MOJOK.CO – Anies-Cak Imin akan sulit menghadapi pasangan capres-cawapres lain. Survei SMRC mencatat, pasangan yang kerap disingkat AMIN itu hanya mampu mengantongi suara hingga 16 persen.
Pasangan AMIN tampaknya perlu strategi lebih matang untuk menggaet lebih banyak suara. Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 5-8 September 2023 mencatat, AMIN hanya mampu mengantongi suara hingga 16 persen. Survei itu menghadapkan AMIN dengan simulasi pasangan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil (RK) dan Prabowo Subianto-Erick Thohir.
Dalam survei tersebut, suara AMIN terpaut cukup jauh dengan dua pasangan lain. Simulasi pasangan Ganjar-RK mampu meraup suara hingga 35,4 persen. Sementara, simulasi pasangan Prabowo-Erick mendapat 31,7 persen suara.
“Tentu saja pasangan Ganjar maupun Prabowo bisa berubah, tapi setidaknya pasangan Anies-Muhaimin kemungkinan relatif stabil,” kata Prof. Saiful Mujani dalam kanal YouTube SMRC TV program “Bedah Politik bersama Saiful Mujani” episode “Respon Pemilih atas Pasangan Anies-Muhaimin” yang tayang pada Kamis (14/9/2023). Adapun dalam survei itu, terdapat 16,4 persen responden yang belum menjawab.
Ganjar memang belum mengumumkan wakil yang akan mendampinginya. Namun, berita yang beredar belakangan, RK menjadi salah satu kandidat potensial. Sejauh ini RK sudah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Di sisi lain, akhir-akhir ini Erick kerap disandingkan dengan Prabowo. PAN memang secara terang-terangan mendukung Menteri BUMN itu menjadi bakal cawapres. Erick pun sejak jauh-jauh hari sudah menyosialisasikan diri untuk menjadi cawapres. Asal tahu saja, PAN memang berada di perahu yang sama dengan paratai-partai pendukung Prabowo.
Anies-Cak Imin kekurangan pemilih independen
Sebenarnya hasil survei itu tidak berbeda jauh dengan perkiraan Prof. Saiful Mujani. Selama ini pendukung Anies adalah Nasdem, PKS, dan Demokrat. Apabila suara tiga partai itu dijumlahkan, perolehan angkanya kurang lebih sekitar 20 persen. Hasil survei SMRC yang menghasilkan angka 16 persen untuk AMIN kemungkinan besar cerminan dari kekuatan dua partai. Kekuatan itu bisa NasDem dengan PKB atau Nasdem dengan PKS.
“Kalau kita berpikir positif, mungkin karena mesin politiknya belum panas dan pemilih butuh waktu untuk antri masuk ke kotak Anies-Muhaimin,” imbuh dia.
Apabila benar perolehan suara itu hanya dari partai yang mengusung, artinya Anies kekurangan pemilih independen. Padahal partai-partai yang memberi dukungan berharap mendapatkan efek ekor jas dari Anies. Melihat data sementara, Anies memang belum bisa memberikan efek ekor jas karena suara pendukungnya masih sebatas suara partai.
Sedikit gambaran, survei SMRC terbaru memang bertujuan mengukur reaksi publik terhadap deklarasi pasangan Anies-Cak Imin pada 2 September 2023 yang lalu. SMRC melakukan survei lewat telepon terhadap para pemilih yang potensial. Artinya, responden dalah pemilih yang punya pandangan terkait deklarasi Anies-Cak Imin. Mereka adalah warga yang memiliki akses ke media online dan internet. SMRC memperkirakan survei ini bisa mencerminkan 80 persen pemilih.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Pakar UGM: Ridwan Kamil Bisa Lengkapi Kekurangan Ganjar Pranowo di Medsos
Cek berita dan artikel lainnya di Google News