Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Di TPS, Mahasiswa UGM Ekspresikan Kekecewaan Terhadap Pemfitnah Kampus pada Momen Nyoblos Pertama Kali

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
14 Februari 2024
A A
mahasiswa ugm nyoblos di tps khusus.MOJOK.CO

TPS Khusus di UGM (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mahasiswa UGM berbondong-bondong mendatangi 9 TPS Khusus di lima lokasi sekitar kampus untuk mencoblos. Di balik antusiasme itu, ada mahasiswa yang kecewa terhadap narasi yang memojokkan kampus mereka tanpa berdasar.

Rabu (14/2/2024)  jam 8 pagi, saat Mojok berkunjung ke Asrama Ratnaningsih Kinanti 1 UGM, puluhan mahasiswa sudah mengantre untuk memasuki bilik suara. Di titik ini terpadat TPS 901 dan 902, 2 dari 9 TPS Khusus yang disediakan untuk mahasiswa.

Dua TPS tersebut menampung 589 pemilih. Mayoritas merupakan mahasiswa UGM. Namun, ada pula mahasiswa dari berbagai 12 kampus lain di Jogja yang terdaftar sebagai pemilih di kampus tersebut. Uniknya, petugas di TPS seperti KPPS juga melibatkan mahasiswa.

Setelah menentukan pilihan, para mahasiswa UGM tampak ceria dengan jari yang sudah tertandai dengan tinta biru. Ada yang langsung berfoto dengan pose mengangkat jari yang sudah berwarna.

antrean mahasiswa ugm di TPS.MOJOK.CO
Antrean mahasiswa yang hendak menggunakan hak pilih di TPS (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Salah satunya adalah Deva Ardiana (20), mahasiswa UGM asal Boyolali yang mengaku senang bisa ikut mencoblos untuk pertama kalinya. Ia mengaku sejak awal memang ingin menggunakan hak pilihnya.

“Sejak awal ngikutin dan cari tahu visi misi capres sampai rekam jejaknya,” ujarnya kepada Mojok usai menggunakan hak pilihnya.

Meski tidak bisa memilih calon legisliatif, Deva mengaku tak kecewa. Perempuan ini memutuskan tak pulang ke Boyolali yang sebenarnya tak terlalu jauh dari Jogja untuk menggunakan hak pilih lantaran memang hanya ingin memberi suara kepada capres dan cawapres aja.

Ia juga mengaku dinamika politik yang terjadi belakangan, yang banyak melibatkan nama UGM, tidak mengurangi antusiasimenya untuk menentukan pilihan. “Aku sebenarnya bukan mahasiswa dulunya terlalu melek politik. Kuncinya hati-hati, nggak termakan isu dan selalu verifikasi informasi,” terang mahasiswa UGM ini.

Namun, ada pula mahasiswa UGM lain mengungkapkan rasa kecewanya terhadap situasi politik belakangan. Apalagi, karena kampusnya menjadi sasaran banyak komentar negative hingga ujaran kebencian di media sosial.

Kekecewaan dan suara mahasiswa UGM

Komentar negatif muncul pasca sebagian Guru Besar UGM memunculkan Petisi Bulaksumur yang menyuarakan kritik terhadap kemunduran demokrasi di Indonesia. Ada yang menganggap Guru Besar UGM partisan.

Selain itu, pascafilm kontroversial soal kecurangan pemilu Dirty Votes rilis, komentar instagram UGM yang berisi salah satu pemeran yakni Zainal Arifin Mochtar banjir komentar. Beberapa memberikan komentar negatif terhadap kampus ini. Zainal merupakan Ahli Hukum Tata Negara UGM.

“Sepertinya semua kampus yang bersuara itu dapat hate comment. Tapi karena UGM lebih vokal, dapat komennya lebih ekstrim. Padahal akademisi bukan sekadar ngomong doang, pasti ada data dan pertimbangan,” kata Antonius Tedi, mahasiswa UGM lain yang menggunakan hak suaranya di TPS Khusus.

“Jujur ngerasa agak sakit hati sih kampus dikatain begitu. Tapi ya sudah, diterima saja lah ya,” sambungnya.

tinta tanda ikut nyoblos.MOJOK.CO
Mahasiswa UGM tunjukkan bukti sudah mencoblos (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Tedi mengaku, dinamika politik yang terjadi belakangan justru membuatnya mantap menentukan pilihan pada Pemilu 2024. Meski baru pertama kalinya ikut nyoblos, Tedi mengaku paham bahwa setiap pemilu selalu ada situasi seperti yang terjadi belakangan.

Iklan

Senada, Gustav Susanto, mahasiswa Manajemen UGM angkatan 2022 merasa bahwa banyak tuduhan tak berdasar yang tertuju kepada kampusnya. Sebagai mahasiswa, ia mengaku sempat merasa terganggu.

“Kalau pemilu memang banyak hal seperti ini yang terjadi. Sebagai bagian dari civitas akademika UGM, saya sih beranggapan kita harus terbuka dengan kritik dan pendapat. Hak mereka untuk percaya atau tidak dengan pernyataan para akademisi. Tapi jangan kalau fitnah institusi, bilang partisan, tanpa bukti,” papar Gustav.

Gustav mengaku, awalnya sempat bingung untuk menentukan pilihan. Baginya, masing-masing pasangan capres-cawapres punya persoalannya tersendiri. Namun, akhirnya ia memutuskan untuk menyumbangkan suara untuk pertama kalinya dalam pemilu.

“Sayang kalau saya korbankan suara saya tanpa terpakai. Harapannya sederhana saja, siapa pun yang terpilih semoga masa depan lebih baik aja sih,” ungkapnya.

Kebanyakan mahasiswa UGM yang hadir saat itu merupakan pemilih pemula yang pertama kali menyumbangkan suaranya. Di seluruh TPS Khusus, total terdapat 2.611 pemilih terdaftar.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Surat Terbuka untuk Jokowi 2014, Tolong Selamatkan Kami dari Jokowi 2024

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 14 Februari 2024 oleh

Tags: dirty votesmahasiswa ugmPemilu 2024TPSUGM
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
ugm.mojok.co
Pendidikan

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Pendidikan

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

11 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.