keluar karena sejumlah alasan.
Baru-baru ini Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas memastikan akan ada seleksi CPNS dan P3K pada 2024. Tahun ini, lowongan yang terbuka untuk fresh graduate diperkirakan mencapai 690 ribu. Jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Profesi sebagai pegawai negeri masih jadi idaman bagi banyak kalangan. Kepastian hingga masa tua jadi salah satu alasannya.
Namun, Mojok berbincang dengan dua orang yang mengaku nekat keluar dari CPNS. Salah satunya Ogi Wicaksana (30) yang sebenarnya sudah lolos seleksi dan berkantor di salah satu instansi pemerintahan di DKI Jakarta 2021 silam.
Ogi sudah bekerja sebelum mendaftar jadi pegawai negeri. Namun, keluarganya mendesak untuk mengikuti seleksinya.
Berbekal pengalaman di bidang perhumasan, ia ikut CPNS untuk jabatan fungsional di sektor yang sama pada sebuah dinas yang menurutnya menarik untuk dimasuki.
“Akhirnya, aku mau tes seleksi. Mau coba untuk membuktikan aku bisa jadi seperti yang keluarga inginkan,” ujarnya.
Ogi mengaku dapat gaji yang tidak lebih banyak dari pekerjaan sebelumnya. Di masa awal bekerja di dinas, total gaji yang ia kantongi per bulan sekitar Rp6,6 juta.
Sementara itu, dulu ia bisa mengantongi lebih banyak. Selain gaji dari pekerjaan utama, ia punya beberapa pekerjaan sampingan. Sayangnya, saat jadi CPNS ia sulit untuk mencari pemasukan tambahan.
Pilih keluar CPNS karena gaji tidak memadahi
Di usianya yang saat itu menjelang kepala tiga, Ogi memikirkan banyak cicilan seperti tempat tinggal dan mobil yang tidak cukup hanya dengan gaji CPNS. Ia masih punya Tabungan dari pekerjaan sebelumnya namun perkiraan hanya bertahan selama setahun.
“Kalau sudah jadi PNS, memang ya gajinya besar. Tunjangan kinerja PNS di DKI Jakarta juga bisa berkali-kali lipat UMR Jogja. Tapi itu kan perlu menunggu satu sampai dua tahun,” ujarnya sambil tertawa kepada saya yang bekerja di Jogja.
Baru tiga bulan jadi CPNS, ia mendapat tawaran pekerjaan di tempat lain yang cukup menggiurkan. Selain itu, Ogi juga mengakui kalau prosesnya ikut seleksi CPNS adalah ajang pembuktian bahwa ia menjadi seperti kebanyakan keluarganya. Meski hatinya memang tidak ada di ranah itu.
Ogi mengaku, jika saja ia mendaftar di saat fresh graduate, kemungkinan besar ia bisa meneruskan dan mampu menunggu proses pengangkatan PNS. Namun, situasi yang ia alami saat lolos seleksi sudah berbeda.
Baca selanjutnya…
Gaji tercukupi, tapi pilih mundur karena atasan yang semena-mena