Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Alasan Jogja Tetap Panas Meski Sudah Masuk Musim Hujan

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
20 Desember 2023
A A
Alasan Jogja Tetap Panas Meski Sudah Masuk Musim Hujan MOJOK.CO

Ilustrasi Alasan Jogja Tetap Panas Meski Sudah Masuk Musim Hujan. (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Akhir-akhir ini cuaca di Jogja cukup menyebalkan. Meski sudah memasuki musim hujan, suhu udara di siang hari Jogja tetap terasa sangat panas. Persis seperti saat bulan Oktober lalu di mana keadaan siang hari terasa amat nggesileng.

Catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa rata-rata suhu udara di Jogja pada siang hari dalam seminggu terakhir adalah 32 derajat celcius. Sialnya lagi, cuaca panas ini kemungkinan masih bakal terjadi hingga sepekan ke depan. 

BMKG memprediksi hujan baru mengguyur Jogja pada akhir tahun nanti. Sebelum itu, masyarakat harus kembali menikmati teriknya cuaca siang hari. 

Bahkan, saking kesalnya dengan kondisi ini, netizen di X sampai banyak yang berkelakar kalau “Jogja lagi ada proyek Jalan Tol, makanya hujannya dipindah”. Aduh, ada-ada saja.

Keluhan warganet: “Sido musim udan ora to iki?”

Kondisi cuaca yang terik dalam beberapa hari terakhir cukup menjadi keluhan warga Jogja. Di X, misalnya, banyak masyarakat yang merasa di-prank karena awal Desember mereka sempat “dikasih” hujan, tapi kini “dibanting” lagi ke situasi panas.

Komentar-komentar lucu juga bisa kita lihat di postingan @jawafess pada Minggu (17/12/2020) lalu. 

“Sido musim udan ora to iki?,” tulis sang pengunggah, dikutip Rabu (20/12/2023). Kalimat tersebut semacam pertanyaan geram, “jadi musim hujan tidak?”.

“Rasida. Nggonaku pirang- dina ora udan babarblass. Udane ngenteni rendheng taun ngarep [Tidak jadi. Di tempatku berhari-hari tidak hujan. Hujannya menunggu musim hujan tahun depan],” balas akun @NasiDaruratJogja menimpali kegeraman tersebut dengan bercandaan.

“Wingi udan mung teaser tok [kemarin hujan hanya teaser],” tulis @hiddennotwell menambah kelucuan.

Dari isi komentar, kita juga bisa melihat bahwa ternyata cuaca panas juga bukan hanya di Jogja tapi juga kota-kota lain. Seperti Semarang, Jakarta, Surabaya, hingga Solo.

Penjelasan BMKG tentang Jogja panas saat musim hujan

Melalui keterangan resminya pada Senin (18/12/2023) lalu, BMKG menjelaskan alasan mengapa sebagian wilayah di Indonesia, khususnya di Jogja, masih sangat terasa panas meski sudah masuk musim penghujan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut, kondisi itu terjadi karena dinamika atmosfer yang mempengaruhi cuaca Indonesia. Yakni El Nino dan Dipole Mode Positif. 

El Nino sendiri adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Hal tersebut menyebabkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia menjadi meningkat.

Sementara Dipole Mode adalah fenomena interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia, yang dihitung dari perbedaan nilai atau selisih antara anomali suhu muka laut di perairan sebelah timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. 

Iklan

“Jika Dipole Mode dalam kondisi positif, maka curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat secara umum akan berkurang,” katanya dalam keterangan resmi BMKG.

23 Desember ada kemungkinan hujan lagi

Lebih lanjut, Guswanto juga memaparkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, di wilayah Jawa atau Indonesia bagian selatan memang tidak terdapat tutupan awan. Sehingga sinar matahari intens/optimum langsung ke permukaan bumi.

“Kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara tersebut salah satu pemicunya aktivitas pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan yang menyebabkan berkurangnya aliran massa udara basah ke arah selatan ekuator,” sambungnya.

Bahkan, berdasarkan analisis terbaru, aktivitas pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan tersebut masih dapat berlangsung dalam 3-4 hari kedepan. Namun, aktivitas itu memiliki kecenderungan melemah intensitasnya. Sehingga dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara yang terjadi mulai tanggal 23 Desember 2023 mendatang.

Penulis : Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Pawang Hujan yang Dapat Job Menghentikan Sunset dan Permintaan-permintaan Aneh Pengguna Jasanya

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 20 Desember 2023 oleh

Tags: hujanjogja panasmusim hujanPanas
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

BRIN: Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik beracun. MOJOK.CO
Aktual

Warga Jakarta Harus Berbenah, Menjaga Langit Ibu Kota agar Bebas dari Air Hujan yang Mengandung “Partikel” Beracun

20 Oktober 2025
Kisah Pawang Hujan Membuat Cuaca di Luar Prediksi BMKG MOJOK.CO
Ragam

Kisah Pawang Hujan Membuat Cuaca di Luar Prediksi BMKG

1 Februari 2024
Ritual Unik di Fesmo 2024 yang Bikin Ramalan Hujan BMKG Meleset.MOJOK.CO
Kilas

Curah Hujan di DIY Tinggi 3 Bulan ke Depan, Petani Diminta Waspada Gagal Panen

25 Januari 2023
prakiraan cuaca akhir tahun 2022 di jogja
Kilas

Prakiraan Cuaca di Jogja 31 Desember 2022, Siang Hujan Lebat

31 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
UGM MBG Mojok.co

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.