Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Jika Prabowo Presiden Buku-buku Sejarah Dilarang? Satu Penulis Diisukan dalam Pengawasan

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
14 Februari 2024
A A
Jika Prabowo Presiden Buku-buku Sejarah akan Dilarang? Satu Penulis Diisukan dalam Pengawasan MOJOK.CO

Ilustrasi - Prabowo dikhawatirkan akan larang buku sejarah jika jadi presiden (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Beredar desas-desus di media sosial X bahwa Muhidin M. Dahlan, yang baru saja meluncurkan buku “Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998”, rumahnya tengah dalam pengawasan aparat kepolisian.

Desas-desus liar tersebut awalnya beredar menyusul kabar kelompok advokat LISAN yang telah melaporkan Muhidin M. Dahlan ke Bawaslu pada Senin, (12/1/2024) imbas peluncuran buku “Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998”.

Dengar kabar dari teman jurnalis rumah Gus Muh udah dijaga isilop dan blio udah dipanggil utk dimintai keterangan.

Surem bener. https://t.co/xJR044pJJC

— Doni Ahmadi (@donnii_ach) February 13, 2024

Ketua Umum LISAN, Hendarsam Mantoko menyebut bahwa Muhidin lewat bukunya itu telah menggiring opini tentang keterlibatan capres 02, Prabowo Subianto dalam peristiwa penculikan 98.

Hendarsam menuding Muhidin M. Dahlan mencoba mencoreng citra Prabowo jelang Pemilu 2024 yang berlangsung hari ini, Rabu, (14/02/2024).

“Terlapor Muhidin M. Dahlan diduga telah melakukan kampanye hitam yang merugikan Bapak Prabowo Subianto sebagai salah satu paslon capres di 2024,” ujar Hendarsam dikutip dari CNN Indonesia.

Atas desas-desus liar tersebut, Mojok mencoba langsung mengonfirmasi Gus Muh, sapaan akrab Muhidin M. Dahlan.

Gus Muh tak tahu ada polisi yang mengintai

Gus Muh menegaskan bahwa desas-desus yang beredar di media sosial tersebut sama sekali tidak benar. Ia malah mengaku tidak tahu-menahu kalau ada desas-desus semacam itu di media sosial

“Bagaimana bisa tahu, saya tertidur setelah menyelesaikan etape terakhir diskusi buku Kronik Penculikan: dari Jogja, Serang, Bandung, Semarang, Bandung, hingga Ciamis,” ujar Gus Muh saat Mojok hubungi lewat WhatsApp (WA), Rabu, (14/2/2024) pagi.

Gus Muh pun mengaku tak merasa risau jika memang rumahnya saat ini tengah dalam “pengawasan” polisi imbas buku “Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998” yang memang agak ngeri-ngeri sedap in; peluncurannya bersamaan dengan momen hari tenang Pemilu 2024, yang lantas membuatnya mendapat tuduhan melakukan black campaign (kampanye hitam).

“Polisi kan pengayom rakyatnya agar melek informasi, nggak mudah terhasut oleh kabar hantu, yang hantu dan pendengung buat. Buku yang saya tulis topiknya bukan soal polisi,” tegas Gus Muh.

“Dan coba tanyakan kembali kepada si pelapor dan penuduh: apa itu kampanye hitam. Apa bedanya dengan kampanye negatif,” lanjutnya.

Jika Prabowo jadi presiden, buku-buku sejarah akan dilarang?

Mengiringi desas-desus rumah Gus Muh dalam pengawasan, beredar pula narasi perihal kekhawatiran jika Prabowo nantinya akan membuat era Soeharto terulang; pelarangan atas buku-buku sejarah, lebih-lebih yang memuat aib-aib dan borok pemerintah.

“Banyak teman-teman pembaca yang mulai khawatir soal pelarangan buku sejarah kalau emang 02 menang,” tulis akun @delasyahmareads.

Iklan

Gus Muh, yang bukunya saat ini membuat sekelompok orang terusik, menyebut bahwa ia tidak bisa bicara jauh kedepan. Misalnya, jika Prabowo jadi presiden, apakah ada potensi pelarangan buku seperti era Soeharto?

Jika Prabowo Presiden Buku-buku Sejarah akan Dilarang? Satu Penulis Diisukan dalam Pengawasan MOJOK.CO
Buku “Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998” karya Muhidin M. Dahlan.

“Saya bukan tukang nujum dan tidak pernah dapat ajaran untuk menakut-nakuti orang. Tetapi, di kepala si pengkliping macam saya tertanam alarm. Alarm yang jauh di belakang,” bebernya.

“Di hari pencoblosan Pemilu 97, 29 Mei, bergerak hantu menculik warga negara dan si warga itu tak pernah kembali sampai 14 Februari di hari ini,” terangnya.

Bukan buku untuk melawan atau menjatuhkah Prabowo

Sebelumnya, dalam acara peluncuran buku Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998 di M Bloc Space, Jakarta, Kamis (1/2/2024), Gus Muh menegaskan bahwa buku barunya tersebut terbit bukan atas dasar untuk melawan pihak-phak tertentu.

Bukan pula dalam rangka untuk kampanye hitam, menjatuhkan Prabowo di hari-hari jelang Pemilu 2024, sebagaimana tudingan pada film Dirty Vote yang baru-baru ini juga bikin geger jagat politik tanah air.

Untuk kesekian kali, Gus Muh menegaskan, bahwa ia hanyalah seorang pengkliping.

Sebagai seorang pengkliping, yang Gus Muh lakukan adalah mengumpulkan kepingan-kepingan sejarah agar tidak hilang dan terlupakan.

“Jadi ini bukan melawan, tapi upaya supaya peristiwa masa lalu itu, jika pun ada yang berusaha menghilangkannya, ada yang jaga,” terang Gus Muh.

“Buku ini adalah untuk menjaga masa lalu, supaya kita tidak kehilangan memori (ingatan),” sambungnya. Sederhananya, buku tersebut Gus Muh susun dalam rangka merawat ingatan.

Dengan segala baik-buruknya, masa lalu tersebut tetaplah merupakan bagian dari Indonesia, sehingga juga harus seluruh masyarakat Indonesia ketahui pula.

“Ini loh sejarah bangsamu. Mau cerita duka, mau cerita suka, ini adalah bangsa kita,” katanya.

Buku “Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998” tak hanya soal Prabowo

Buku “Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998” sendiri berisi dokumentasi dan arsip dari kliping atas kekerasan negara di Indonesia pada tahun 1998.

Gus Muh menyebut buku tersebut juga merupakan bagian dari kerja politiknya untuk melawan dominasi dan hegemoni wacana kontra-sejarah. Tidak lain untuk mengembalikan segala rangkaian kejadian yang sesungguhnya ke titik nol, di tengah berbagai disinformasi yang beredar saat ini.

Gus Muh membeberkan, di dalam buku ini, kasus penculikan 98 yang juga menyeret nama Prabowo tidak jadi satu-satunya topik.

Sebab, ada juga bagian yang mengangkat perjuangan Munir Said Thalib, seorang pembela HAM yang mati karena racun arsenik, imbas kegigihannya mengungkap kebenaran dan mengadvokasi kasus penculikan dan penghilangan orang secara paksa 1997-1998 lewat KontraS.

BACA JUGA: Surat Terbuka untuk Jokowi 2014, Tolong Selamatkan Kami dari Jokowi 2024

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

 

Terakhir diperbarui pada 14 Februari 2024 oleh

Tags: gus muhpemilupenculikan aktivispilihan redaksiprabowo
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO
Esai

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.